Jun 25, 2021

Sehat ala Anik (follow your goals)


“Aku mau menemani anak-anak bermain sampai memang tubuhku sudah tak bisa lagi berlari.” Mungkin inilah salah satu impian sederhana saya. Setelah Allah karuniakan saya dua anak laki-laki membuat saya harus bisa mengimbangi keaktifan mereka. Tapi ternyata itu tidaklah mudah dengan seiring bertambahnya usia.

Sejak kecil Allah ciptakan saya dengan sebaik-baiknya, memiliki tubuh tinggi, berbentuk pir. Meski saya kurus, tinggi tetapi, pinggul saya besar. Saya memiliki tinggi di atas rata-rata orang Indonesia, sering kali ketika saya duduk di bangku sekolah dulu, banyak teman saya memanggil saya dengan panggilan “Jangkung”. Dan sering kebingungan bila harus memilih gamis, terkadang di badan pas tapi, ngatung di kaki, sudah pas di kaki di badan kebesaran.

Setelah menikah, hamil, dan melahirkan anak pertama. Tubuh saya pun sudah berubah, sekarang jadi makin besar. Dahulu saat sekolah saya suka sekali olahraga, kini cepat sekali ngos-ngosan. Ini terlihat ketika saya hamil anak kedua saya, berat badan saya saat 36 minggu sudah mencapai 90 kg. Rasanya setiap nimbang mau cek kehamilan, mau nangis. Belum lagi keluhan sering terasa berat untuk bernapas. Setelah anak kedua memasuki 6 bulan, saya merasa Insecure dengan tubuh saya. Sering malu untuk kumpul-kumpul dengan teman dan lebih sering di rumah. Ditambah saya sering mengeluhkan badan saya selalu sakit ketika bangun tidur. Dan menyalahkan kasur yang tidak nyaman.

Mengeluhkan fisik yang sering sakit di pagi hari. Akhirnya memutuskan untuk ke dokter. Dokter meminta saya untuk mengambil darah. Dan keesokan harinya dokter membacakan hasil bahwa kolesterol dan asam urat saya di ambang batas. Padahal usia saya masih 30 tahun. Dan dokter meminta saya untuk menemui Dietian. Setelah mengunjungi Dietian, saya kurang nyaman dengan menu yang diberikan karena menunya mengikuti negara saya tinggal, jadinya menunya menu Arab Saudi.

Karena merasa Insecure dan diminta untuk diet akhirnya, saya mencoba diet tanpa didasari ilmu. Saya mencoba diet yang hanya makan lemak dan protein. Dua hari menjalankan diet ini, saya masuk Emergency room. Karena saya lemas tanpa tenaga. Benar saja saya kekurangan zat besi. Dokter nasehat untuk tidak melakukan diet ketat ini. Selain saya masih memberika asi dan ternyata dokter klinik memiliki catatan, bahwa saya harus mengonsumsi penambah darah sejak melahirkan anak kedua saya.

Seiring berjalannya waktu saya mencoba belajar dengan mendengarkan video-video singkat di youtube tentang hidup sehat. Lalu, mulai mengfollow akun-akun yang mengajak hidup sehat. Dan mengikuti beberapa tantangan yang diberikan akun-akun diet yang ada di sosial media.

Tantangan pertama, saya memulai dengan tidak makan tepung-tepungan dan jalan kaki 5000 langkah setiap hari selama 14 hari. Alhamdulillah saya bisa melewatinya hingga satu bulan. Alhamdulillah saya apresiasi diri saya bahwa saya bisa melewatinya. Tapi, setealh itu balik lagi.

Setelah mengikuti tantangan tidak makan pertepungan, saya mulai mengikuti kelas berbayar yang dipandu dengan seorang pelatih di salah satu komunitas. Di sini saya mulai belajar, bagaimana memulai untuk hidup sehat. Diantaranya ini yang saya pelajari dari pelatih selama tiga bulan belakangan ini:

  1. Memiliki tujuan yang jelas

Ketika ditanya “apa tujuan mengikuti kelas ini?” kalo jawabannya hanya ingin kurus, sang pelatih menjawab “itu tidak akan bertahan lama. Dan kurus tidak menjamin bahwa mereka yang kurus bisa lebih sehat. Karena patokan sehat bukan hanya timbangan tapi ada hal lainnya.”


Jadi, silakan merenungi apa tujuan kalian untuk mengikuti kelas ini? Tidak usah dijawab, cukup ditanamkan dalam hati dan pikiran aja ya.


Waktu itu saya bertekad pertama, ingin menemani anak-anak saya lari, beraktifitas seperti mereka tanpa ada keluhan meski umur bertambah. Kedua, saya pernah di nasehatin suami saya bahwa “tidak apa-apa kita megurangi makan-makanan yang kita sukai sekarang daripada kelak makanan itu menjadi haram ketika kita mengidap penyakit yang melarang untuk memakannya. Ketiga, bisa beribadah lebih tenang dan panjang umur. Saya pernah merasakan saat hamil tidak bisa sujud karna saking besarnya saya, ya Allah saya sampai kangen banget bisa merasakan sujud. Keempat, makin hot ke pasangan. Tidak bisa dipungkiri ya, makin lama pernikahan jangan sampai makin berkurang rasa cinta kita. Cinta ke pasangan seperti merawat tanaman, jangan terlalu banyak di berikan air dan jangan di diamkan saja. Nanti akan kering. 😁


  1. Memakan makanan sehat

Ternyata makan, makanan yang sehat tidak harus mahal. Karena mereka tidak butuh minyak banyak karena tidak membutuhkan untuk menggoreng. Masakan yang sedikit proses dalam memasak, kandungannya masih bergizi dibanding yang prosesnya panjang.


Ganti cemilan dengan buah atau kacang-kacangan yang minim proses. Dalam hidup sehat bukan berarti tidak makan gula dan garam, melainkan mengurangi asaupan gula dan garam. Tubuh kita masih membutuhkan gula dan garam hanya saja, 2 sendok makan per hari. Begitupun dengan minyak.


Pastikan kalau makanan dalam piring kita memenuhi prinsip gizi seimbang, yang mencangkup karbohidrat, serat, protein, dan lemak baik. Kita bisa mengolah masakan kita di kukus, di tumis, di rebus, dan di panggang.


  1. Sempatkan untuk Olahraga

Olahraga ini tidak meski ke gym, yang penting kita aktif. Minimal banget jalan kaki 30 menit aja setiap hari. Dengan aktif bergerak, tubuh kita akan berusaha untuk membakar kalori yang mengendap di tubuh. Lebih dari itu, hal ini juga dapat membantu mengalirkan lebih banyak oksigen ke dalam sel-sel tubuh dan menjaganya tetap sehat. Tak heran jika setelah olahraga atau melakukan aktivitas fisik kita jadi merasa lebih bugar.


Karna badan seorang ibu pernah melahirkan, pasti banyak yang harus di kencangkan, dengan jalan kaki saja tidak cukup. Maka, perlu olahraga mengencangkan otot. Jadi jangan heran klo berat badan orang yang berotot itu bisa lebih berat karena masa ototnya pun bertambah.


  1. Istirahat yang cukup.

Tidur itu penting banget karena dengan tidaur yang cukup kita akan merasa lebih fresh.


  1. Perbanyak minum air putih

Air putih memang sudah tidak diragukan lagi manfaatnya


  1. Konsisten


Disinilah perlunya tujuan yang jelas, agar kita bisa untuk konsisten alias istiqomah untuk menjalankan hidup sehat ini.

Ada nasehat ketika saya memulai belajar hidup sehat ini dari salah satu teman saya, “kalo niat hidup sehat kita ini katanya untuk beribadah, Terus sudah hidup sehat tapi ibadah masih biasa-biasa aja berarti ada yang salah dengan niat hidup sehat kita".



selama ikutan kelas, setiap hari sy update seperti ini. apa aja yg saya makan, olahraga apa yg sy lakukan. Pelatih memberikan meal plan n work out plan juga. alhamdulillah

3 comments:

  1. MasyaaAllooh..

    Semoga selalu dikaruniakan kesehatan dan umur panjang yang barookah ya mbak.. 😍😍😍
    Terima kasih banyak, tulisannya sangat menginspirasi..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin.. makasih banyak mba vifta sudah mampir ke sini hehe 😊😉

      Delete
  2. Masya Allah ikut terharu sama real storynya mba Anik

    ReplyDelete