CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Feb 10, 2011

[Cerpen yang Aneh] Ketika Mas Aktivis Pergi (n_n)v

[Cerpen yang Aneh] Ketika Mas Aktivis Pergi (n_n)v

Aku hanya menulis apa yang ingin aku tulis, tentang sebuah perasaan yang terpendam sejak dulu. Tentang cinta tapi bukan cinta yang sering diceritakan dalam novel-novel atau sinetron picisan, ini tentang cintaku pada seseorang yang telah membuat aku jadi seperti ini. Ya kepada ia yang telah mengenalkanku tentang sebuah dunia yang sangat indah, menjebloskanku pada sebuah jalan yang berliku, penuh onak dan duri namun ada pemandangan indah di ujungnya, syurga.Inilah jalan dakwah itu. Jalan yang kulalui bersama-sama dengan mereka yang merindukan pertemuan dengan Sang Penciptan di Jannahnya.

Entah sikap apa yang harus aku ambil untuk mengekspresikan perasaan, emosi dan pikiran yang ku rasakan saat ini, sebuah perasaan, emosi dan pikiran yang sudah kupendam lama sekali. Tentu tentang seseorang yang kucintai itu. Dia seorang ikhwan,-mengertikan maksudku ? saat ku menyebut ia ikhwan, maka bayangkanlah seorang pria berjenggot, selalu memakai celana kain atau celana gunung, mengenakan sandal gunung, memakai kaca mata, memakai jaket palestine, dan ia sering menghabiskan waktunya untuk rapat di masjid atau dimanapun, dan orang-orang menyebutnya sebagai aktivis dakwah kampus-. Tanpa bermaksud mendikotomikan makna dibalik ikhwan dan pria. Dan sekali lagi ini bukanlah kisah picisan seperti yang ada di novel-novel itu, karena ikhwan ini adalah kakakku. Ya, ia lah yang secara tidak langsung menggiringku mengenal jalan ini, jalan yang hari ini berusaha ku lalui. Jalan dakwah.

Feb 8, 2011

ini jalanku

Inilah saya.
Saya adalah seorang yg biasa, dari keluarga biasa,
Namun ingin dan akan menjadi orang yang luar biasa di hadapan Sang Pencipta

Saya tidak ada bedanya dengan anda
Sesosok manusia yang tak luput dan mungkin penuh dengan  salah dan dosa.
Saya hanya berusaha mencoba menapaki jalan yang panjang bahkan sangat panjang.
Hanya kematian yang menjadi ujung dari perjalanan ini.
Dan kita semua, harus menapaki dan melalui jalan ini.

Namun, perlu ditegaskan bahwa jalan ini dilalui tak cukup dengan harta,
karena jalan ini terlalu panjang untuk dilalui hanya dengan harta dunia.
tak cukup senda dan tawa kita,
karena jalan ini penuh dihiasi dengan ketenangan, kekhusyu'an, dan kemantapan hati para pelalunya.

Apapun Kata Orang, Inilah Jalanku
Mereka bilang kerudungku seperti nenek-nenek padahal rambut sasak mereka seperti daun kering melambai.Mereka bilang jilbabku ketinggalan zaman padahal tank-top mereka seperti koteka zaman batu.
Mereka bilang ucapanku seperti orang yang ceramah padahal rumpian mereka tak lebih indah dari dengungan segerombol lebah.Mereka bilang cara berfikirku "ketuaan"padahal umur kepala dua mereka tidak menjadikannya lebih dewasa dari seorang anak kecil berumur 5 tahun.