Kisah ini terjadi kurang lebih 4 hari yang lalu
tepat Senin,18 Juni 2012
Alhamdulillah hari itu saya bisa berpartisipasi membantu mencari dana untuk kegiatan di rumah iqro. Tepatnya di Lembaga Pelayanan Masyarakat Dompet Duafa saya membawa proposal kegiatan J hanya ingin berbagi cerita tentang yang terjadi hari itu. Tiba pukul 8.10 di sana. sang satpam berkata : tunggu di musholah dulu ya mbak, karena mau diadakan rapat mingguan dulu. Musholahnya letaknya dilantai 2 .
Sambil nunggu ketemu dengan seoarang ibu dan anaknya dan Ibu tua ya bisa dibilang seperti mbah saya. Kita ngobrol-ngobrol. Ini kisahnya :
Kisah yang pertama, Ibu ini dari Ancol ke Ciputat, berharap dapat bantuan dari dompet duafa untuk membeli seragam anaknya yang mau masuk SMP. Anaknya cerdas, karena nilai anaknya beda 1 point dengan temannya yang ikut BimBel. Sekolah anaknya (namanya Januar) di Thamrin. Dari Ancol ke Thamrin naik busway. Dari kelas 2 SD dia naik busway berangkat dari rumah jam 5. karena klo pagi tiket busway masi 2rb, jadi dia bisa nabung. Karena dia hanya di kasi 6rb . 4rb untuk ongkos naik busway dan 2 rb buat jajan. Tapi Januar jarang banget jajan, uangnya mending di tabung buat kebutuhan dia.
Suatu ketika Januar di berikan uangg oleh donatur 10rb tapi uangnya bukan ia jajani melainkan diberikan ke ibunya dan kalaupun ia jajani gak pernah dia gunakan sebelum ibunya tahu klo dia dapet uang dari donatur. -____-
Yang buat saya #jlebb banget ketika Januar Study tour ke Setu Babakan. (jangan liat dari Tanah baru ke Setu tapi dari Thamrin Ke Setu). Januar hanya diberi uang saku ibunya seperti biasa 6rb, 4rb ongkos, 2rb yang tersisa dikantong. Styudy tour bawa uang 2rb (bayangin deh). teman-temannya pada bawa uang minimal 30rb Januar hanya 2rb. Miris banget Suatu ketika teman2nya beli kerak telor, Januarpun jg ingin merasakan kerak telor tapi karena gak ada uang, dia diem aja. Tapi Alloh Maha Pemberi Rezeky. Mungkin pada saat itu Januar berdoa dalam hati. Tiba-tiba temannya memberikannya. Subhanalloh