CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Jul 23, 2019

Bukan Mudik Biasa


Seminggu sudah saya dan keluarga kecil saya berada di ibukota. Kota dimana saya dan suami dilahirkan. Kota yang selalu punya cerita sendiri meski kami sudah hampir 6 tahun tak hirik mudik di kota ini. Ternyata sudah banyak yang berbeda. ⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
Rintik-rintik hujan di luar, sambil menikmati secangkir teh hangat bersama suami dan kedua orang tua saya adalah momen yang sangat saya rindukan. Enam tahun di Arab Saudi, dinegera yang sangat jarang sekali hujan menemui kami. ⁣⁣⁣
Bapak dan ibu terlihat bahagia sekali melihat saya dan suami terlebih bisa melihat cucunya secara langsung. ⁣⁣⁣
Tetapi, hatiku sedikit sendu karena goresan kerut diwajah bapak dan ibu sudah bertambah. Rasanya aku tak mau melewati momen ini dan jauh dari mereka. ⁣⁣⁣
.⁣⁣⁣
--------⁣⁣⁣
Setelah seminggu di Jakarta, hari ini waktunya kami sekeluarga mengunjungi Mbah saya, Ibu dari ibu saya. Beliau tinggal di Solo, tepatnya di Desa Gatak. Ini adalah pertama kalinya suami saya bertemu beliau secara langsung dan pertama kalinya juga Hijaz, anak pertama saya bertemu dengan Mbah Uyutnya.⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
Kami menaiki bus antar kota dari Terminal Lebak bulus. Jakarta - solo dengan bis kurang lebih memakan waktu 14jam. Semoga lancar dan selamat sampai tujuan, semoga Hijaz tidak rewel diperjalanan. ⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
Setelah 12 jam perjalanan, alhamdulillah sampai juga di Terminal Boyolali. Kami sampai lebih awal dari biasanya. Lelahnya perjalanan terbayarkan dengan udara yang sejuk dan kanan kiri yang masih dihiasi dengan persawahan dan nampak gunung Merapi dari kejauhan.⁣⁣⁣
MasyaAllah sungguh indah pemandangan ini yang tak pernah saya temukan di Arab Saudi.
⁣⁣⁣
Sesampainya di rumah Mbah. Pelukan, keramahan warga sekitar memang sangat kental. Memang benar orang Indonesia itu ramah dan bersahabat. ⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
Mbah Uyut tinggal sendiri tetapi, di sebelah rumahnya terdapat rumah anak ke 4,5, dan ke 6nya. Karena sendiri di rumah dan tak ketergantungan dengan anak-anaknya, mbah merawat ayam. Terkadang ayamnya beliau masak menjadi sego liwet (makanan khas solo) lalu di jual ke tetangga2. Sego liwet mbah memang terkenal enak dan sangat dicari. ⁣
Selama tinggal di rumah Mbah, Hijaz senang sekali. Ini pertama kalinya dia melihat ayam. Setiap pagi dia membantu Mbah memberi  makan ayamnya. ⁣
Jalan-jalan sekitar rumah mbah masih sejuk sekali. MasyaAllah sudah lama sekali tak menemukan suasana seperti ini. ⁣
----⁣
Satu malam sudah di rumah Mbah, saatnya mengunjungi saudara dr keluarga Bapak di Sragen dan Klaten. Mudik itu memang selalu kental dengan berkumpul dan kuliner. Hijaz pun senang sekali karena bisa melihat sapi, kambing, ayam secara langsung. Dan melihat pohon Mangga, Alpukat, Jeruk, , dan Sirsak. Dan kami bisa memetik langsung dari pohonnya. ⁣
Dibalik serunya mudik, kulit hijaz ini sangat sensitif. Sekali digigit serangga, bisa merah di seluruh badannya. Dan perbedaan cuaca dari saudi yg di dalam rumah selalu menggunakan AC, Hijaz selalu kegerahan. ⁣
Meski lelah dan kami mudik hanya 3 minggu terasa sekali waktu cepat berlalu. Berharap masih diberi umur panjang dan diber kesempatan sehingga suatu hari bs bertemu sanak saudara lagi. ⁣Mudik kali ini memang bukan mudik biasa. 
---⁣
Anik ⁣
Kisah ini mudik awal tahun 2018⁣