Hampir semua buku beliau saya punya mulai dari “Saksikan bahwa orang
Muslim”, “Nikmatnya pacaran setelah pernikahan”, Agar Bidadari Cemburu Padamu”,
“ Jalan Cinta Para Pejuang”, “Dalam dekapan Ukhuwah” dan “Barakallohu laka,
bahagianya merayakan Cinta”.
Ketika tahu bahwa beliau lauching buku barunya,
saya sedih karena mungkin saya baru bisa memiliki buku beliau ketika saat saya
pulang ke Indoneisia.
Tapi ternyata Alloh berkehendak lain. Di KAUST tempat
suami saya kuliah, ada seorang mahasiswa yang ternyata ia adalah teman dekat Ust.Salim
A. Fillah. Dan beliau berencana lebaran tahun ini pulang ke kampung halamannya
di Jogjakarta. Saya senang bisa nitip buku sama beliau. Seminggu setelah
Ied bukunya sudah disaya dan bukan hanya dapat bukunya, saya juga dapat tanda
tangannya spesial dari penulisnya Ust.Salim A.Fillah
![]() |
terima kasih abahnya Fatih :D |
Ini dia sinopsis buku Lapis-lapis keberkahan,
“Hidup kita umpama buah beraneka ragam, bentuk, warna, serta rasa; yang diiris-iris dan ditumpuk berlapis-lapis. Tiap irisan itu, punya wangi maupun anyirnya, lembut atau kasarnya, manis serta pahitnya, masam juga asinnya. Tapi kepastian dari-Nya dalam segala hal yang terindra itu ialah; ada gizi yang bermanfaat bagi ruh, akal, dan jasad kita.
“Hidup kita umpama buah beraneka ragam, bentuk, warna, serta rasa; yang diiris-iris dan ditumpuk berlapis-lapis. Tiap irisan itu, punya wangi maupun anyirnya, lembut atau kasarnya, manis serta pahitnya, masam juga asinnya. Tapi kepastian dari-Nya dalam segala hal yang terindra itu ialah; ada gizi yang bermanfaat bagi ruh, akal, dan jasad kita.
Ialah lapis-lapis keberkahan. Mungkin bukan
nikmat atau musibahnya, tapi syukur dan sabarnya. Bukan kaya atau miskinnya,
tapi shadaqoh dan doanya. Bukan sakit atau sehatnya, tapi dzikir dan
tafakkurnya. Bukan sedikit atau banyaknya, tapi ridha dan qanaahnya. Bukan
tinggi atau rendahnya, tapi tazkiyah dan tawadhunya. Bukan kuat atau lemahnya,
tapi adab dan akhlaqnya. Bukan sempit atau lapangnya, tapi zuhud dan wara’nya.
Bukan sukar atau mudahnya, tapi amal dan jihadnya. Bukan berat atau ringannya,
tapi Ikhlas dan tawakalnya.
Selamat datang di lapis-lapis keberkahan.
Biarlah bahagia menjadi makmum bagi Islam, iman, ihsan kita; membuntutinya
hingga ke surga.”
buku bagus. syarat dengan pelajaran hidup
ReplyDeleteyups :)
Deletepengen punya itu buku, tapi sudah ndapetinnya.
ReplyDelete