CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Dec 23, 2016

Throw back 3 tahun di Tepi Laut Merah


Tiga tahun sudah saya di sini melewati hari-hari yang Allah takdirkan. Masih ingat dibenak saya tiga tahun lalu dimana saya berpamitan kepada keluarga besar saya. Untuk pertama kali saya merantau jauh dari sanak saudara. 

Saat kaki tiba di Apartemen. Suami saya menuliskan sebuah kertas  we start our family here. Yups memang setelah menikah, saya LDM (long distance marriage) selama kurang lebih 4 bulan. Kita memulainya disini.

Hari-hari semua kami jalani bersama disini. Sebuah kampus dengan fasilitas luar biasa. Kamu gak akan menyangka kalo ini di Saudi. Semua peraturan yang ada seperti di Amerika. 
Kami melewati susah senang sama-sama. Meski dengan beasiswa suami yang cukup besar. Tetap tanggung jawab suami, sebagai tulang punggung keluarga besarnya menjadi terasa berat saat itu. Kami pernah merasakan ya namanya makan hanya dengan telor dalam 2 minggu haha.. karena menanti gaji mahasiswa yang belum turun sedangkan uang belanja hanya sanggup untuk beli telor. :D masyaAllah Alhamdulillah.

Awal-awal saya datang kesini, sering nangis. Hihi Karena memang bingung mau  ngapain. Yang biasanya sibuk sana-sini. Ini hanya di rumah karena memang masi penyesuaian. Alhamdulillah punya suami yang support apapun selama itu positif. Suami izinkan saya belajar bahasa asing mulai Arabic, chinesee, France, bahkan ada germany di Library (free pengajarnya Volunteer) tapi gak bertahan lama karena volunteer jadi semaunya :D dan bahasa Inggris yang di selenggarakan oleh kampus untuk spouse (ini bayar, pengajarnya pun memang berkompeten).  
Satu tahun pertama setelah menikah, saya positif hamil. Alhamdulillah tapi ternyata ia hanya singgah sebentar dan kehamilan saya-pun tidak normal. Suami yang saat itu sedang sibuk mempersiapkan ujian komprehensipnya harus berbagi waktu untuk menyiapkan makanan istrinya. Karena ketika saya bergerak, saya akan mengalami pendarahan. Kami semakin yakin Dialah Sebaik-baik Perencana. 
.
Setelah kejadian itu Allah izinkan kami Wisata Islami ke Turki. 
Jalan-jalan ke pasarnya Jeddah (balad) karena lidah saya ga mudah beradaptasi, sy hanya diajak ke balad sampe-sampe teman-teman Indonesia yang disini ngeledikin kita. Haha 
Karena masih berdua kita jalan-jalan ke Mekkah, Madinah, Allah izinkan kami juga Haji tahun 2014 Alhamdulillah Tabarakallah. Allah itu Maha Kaya, Maha Pemberi Rezeki. :)
.
Memasuki tahun ke dua pernikahan kami, kami mendapatkan kesempatan bermalam di masjdil haram Mekkah saat malam Idul Fitri. Mumpung masih berdua kami gak mau melewati hari-hari kami hanya lewat begitu saja. Kebetulan saat itu memenangkan hadiah bermalam di hotel Dar al-Iman Royal mekkah karena memenangkan lomba menghias rumah dalam menyambut Ramadhan. Qodarullah satu bulan setelah idul fitri saya positif hamil. Dan di tahun itu pula saya telah berkerja sebagai Asisten Teacher di  KAUST Interational School dengan kurikulum IB. Saya banyak banget belajar disana. Masyaallahnya selama hamil saya tak merasakan morning sickness melainkan afternoon sicknees hehe.. maboknya setelah sampai di rumah. 
Setiap pagi ad yg masakin buat istrinya karena sy ga bs nyium bau bawang. Makasih sayang.
.
Di tahun ini, saya resign dan lahirlah hijaz pelengkap kami. Ketika hijaz lahir tak ada orang tua sy maupun mertua yang membantu saat itu. Sy melahirkan hijaz dengan proses SC karna hijaz cukup besar. Saya berterima kasih dengan Ibu-ibu kaustina ladies yang mengajarkan saya memandikan bayi, menemani saya di pagi hari, teman cerita gimana jd istri dan  Ibu yg merantau. Ibu menyusui itu butuh teman ngobrol :D
Tak terasa kini ia sudah 8 bulan, Makin aktif. Dan saya merasakan gimana perjuangannya sebagai seorang ibu.  
Alhamdulillah kami juga sudah mengundang kedua orang tua kami kesini. Semoga itu menjadi bagian kami membahagiakan mereka. 
Tiga tahun sudah melewati, ah ujian kami masih bertaraf level Begineer dibanding mereka yang mungkin ujiannya sudah berlevel advance. Doakan keluarga kami semoga bisa makin baik dan diberi keberkahan. 
Beberapa hari ini saya sedang merefleksikan diri. Suatu saat saya akan rindu tempat ini. Tempat dimana saya dan suami melewati awal-awal pernikahan. Memang hakikatnya hidup adalah sebuah perjalanan yang kelak kita akan kembali pulang. Sudah sejauh mana persiapan kita ketika pulang? Semoga perjalanan yang kita lalui penuh keberkahan sehingga ketika kelak kita pulang, semua itu bukan perjalanan yang sia-sisa. Aamiin

20 Desember 2016
Thuwal
Anik 

Dec 10, 2016

Iman itu naik turun

Iman itu naik turun
.
Dari Hanzholah Al-Usayyidiy -beliau adalah di antara juru tulis Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam-, ia berkata, “Abu Bakr pernah menemuiku, lalu ia berkata padaku, “Bagaimana keadaanmu wahai Hanzhalah?” Aku menjawab, “Hanzhalah kini telah jadi munafik.” Abu Bakr berkata, “Subhanallah, apa yang engkau katakan?”
.
Aku menjawab, “Kami jika berada di sisi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kami teringat neraka dan surga sampai-sampai kami seperti melihatnya di hadapan kami. Namun ketika kami keluar dari majelis Rasulshallallahu ‘alaihi wa sallam dan kami bergaul dengan istri dan anak-anak kami, sibuk dengan berbagai urusan, kami pun jadi banyak lupa.” Abu Bakr pun menjawab, “Kami pun begitu.”
.
Kemudian aku dan Abu Bakr pergi menghadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu aku berkata, “Wahai Rasulullah, jika kami berada di sisimu, kami akan selalu teringat pada neraka dan surga sampai-sampai seolah-olah surga dan neraka itu benar-benar nyata di depan kami. Namun jika kami meninggalkan majelismu, maka kami tersibukkan dengan istri, anak dan pekerjaan kami, sehingga kami pun banyak lupa.”
.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu bersabda,
“Demi Rabb yang jiwaku berada di tangan-Nya. Seandainya kalian mau kontinu dalam beramal sebagaimana keadaan kalian ketika berada di sisiku dan kalian terus mengingat-ingatnya, maka niscaya para malaikat akan menjabat tangan kalian di tempat tidur dan di jalan kalian. Namun Hanzhalah, lakukanlah sesaat demi sesaat.” Beliau mengulanginya sampai tiga kali. (HR. Muslim, no. 2750).
.
Kalau kita tahu bahwa iman itu bisa sempurna, bisa bertambah dan bisa berkurang, berarti tugas kita adalah menjaga iman dan melakukan sebab agar iman kita terus bertambah.
.
Sumber : https://rumaysho.com/13108-dalil-iman-itu-bertambah-dan-berkurang.html
.
*Salah satu ikhtiar saya dan suami supaya setiap hari lebih baik dalam beribadah (minimal continue) ialah cari dalil keutamaan2 ketika kita melakukan ibadah tersebut.
Tempel/pajang supaya ketika futur(iman turun) bisa mengingatkan. Luruskan niat, 
Semoga bermanfaat dan istiqomah. 😊
.
#satuharisatutulisan #ceritahijazmom #istiqomah #ntms

Keutamaan membaca Subhanallah wabihamdihi Subhanallahil adzim

Keutamaan membaca Subhanallah Wa Bihamdihi Subhanallahil Adzim”, Artinya “Maha Suci Allah dengan segala puji bagi-Nya, Maha Suci Allah yang Maha Agung.”
.
Zikir dengan menggunakan lafal “Subhanallah Wa Bihamdihi Subhanallahil Adzim” merupakan salah satu kalimat yang banyak dianjurkan di dalam hadits-hadits Nabi saw, antara lain sebagai berikut:
.
1) Rasulullah Saw bersabda : “Dua kalimat yang ringan diucapkan lidah, berat dalam timbangan, dan disukai oleh (Allah) Yang Maha Pengasih, yaitu kalimat subhanallah wabihamdihi, subhanallahil ‘Azhim (Mahasuci Allah dan segala puji bagi-Nya, Mahasuci Allah Yang Maha Agung).” (HR Bukhari 7/168 dan Muslim 4/2072);
.
2) Rasulullah Saw bersabda : “Sesungguhnya sebaik-baik ucapan kepada Allah SWT adalah kalimat subhanallah wa bihamdihi.” (HR Muslim dan Tirmidzi).
.
3) Diriwayatkan dari Abi Dzar. Rasulullah pernah ditanya, “Perkataan apa yang paling utama?” Beliau menjawab, “Yang dipilih oleh Allah bagi para malaikat dan hamba-hamba-Nya, yaitu subhanallah wabihamdihi (Mahasuci Allah dengan segala puji bagi-Nya).” (HR Muslim).
.
4) Rasulullah Saw bersabda : “Barangsiapa mengucapkan subhanallah wabihamdihi seratus kali dalam sehari, ia akan diampuni segala dosanya sekalipun dosanya itu sebanyak buih di laut.” (HR Muslim dan Tirmidzi)
.
Yuk perbanyak dzikir. 😊
#dzikir #ntms #quote

Dec 9, 2016

Menjelajahi Utara Arab Saudi: Al-ula dan Madain Saleh



Akhir pekan kemarin kami bertiga manfaatkan untuk mengunjungi wilayah bagian utara Saudi. Kebetulan ada tour yang diselenggarakan oleh KAUST untuk mengunjungi sebuah situs bersejarah peninggalan masyarakat Nabatean sekitar4000 tahun sebelum masehi.
Al-Ula adalah kota menuju tempat wisata Madain Saleh di Saudi Arabia. Al-Ula terletak kurang lebih 800km dari Jeddah 400km dari Madinah. Kurang lebih menempuh perjalanan 8-9 jam dari Jeddah dengan menggunakan bus.
Al-Ula, wilayah ini bernuansa ribuan tahun lalu. Ratusan gunung bebatuan terlihat seperti dipahat dari tanah lihat.  Reruntuhan bagunan rumah dan gedung-pun dibangun tanpa bahan semen dan batu.
Mata pencarian masyarakat kota ini adalah bertani. Hal itu terlihat ketika memasuki kota ini banyak pohon kurma. Disela-sela pohon kurma terdapat pohon lemon dan Jeruk. Tour guidenya pun menjelaskan ketika memasuki musim panas mereka mulai menanan pohon mangga. 







kota tua Al-ula



Pemandangan di antara Al U'la dan Mada'in Saleh ini sungguh membuat saya diam tanpa kata. Sepanjang jalan kami disuguhi pemandangan gunung batu seperti Grand Canyon di US atau Petra di Yordania.





pemandangan sepanjang jalan al- ula dan Madain Saleh

MadainSaleh merupakan salah satu situs bersejarah yang menyimpan peninggalan arkeologis ratusan tahun lamanya. Disana terletak banyak makam (tombs) pahatan manusia.

Tempat ini merupakan tempatnya kaum Tsamud yang dulu diazab Allah pada masa Nabi Saleh. Tentunya kami tak ingin menjadi seperti mereka, na'udzubillaah min dzalik. Kaum Tsamud diazab Allah karena tidak mempercayai keberadaan Allah dan terlebih lagi melanggar aturannya. Mereka ini sebenarnya kaum yang diberi kelebihan berupa kemahiran dalam memahat. Mereka hidup di daerah yang dulunya merupakan daerahnya Kaum Aad yang juga diratakan dengan tanah oleh Allah.Dengan seijin Allah, kaum Tsamud lalu tinggal di daerah Al Hijr (gunung batu) tersebut. Walaupun terdiri dari gunung, sawah dan sumur mereka selalu basah oleh air. Sehingga mereka kaya raya. Selain itu mereka juga mampu mengukir rumah-rumah dari batu di gunung tersebut. Kekayaan dan kemahiran mereka tersebut membuat mereka sombong. (Q.S Al Hijr 15: 80-84)

Allah mengirim Nabi Saleh a.s. yang merupakan salah seorang dari mereka. Beliau mengajak mereka menyembah Allah dan bersyukur atas pemberian yang diberikan Allah kepada mereka. Namun mereka menentangnya. Allah menciptakan unta betina dari gunung batu, dan keluarlah si unta dari dalamnya. Nabi Saleh lalu berpesan agar unta betina itu dibiarkan makan dan minum sesukanya. Tetapi unta betina disembelih oleh mereka (Q.S Asy Syams 91: 11-15).
Akhirnya, nabi Saleh menyampaikan berita bahwa negeri itu akan hancur dalam waktu tiga hari, sementara mereka tetap tidak percaya. Dan setelah waktu yang dijanjikan, suara menggelegar menghancurkan semua kaum Tsamud kecuali Nabi Saleh dan pengikutnya yang beriman kepada Allah. Allah menghancurkan kaum Tsamud sedemikan rupa sehingga tidak ada tanda-tanda ada orang pernah hidup disana (Q.S Hud 11:61-68).

Nama Mada'in Saleh juga ternyata nama baru. Sebelumnya tidak ada namanya. Dinamakan seperti itu artinya Mada'in dari Madina atau kota. Saleh dari nama nabi Saleh a.s. artinya kotanya nabi Saleh a.s.
Tapi katanya meski sudah rata dengan tanah. Ada suatu kaum Nabatean yang datangnya dari daerah Petra di Yordania. Mereka datang lalu membangun tomb untuk memakamkan kerabat mereka. Mayat itu ditaruh di luar tomb, lalu dibiarkan dimakan binatang. Setelah itu baru tulang-belulangnya dimasukin ke dalam tomb. Semakin besar atau bagus tomb, berarti semakin kaya keluarga tersebut. Kaum Nabatean ini juga kaum yang menyembah patung. Bekas kuil mereka pun masih ada disini. Kaum Nabatean asalnya dari Petra. Oleh karena itu, corak peninggalan budaya di Mada'in Salehsama dengan di Petra.



bekas kuil kaum Nabatean
Tomb(makam) terbesar. disinyalir ini makamnya seorang putri

bentuk lubang kuburan
tempat mediasi kaum Nabatean


Masih di wilayah Mada'in Saleh terdapat stasiun kereta kerajaan Ottoman yang melintasi Hijaz Railway.jalur kereta api yang dibangun pada masa pemerintahan Usmaniyah Turki pada masa pemerintahan Sultan Abdul Hamid II. Jalur ini terbentang antara Damaskus(Suriah)- Amman (Yordania) sampai ke Madinah (Arab Saudi). Jalur kereta api ini merupakan mempermudah dan meningkatkan pelayanan jamaah haji. Saat ini, jalur kereta api Hijaz hanya tinggal dijumpai sisa sisa bangunan stasiun, bengkel, menara dan pompa air serta benteng-benteng yang dibangun pada masa pemerintahan Usmaniyah. 



We are at HIjaz Railway


Demikian perjalanan panjang dan mengesankan 2 hari 1 malam sangat mengesankan. Ada beberapa hadist yang memang melarang datang berkunjung dinegeri yang pernah diazab Allah tapi Arab Saudi sudah membuka tempat ini menjadi salah satu tempat wisata. Dari perjalanan ini kami bisa belajar bahwa betapa Maha Kuasa Allah SWT menciptakan tempat yang indah namun, ketika manusia tidak beriman maka nikmatnya dengan mudah Allah cabut.

*foto-foto dibuang sayang :D



elephant rock


ada yang asik belajar di perjalanan 8,5 jam ^^


tempat kami bermalam


mushroom rock


elephant rock disisi yang berbeda



Hati-hati ada unta lewat :D