CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Dec 19, 2021

Congratulations Dr. Wandi

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ

Segala puji hanya milik Allah yang dengan segala nikmatnya segala kebaikan menjadi sempurna.

Qodarullah Alhamdulillah phd 8thn memang jauh dari target kamu. Tapi, ternyata ini adalah salah satu jawaban doa-doa kita untuk bs lebih lama di sini. 




Menjadi #phddad, aku tahu ini gak mudah tapi, kamu yang selalu percaya takdir Allah akan selalu terasa indah. Karena sebagai seorang muslim bila diberi nikmat kita bersyukur dan ketika diuji kita bersabar, keduanya mendapatkan pahalanya tersendiri insyaAllah.


It's your day, sayang. Barokallahu fiik buat ilmunya. Meski kamu 8 tahun untuk menyelesaikan S3, citations kamu meningkat jauh. Masyaallah tabarakallah. Semoga ilmunya bermanfaat. Mambruk mambruk!

Semoga Allah mudahkan selalu mimpi-mimpi kamu, sayang. Aku dan anak-anak selalu mendukungmu.


I am proud of you! ❤
"Lets spread your wings and fly to makes difference in this world" -Antonia-

"Acquire knowledge, and learn tranquility and dignity." -Umar ibn Khatab-

KAUST,
17 Des 2021
#phddad #ceritarantautepilautmerah #ceritanik #sakinahbersamamu

Dec 13, 2021

Wada!

Tawaf wada'
"Manusia diperintahkan menjadikan akhir amalannya di Mekah adalah di Baitullah (dengan thowaf wada’). Hanya saja, ada keringanan bagi wanita haid.” (HR. Bukhari 1755 dan Muslim 1328).

Meninggalkan tempat suci ini adalah hal yg terberat buat kami. 

Tapi, saya percaya Allah selalu memberikan rencana-rencana yg terbaik untuk hamba-Nya. 

Jum'at, 3 Desember kemarin saya dan keluarga umroh terakhir sebelum meninggalkan negara ini. Seperti biasa, saya lakukan bergantian. Kali ini, abang jadwal umroh pagi dan saya ba'da ashar. Padahal hari itu hari Jum'at, biasanya penuh. Hari itu, Allah izinkan saya lama sekali di depan hajar aswad, berdoa, manangis, tanpa di usirin askar (polisi yg jaga). Allah Maha Tahu, ada hamba-Nya yg akan berpisah dari kota yang Allah berkahi. Tapi, kami percaya Allah selalu dekat kok dengan hamba-Nya.





Keesokan harinya, hari sabtu saya dan suami tawaf berdua. Anak-anak saya titipkan ke salah satu teman yg sudah seperti saudara (manda vika, om rino, a zidane) karna anaknya udah dekat dengan Hijaz dan Hamim. Insyaallah kami bs tenang. Ini pertama kali mereka, kami titipkan ke orang lain. Jazakumullah khoiron ya kak.

Setelah membawa anak-anak ke hotel ka vika. Ternyata tawaf berada di lantai 1. Yang 1 puterannya bisa menghabiskan waktu sekitar 10-15 menit. Awalnya ragu. Karna takut kelamaan dan kalo secara logika pasti pegel banget karna hari sebelumnya kami habis umroh, gak enak ninggalin anak-anak kelamaan. Bismillah di jalani. 






Abang mengingatkan "tawaf santai aja, pelan-pelan istirahat, sholat dulu setelah selesai 1 puteran". 
Kalo di pikir2 hikmahnya adalah Allah ingin kami lama-lama di setiap putarannya. 
Tertatih-tatih kami berdua saling menyemangati, seakan seperti kehidupan ini. Ada kalanya lelah, semangat, istirahat dulu boleh kok tapi, tetap jangan jauh dari Allah. 

Alhamdulillah bini'matihi tatimmush sholihaat. 😇
Bye bye mekkah, See you again insyaallah!

Terima kasih Allah untuk 8 tahun skenario yg indah. Insyaallah aku siap untuk perjalanan selanjutnya! 😊


Dec 12, 2021

Random Talk! Tentang keluarga 😊



Hello.. apa kabar teman-teman?
Sudah lama saya tidak menulis. Uneg-uneg banyak banget ingin di keluarkan. Apa daya butuh waktu yang tenang. Terkadang free time lagi sering ngobrol ke suami.

17 hari lagi saya dan keluarga akan meninggalkan tempat ini.
KAUST, tempat suami saya berkarya, melanjutkan mimpinya. Menuntut ilmu. He loves learning. Dari kecil saya kenal beliau, memang beliau suka banget belajar. Belajar apapun. Tp, dulu tak pernah menyangka kalo beliau bakal jadi suami saya.

KAUST, tempat ini abang suka sekali. Karna abang yang notabennya suka riset, alat-alat di sini canggih-canggih, beliau bisa pakai sesuka hati. Bahkan ada alat yg cuma ada 3 di dunia, salah satunya di KAUST.

KAUST, tempat saya belajar menjadi istri, menjadi ibu, tempat saya menurunkan ego-ego.
Di tempat ini saya belajar mengenal karakter orang bukan hanya berbagai daerah tapi, berbagai negara.

Saya banyak belajar mengenal teman-teman di sini. Teman-teman di sini baik-baik banget. Itulah yang saya rasa berat meninggalkan tempat ini. Tempat ini benar-benar seperti rumah buat saya.


Tapi, kita memang harus keluar dari zona nyaman. Supaya keluarga kita lebih kompak dan kita bisa mencari pengalaman di luar lebih banyak lagi.

Dalam sebuah kajian keluarga salah satu ustadz mengatakan, Setiap keluarga harus punya visi misi. Mau di bawa kemana keluarga kecil kita. Jadi  ketika salah satu dari kita jauh dari visi misi, kita bisa saling mengingatkan.

Saya sama abang, sama-sama liqo tarbiyah. Kita sama-sama punya tujuan yang sama. Jadi kita waktunya saya ngaji atau beliau ngaji. Kami gak protes.
Begitupun ketika saya harus ngisi mentoring anak-anak, sy izin terlebih dahulu ke suami dan berdiskusi waktu yang pas. Dalam kegiatan pasti ada yang perlu di relakan. Dan kita sebagai istri harus tau mana yg di prioritaskan.
Ini bukan berarti keluarga saya paling baik. ENGGA! 
Kita punya ujiannya masing-masing. Dan kita gak bisa membandingkan keluarga kita dengan keluarga teman kita. Karna kita punya tujuan keluarga yang berbeda, ujiannya pun berbeda.

"My greatest treasure is my family! We may not be perfect, but I love the will all my heart". -unknown-



Masyaallah tabarakallah