CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Sep 29, 2022

Menjadi Ibu


Menjadi ibu yang berkerja di ranah domestik atau di ranah publik, mereka hebat. 
Keduanya pernah saya rasakan. Keduanya pun sama-sama melelahkan. 

Pernah ada di posisi, iri dengan teman yg berkerja  punya penghasilan sendiri, menjalankan apa yg menjadi passionnya. 
Tapi, pernah ada di posisi juga, kangen anak, kangen main bareng anak, kangen di ikutin kemana-mana. Begitulah menjadi manusia. Suka mengeluh..

 Di zaman sekarang ini, banyak yg mempromosikan untuk tidak memiliki anak setelah menikah. Buatku pribadi, tidak ada salahnya selama ada alasan syar'i. Misal karna sakit yg akan membahayakan, mengganggu kesehatan mental. 

Kenapa kamu mau punya anak, meski tau sangat melelahkan menjadi ibu? Surga!

Ada surga di kaki ibu. Hihi :D
Belum ada yang menjamin saya masuk surga, sy merasa ibadah saya begini-begini aja. Saya hanya berusaha apa yang saya lakukan bisa jd tabungan di akhirat saya kelak. Semoga anak-anakku kelak menjadi anak sholeh yang akan mendoakan saya. Semoga apa yang saya ajarkan ke mereka, bs bermanfaat sehingga bisa menjadi amal jariyah.
Lelah? Pasti
Tapi, bukankah dunia ini tempat kita berlelah-lelah? Istirahat kita yang hakiki adalah di surga-Nya Allah. 

Sebelum memulai sesuatu, bacalah Bismillah sehingga semua ternilai ibadah. Insyaallah ❤️ 

Teruslah Berdoa



Saya percaya dan yakin banget Allah akan mengabulkan doa-doa hamba-Nya.
Meski terkabulnya cepat atau tertunda. Allah Yang Maha Menepati Janji, Dia akan menjawab-Nya di waktu yg tepat.

Beberapa hari ini hujan turun, Di tengah rintik hujan, sambil mengayuh sepeda untuk menjemput Hijaz. Tiba-tiba di tengah jalan, sambil melihat daun-daun yang mulai menguning, terpikirkan akan jawaban Allah yang telah mengabulkan doa saya setelah 10 tahun dengan cara terbaik-Nya.

Swedia, dengan negara yg tak pernah terpikirkan dalam hidup sy bisa tinggal di sini. 10 tahun yg lalu, saya bermimpi, berdoa untuk bs berkunjung ke negara yg memiliki 4 musim. Tapi, bukan Swedia. Allah jawab dengan indah sekali skenario-Nya.

Saya bukan dari keluarga yg bergelimangan harta, bukan juga anak yg pinter2 banget, tp sy sangat percaya, ada Allah yg akan mengabulkan doa saya.

Allah kabulkan bukan hanya mengunjunginya tapi, juga sy merasakan tinggal di negara yg memiliki 4 musim. Merasakan musim semi, musim dingin, musim panas, dan sekarang musim gugur. Masyaallah tabarakallah

"Tidaklah seorang muslim memanjatkan do’a pada Allah selama tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturahmi (antar kerabat, pen) melainkan Allah akan beri padanya tiga hal: [1] Allah akan segera mengabulkan do’anya, [2] Allah akan menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan [3] Allah akan menghindarkan darinya kejelekan yang semisal.” Para sahabat lantas mengatakan, “Kalau begitu kami akan memperbanyak berdo’a.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata, “Allah nanti yang memperbanyak mengabulkan do’a-do’a kalian.” (HR. Ahmad)

Nasihat Umar bin Khattab pernah berkata, “Aku tidak pernah mengkhawatirkan apakah doaku akan dikabulkan atau tidak, tapi yang lebih aku khawatirkan adalah aku tidak diberi hidayah untuk terus berdoa.”

"Dan bila permintaanmu pada-Nya belum juga diijabah, teruslah meminta, karena mengulang-ulang sebuah doa itu seperti kayuhan sepeda, suatu saat ia akan membawamu pada yang kamu tuju".

#berdoa #semangat #alhamdulillah #greatful #thanks #ceritanik2022 #mimpiyangterwujud #Islampost #janganberhentiberdoa

Sep 22, 2022

Ujian Pernikahan

Kalo kalian dengerin kajian tentang pernikahan, pasti sering banget denger kalo pernikahan adalah ibadah terpanjang. Yup.. bukan sholat, bukan puasa, zakat, atau haji ibadah terpanjang, tapi pernikahan..
Akad nikah adalah perjanjian yg paling agung. Yang menggetarkan Arsy-Nya. Itu sebabnya jangan sekali-kali memainkan pernikahan.

Pernikahan juga di katakan 1/2 agama. Karna pernikahan ibadah terpanjang dan hadiahnya surga. Ujiannya pun dari sisi mana saja. 

Satu tahun pertama, masa kaget-kagetnya karna mulai tampak ego dan kebiasaan-kebiasaa masing-masing 😁. Tapi, kalo ud melewati 3-5 tahun pertama katanya lancar, insyaAllah selanjutnya ^^.

Tapi, bukan berarti tanpa ujian. Dalam pernikahan, ada yg di uji dengan pasangan, anak, ada yg di uji dari keluarga pasangan, keuangan, pergaulan, jabatan, dll.

Yang paling penting memang keterbukaan dalam komunikasi. Bahkan urusan "kasur" pun harus terbuka. 

Kenapa ada yg namanya mendua/di duakan dalam pernikahan? Padahal kita sering kali melihat, pasangan tersebut mesra/baik-baik saja. 

Apa yg terlihat, tak menjamin mereka sedang baik-baik saja. Pernah mengalami di sekeliling orang terdekat menduakan pasangannya atau diduakan oleh pasangannya. Dari pendapat mereka karena pasangannya sudah berubah. Kurang perhatian, tidak ada waktu bersama, ngobrol, atau tanpa ada komunikasi, sibuk masing-masing. Ketika masalah hadir, menganggap yasudahlah tanpa mencari solusi. Jauh dari Allah juga menjadi penyebabnya. 

Ketika sudah mengalami hal-hal yg diatas. Datanglah orang baru yang mengisi hal-hal yang "hilang". 

Maka benar laki-laki harus menjaga pandangan, begitupun perempuan. Harus menjaga keelokan tubuhnya agar tidak mudah di ganggu. 

Ketika hati sudah terpaut dengan orang lain. Jadi membandingkan pasangan kita dengan orang lain. Jadi, kufur/tidak bersyukur. Padahal setiap manusia tidak sempurna.

Ketika komunikasi kita dengan Allah, baik, dan komunikasi pasangan kita dengan Allah baik. Insyaallah semua akan baik-baik saja. Terlebih pernikahannya memiliki visi misi bersama. 

Allah yg menitipkan rasa sayang dan cinta ke pasangan kita. Jangan pernah lewatkan untuk berdoa, agar cintanya terus karena Allah dan Allah jaga. Jangan membuat setan di sanjung-sanjung. 

"Sesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di atas air (laut) kemudian ia mengutus bala tentaranya. Maka yang paling dekat dengannya adalah yang paling besar fitnahnya. Datanglah salah seorang dari bala tentaranya dan berkata, ‘Aku telah melakukan begini dan begitu’. Iblis berkata, ‘Engkau sama sekali tidak melakukan sesuatup un”. Kemudian datang yang lain lagi dan berkata, ‘Aku tidak meninggalkannya (untuk digoda) hingga aku berhasil memisahkan antara dia dan istrinya. Maka Iblis pun mendekatinya dan berkata, ‘Sungguh hebat (setan) seperti engkau.” (HR Muslim)


Sep 8, 2022

Kematian


Sejak virus kecil bernama covid hadir, makin megingatkan saya bahwa kematian itu benar-benar dekat sekali. Tak pandang usia, bahkan orang yang sudah denga pola hidup sehat. Kalo takdirnya meninggal, ya gak bs terhindari. Begitupun diri ini.
Pernah ada di masa takut mati, takut kehilangan, intinya takut kematian. Tapi, di ingatkan sm Ustadzah Amany waktu Ramadhan kemarin. Bahwa, seorang  muslim gak boleh benci dengan kematian, karna itu adalah awal seorang hamba bertemu dengan Tuhan-Nya. 

Kemarin, dapat kabar seorang yg terkenal sebagai dokter Reza, klo tidak salah beliau menerima pasien2 yg mengalami permasalahan mental health. meninggal di usia 40an, sebelumnya terkena stroke. 
Hari itu langsung tiba-tiba meneteskan air mata. Ya Allah.. kalo usia sy meninggal di usia 40, berarti 8 tahun lagi sisa hidupku. Apa yg bs sy perbuat? 32 tahun kemana aja usia yg sudah sy habiskan? 
Itu kalo 8 tahun lagi, kalo besok? Kalo lusa?
Ya Rabb... 

Ingat nasihat Ustadz Abdul Somad, mau ibadah ribuan, jutaan kali gak akan bs membalas kebaikan, nikmat Allah kepada kita. Tp, karna 1 rahmat-Nya Allah, karena cinta-Nya kepada kita, kita bs masuk surga. Gimana cara-Nya? Lakukan apa saja yg membuat Allah cinta dengan kita. Sholat, menjalankan perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya.

Klo ustadz Adi Hidayat bilang, niatkan semua yg kita lakukan ibadah. Minimal mengucapkan Basmalah di setiap kegiatan, ada keberkahan di dalamnya. Sibukan hal-hal dengan kebaikan, yg bermanfaat. 

Ketika semua yg sy rasa ini, saya utarakan ke suami saya. Saya takut kehilangan kamu, tp semuanya titipan. Abang hanya bilang "we will be together insyaallah sayang".

Kalo suatu saat, saya meninggalkan dunia ini. Tutupi aib saya ya, doakan saya. Kalo ada rezeki infaqkan atas nama saya. Semoga kita semua meninggal dalam keadaan husnul khatimah, dilapangkan kubur kita, bisa menatap wajah Allah, di jauhkan dari azab kubur, dan neraka jahanam. Semoga minimal masih ada 1 kebaikan yg bs mengantarkan kita ke surga-Nya. Aamiin ya Rabb.  

Salah satu cara khusyuk sholat adalah dengan selalu membayangkan bahwa sholat kita yg kita lakukan saat ini adalah sholat terakhir kita.

"Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan, yaitu kematian” (HR. Tirmidzi).

"Orang yang pandai adalah orang yang mampu mengevaluasi dirinya dan beramal (mencurahkan semua potensi) untuk kepentingan setelah mati. Sedangkan orang yang lemah ialah orang yang mengikuti hawa nafsu, kemudian berangan-angan kosong kepada Allah” (HR. Tirmidzi).

Beberapa tahun belakangan ini, bener sih. Muhasabah sebelum tidur,  Klo sudah inget kematian. Hidup kita lebih tenang, qonaah, gak mau ngoyo, gak iri sm rezeki orang, sering-sering bertaubat karna dosa kita banyak tanpa kita sadari. 

7 September 2022,
Uppsala, Anik



Sep 4, 2022

Ngomongin Masa Lalu

Tahun ini kami 9 tahun menikah. Rasanya masih gak percaya sejujurnya menikah sm abang. hahaha 
Masih suka ngeliatin klo beliau lg tidur. Bagaimana bisa ya. Padahal sudah tau jawabannya akan Qodarullah.

Aku sama abang beda 3 tahun tapi, abang dewasa banget dari dulu di usianya. Aku sama abang sudah kenal sejak kecil. Karna beliau teman main+ sahabat Mas saya. 
Dari dulu beliau menjadi kakak saya sama seperti Mas saya yang selalu jagain tapi, beliau gak pernah anter jemput atau bobcengin atau nyentuh saya.

Dulu saya pernah mengalami cinta monyet, pernah merasakan hubungan tanpa status. Rasanya gak enak di sakitin gitu. Terus bertekad gak mau pacaran, sudah ada beberapa orang yg mengatakan cinta tp, sy gak mau. Sakit hatinya itu lebih menyakitkan. Beda dengan abang, dia sama sekali gak pernah pacaran. Suka sama cewek yg pernah. Tapi, katanya klo pacaran pasti ngeluarin duit banyak sedangkan dia gak mau buang-buang uang untuk soal itu.

Abang dari dulu memang sudah terkenal di perkampungan kami anak yg sholeh, baik hati, dan pinter. Dari dulu sudah aktif berorganisasi dan bergaul dengan teman-teman yg lebih tua dari usianya. 
Aku dan teman-teman sering banget di bimbing. Bahkan, geng aku AER (Anik Elfa Ria) pernah membicarakan nanti bang Badoy (panggilan gaulnya) istrinya siapa ya.. haha

Tahun 2006 aku dan teman-teman di ajak acara liburan islami gt. Di sanalah pertama kali kenal namanya kk sholeh/ah lainnya. Pertama kali kenal mentoring, pertama kali ngaji setiap malam minggu. 
Abang juga yg gak pelit ilmu kalo kita-kita butuh diajarin, bahkan klo komputer rusak atau ada virus. Beliau suka ke rumah buat bantui  klo mas Ajis sibuk.
Dari segi teman permainan kami udah berbeda. Mangkannya tak pernah menyangka kalo beliau jd suami saya. 

Kalo ketemu di jalan ngobrol, abang selalu tanya "masih mentoring, nik" bahkan beliau tau panggilan mas Ajis ke aku. Kadang beliau panggil aku dengan panggilan itu juga. 😂
Waktu mau UAN SMA, abang juga yg bantuin ngajarin sm Ria teman kecilku juga. 
Pas mau SNMPTN, abang juga yg ngajarin soal2nya. Tapi, beneran pada saat itu gak ada rasa apapun  selain kaka. Dan saya lagi sayangnya sama yg lain. 😂
Sampai aku uda 1 tahun di UIN, abang masih ngajakin untuk ikut tes lagi supaya masuk UI. :D tapi, kata bapak gak usah. Yaudah sampai abang abang mau lulus S1 kita terlibat di TPA tempat aku dulu jadi muridnya. Tapi, abang lebih sibuk kuliah dengan segala aktivitasnya.
Dapat kabar kalo abang dapat beasiswa Master ke Korea, ada sedih dan senangnya. Sedih karna merasa kehilangan teman ngobrolin anak muda di RT kami, ngomongin mimpi-mimpi. Orang yg asik untuk ngobrolin apapun. Tapi ikut senang karna mimpinya satu per satu mulai terwujud. Hingga 2 tahun hampir selesai masternya beliau bilang ke guru ngajinya ingin menikah tapi, beliau bilang untuk mengajukan menikah dengan saya melalui guru ngaji. Karna selain gak ada waktu untuk kenalan denga  orang baru karna setelah lulus master akan ke Saudi untuk melanjutkan S3nya. Dan usianya sudah 26 beliau ingin status menikah. Menikahlah kami dalam 2 pekan hanya akad saja. Seminggu kemudian di tinggal karna harus beliau harus datang ke Saudi sebagai mahasiswa Phd di KAUST. 

Masyaallah tabarakallah barokallah begitulah skenario Allah, beliau yg jagain saya dari kecil, benar-benar seperti kaka, teman. Alhamdulillah bener-benar menjadi teman hidup saat ini. Jodoh bener-benar rahasia Allah. 

bukti kita pernah 1 panggung 😀 di acara 17an karang taruna RT kami.



Sep 2, 2022

We love Sweden





Dimana pun berada pasti ada sisi suka dan dukanya. Sama seperti manusia, tidak ada yang sempurna. Kalo kata Ustadz Khalid Basalamah, "kalo hidup lurus2 aja gimana kita belajar sabar". 

Awal-awal pindah ke Swedia, sejujurnya  berat sekali tinggal di sini. Mungkin soal  keuangan, awal-awal wajar menurutku tapi, Alhamdulillah masih bisa di cukup-cukupin. Paling gemes sama birokrasinya itu. Really make us disappointed! Urusannya lambat banget. Gak bs tuntas dalam sehari. 

Sampai tulisan ini di buat, child support anak-anak belum turun, uang yg tanpa sengaja di bayar untuk pembuatan ID kord pun gak bs balik. 😄 dan banyak hal lain.   sampai dimana kami "pasrah". 
So far, masih cukup untuk semua. Alhamdulillah 

Sebelumnya di Saudi, kami hidup dengan uang saku raja. Beasiswa suami yg diterima sudah bersih meski ada potongan sewa rumah, asuransi, tapi kami masih merasa menabung di sana bs lebih banyak. Segala urusanpun sangat mudah karna di bantu dengan department yg ngurusin administrasi. Alhamdulillah 

Meski begitu, mungkin itu sisi "gemes"nya. Alhamdulillah dari semua keluhan di atas masih banyak ribuan yg perlu kami syukuri. 
Selama masih ada makanan yg bisa kita makan, masih ada tempat tinggal untuk berteduh, diberi kesehatan. Gak ada hal lagi yg di risaukan. Sebagaimana hadist nabi Rasulullah shallallahu alaihi "Barangsiapa di antara kamu masuk pada waktu pagi dalam keadaan [1] sehat badannya,[2] aman pada keluarganya, dia [3]memiliki makanan pokoknya pada hari itu, maka seolah-olah seluruh dunia dikumpulkan untuknya.”
 (HR. Ibnu Majah, no: 4141, dihasankan oleh Syaikh Al-Albani di dalam Shahih Al-Jami’ush Shaghir no. 5918)


Di Swedia udaranya seger banget. Hidup rasanya tenang lebih sehat.. alhamdulillah. Gak ada yg ngomentarin, hidup sederhana, jarang jajan juga, makan lebih teratur.
Dulu di Saudi, makan berantakan waktunya. Bahkan sering banget makan malam di atas jm 8 kalo berpergian. Tanpa di sadari tinggal dengan "orang berada" jd suka membandingkan. Meski tanpa maksud dan gak pernah bahas juga di "rapat" keluarga:D. Pernah ada di satu masa, diomongin untuk beli tas yg berbrand dengan alasan kan  wandi gajinya gede. Sampai akhirnya sy beli bukan karna dia tp, aku paling gak suka klo ud bawa2 keluarga.  

Abang gak beliin bukan karna gak mampu, karna aku yg gak mau. Khawatir brg yg di beli jd sia-sia. Khawatir tidak ke pakai, khawatir beli sesuatu karna ingin di "pandang". 

Di Swedia, banyak momen yg kita lewati bersama. Banyak yg kita explore meski dengan sepeda. Hijaz pernah bilang,  I love Sweden, una. karna dia bisa nonton pertandingan2 olahraga deket sama rumah. "Ada kehidupan" di sini, kemana-mana mudah dengan sepeda, jalan kaki. Paling seneng katanya olahraga di sekolahnya di Arena olahraga.

Meski renang dan badmintonnya jadi jarang karna harus bayar. Tp, terapi ketinggiannya mulai berkurang karna banyak playground yg bs dia explore. Sejujurnya sampai 8 bulan di sini, ada titik sudah move on dengan KAUST dengan segala "wah"nya.  rasanya gak mau pindah dari Swedia. Tapi, ada beberapa yg kami ikhtiarkan, kami mimpikan, sisanya semoga apapun nanti kami Ridho dengan keputusan yg Allah berikan untuk kami. Tidak mau ngoyo. Karna apapun itu, kami percaya pasti yg terbaik. 


Terkadang mengeluh itu bukan untuk di kasihani. Tapi, ingin mengeluarkan  uneg-uneg supaya lega.
:)

Badai pasir, badai salju, hujan, kemarau ud di lewatin sama2.. 
Kemana pun, apapun.. semoga kita terus ada di perahu ini.. kita tetap terus menjadi tim yg solid!

 1 September 2022
Uppsala, Swedia