CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Dec 27, 2019

Mengisi Liburan sekolah, main ke MOSTI (The Museum of Science and Technology in Islam)


Berkunjung ke MOSTI (The Museum of Science and Technology in Islam)
Museum ini letaknya ada di dalam KAUST (King Abdullah University of science and technology).
Karena masuk kaust pu  tak sembarangan orang boleh masuk, masuk MOSTI pun tak mudah orang di luar KAUST masuk. 


Tujuan Museum ini didirikan:
● Untuk meningkatkan kesadaran publik tentang kontribusi Islam untuk sains dan teknologi.
● Untuk mendidik dan memperkaya pengetahuan publik.
● Untuk menginspirasi penemuan baru dan prestasi ilmiah.

 
Kehadiran Museum di kampus Universitas dimaksudkan untuk menciptakan fasilitas kelas dunia untuk mengajar dan belajar tentang kontribusi Islam dalam bidang  sains dan teknologi.


Museum didirikan  sebagai merayakan kontribusi para cendekiawan Muslim untuk sains dan teknologi selama Zaman Keemasan Islam pertama dari 650 hingga 1650. Para cendekiawan Muslim ini termasuk di antara mereka para ulama besar, penemu, insinyur, ahli matematika dan guru pada waktu itu, seperti Jabir ibn.  Hayyan, Abbas bin Firnas, al-Kindi, al-Razi, al-Jazari dan Taqi al-Din.

Museum menunjukkan bagaimana kontribusi mereka membentuk dunia seperti yang kita kenal sekarang dan bagaimana karya perintis mereka meletakkan dasar bagi peradaban modern.  Manfaat dari pekerjaan mereka ada di sekitar kita saat ini.












Pameran di Museum menunjukkan bahwa mengajar dan belajar telah menjadi bagian penting dari cara hidup Islam sejak lahirnya Islam pada pertengahan abad ke-7.

Pameran2 tersebut meliputi tiga departemen akademik utama di Universitas, yaitu,

● Ilmu dan Teknik Kimia Kehidupan.
●Ilmu dan Teknik Material.
● Matematika Terapan dan Ilmu Komputasi.

 Teknologi terdepan digunakan untuk menunjukkan kontribusi utama para cendekiawan Muslim pada sains dan teknologi selama Zaman Emas pertama Islam.  Teknik interaktif modern, seperti layar sentuh, layar plasma bergerak, tabel multi-sentuh, buku flip, model skala otomatis dan video interaktif, digunakan untuk menceritakan kisah ilmu kuno.


MasyaAllah tabarakallah


Calon Ilmuan2 Muslim (aamiin)


Karena kapasitas yang terbatas, masuk ke Museum terbatas untuk komunitas universitas dan tamu undangan universitas.

Museum ini terletak di Museum dan Gedung Konferensi (Gedung 19), di lantai 1.

 Buka:
 Minggu - Kamis

 Jam berkunjung:
 9:00 pagi - 5:00 sore

 Hubungi:
 museum@kaust.edu.sa

Sumber : https://museum.kaust.edu.sa/




Dec 20, 2019

Enam tahun menginjak kaki di Arab saudi


Tak terasa hari ini ternyata 6tahun saya di Arab Saudi. Pertama kalinya saya merantau dan jauh dari orang tua.⁣
Setelah seminggu menikah, saya harus menjalani Long Distance Marriage kurang lebih selama 4 bulan. Karena Di Arab saudi tidak mengeluarkan visa 1 bulan sebelum Haji dan 1bulan setelah haji. ⁣
Rasanya campur aduk LDM itu, baru nikah, masih beradaptasi, sering sifat kekanak-kanakan saya muncul. ⁣
LDM itu menurutku berat. Waktu denger seorang penghafal Qur'an sekaligus Cori (TM dengan istrinya) bercerai. Menurutku memang wajar. Konflik2 LDM itu sering terjadi. Terlebih jarak dan waktu berbeda.⁣
Alhamdulillah setelah 4bulan LDM, akhirnya kita bertemu lagi.. eaaaa⁣
6 tahun diperantauan saya belajar banyak. Dan banyak sekali yg perlu di syukuri. ⁣
Di perantauan saya jadi belajar menghargai makanan. Tidak pernah mengomentari makanan, buang2 makanan. Apapun yg ada di makan.⁣ karena sulitnya menemukan. 
Klo kangen mie ayam, harus buat dulu. Meski di Jeddah  ada yg jual. Tetapi karena harus 2jam perjalanan buat dapat semangkok mie ayam. Akhirnya memilih membuatnya.Haha 
Di perantauan saya bersyukur punya teman2 Indonesia baik2 banget. Tidak pelit ilmu, saling support, saling mendoakan, banyak sekali yg "fastabiqul khoirot/berlomba-lomba dlm kebaikan".⁣
Di perantauan suka terkejut, tiba2 dapat makanan. Ngajak konvoi, tau2 ada zamzam di depan rumah. Apalagi saat Ramadan tiba, MasyaAllah. Tak tanggung2 teman2 kaustina ini mencari banyak pahala.⁣
Di perantauan saya belajar tak pilih2 ras, suku, agama atau pekerjaan mereka. Meski mereka hanya "nanny/TKI" sy dan suami tetap, memperlakukan mereka sama. Ketemu orang Indo, kami seneng. :)⁣

Di perantauan saya jd banyak tau tentang makanan khas daerah di Indonesia. :D

Di perantauan saya belajar dr kedua orang tua saya yg merantau dr Kampung ke Jakarta. Bagaimana suami dan istri berkerja sama. Dari mereka saya belajar mandiri. Belajar berjuang bersama susah dan senang sama2. Sehat selalu pak bu.

Alhamdulillah merantau bersama di Arab Saudi meski gersang, padang pasir. Tetapi, disini keluarga kecil kami memulai. Saya tak sama sekali merasakan gersang, karena ditemani kamu. (Eaaaa)⁣
Lika liku sebuah pernikahan disaat keuangan diuji, ketika menanti gajian tiba dan terasa lama, haha disaat diantara kami sakit, ketika semua sakit, ketika anak2 sakit bergantian, ketika komunikasi harus diuji, ketika ditinggal conference merawat anak sendirian, ketika aku melahirkan, merawat bersama, ketika abang kasih kejutan, ketika kita menghabiskan waktu bersama dari berdua hingga sekarang berempat. ⁣
Dari kemana-mana ngebis sampai skrg kita sama2 bs nyetir. Masya Allah Tabarakallah Alhamdulillah⁣
Serunya menikah lalu mandiri bersama. Kita bener2 merasakan bahwa kami adalah sebuah tim. Tim yg baik adalah kerja sama dan komunikasi yg baik. 

Kenikmatan tinggal di Arab Saudi selain Mekkah madinah, makan halal pun terjamin. Tak sulit mendapatkan tempe:D Alhamdulillah.⁣
Tempat Sholat, kamar mandi tak perlu khawatir aurat terlihat. Karena kamar mandi dan tempat sholat benar2 tertutup dengan baik. :)⁣
Tetapi, namanya Hidup. Sering kali saya tak bersyukur. Astagfirulloh masih suka membandingkan dengan orang lain.⁣ (Pr banget)
Padahal "nikmat Tuhanmu yg mana lagi yg kau dustakan?".⁣
Kalo ditanya setelah ini kemana? Wa'allahu 'alam karena masa depan kami tak ada yg tau. Allah yg menuliskan skenario-Nya tetapi, masih merahasiakan. Tugas kami hanya berikhtiar. ⁣
Terima kasih Abang, enam tahun yg luar biasa di tepi laut merah ini MasyaAllah. Terima kasih telah menjadi Imam yg sholeh, patner hebat, sahabat yg baik, seorang kk yg luar biasa, bapak yg bijak, yg sabar, guru yg ngajarin masak, nyetir, ngaji, belajar saham, guru segalanya haha . I can't wait for holiday #eh.. (red : stay cation dia ditunggu papernya 😂)⁣

Terima kasih juga buat kedua orang tua kami, tanpa doa2 mereka, kami bukanlah apa2. Alhamdulillah 
Love peace and gaul ⁣
Anik⁣

Dec 3, 2019

Hari itu


Hari itu⁣
Hari itu, hati Ibu mana yg tega melihat bayi 9bulan diimpus.⁣
Hari itu, hati ibu mana yg tega melihat anak 3tahun harus tdr di RS menemani sang adik.⁣
Hari itu,⁣
Sang istri melihat sang suami tdr terlelap karena lelahnya menemani beratnya hari2. Padahal hari itu ia harus meeting dengan kolaborator papaernya yg ada di Greece.
Bulan ini harusnya dia sudah publish papernya dan mulai menulis thesisnya.⁣
Harusnya dua minggu ini kami berencana ke mekkah untuk menemui kerabat dan sodara.⁣
Tapi, kami lupa bahwa kami hanya manusia yg bisa berencana. ⁣
Hari itu⁣
Sang istri sekaligus sang ibu tak bisa tdr sambil menatap kondisi sekitar kamar RS, tempat dimana keluarga kecilnya bermalam. ⁣
Sambil menahan air mata, tak terasa adzan subuh pun berkumandang.⁣
Sang isteri membangunkan sang suami. ⁣
"Yang, udah subuh yang". Ucap istri⁣
"Alhamdulillah iya sayang". Bales sang suami⁣
"Yang, sini. Aku gak bisa tdr". Pinta sang istri. ⁣
Sang Suami mendekat⁣
 "yang..." air mata pun pecah, tumbah akhirnya dipelukannya. Air mata yg ia tahan, agar terlihat kuat di mata anak2nya.⁣
Sang isteri meminta maaf dan menangis sekejar-kejernya dipelukan sang suami".⁣
Sang suami tau betul bila sang istri sedang menangis, ia tak kan tanya "kenapa?". ⁣
Ia hanya mengelus kepala dan mengecup kening sang istri, sambil berkata "yang sabar sayang. Kita bisa melewatinya".⁣
Tak terasa 10menit berlalu sang istri menangis dipelukannya. ⁣
Sambil mengecup kening sang istri, sang suami berkata "yuk kita sholat, kita doakan keluarga kecil kita, ujian kita belum seberapa dibanding mereka".⁣
Sang istri mengangguk dan berkata "maafin aku ya, yang".⁣
"Maafin aku juga ya sayang." Balas sang suami.⁣
Setelah sholat subuh akhirnya bisa sang istri bs tdr lelap meski hanya dua jam saja setelah lelahnya perjalanan hari itu yg ia lalui.⁣
Hari itu berharap tak terjadi kembali. 
Sang istri percaya bahwa setiap kejadian pasti ada hikmahnya dan yg terjadi tak lain atas kehendak Allah yg membuat keluarga kecilnya naik tingkat dimata Allah.

#ceritanik

*cerita ini sudah minggu lalu ya. Menulis adalah caraku meluapkan isi hati. Alhamdulillah skrg sudah kembali ke rutinitas :)

Nov 23, 2019

Emergency Room dan ambulance


Sejujurnya tempat ini adalah tempat yang membuat saya sedikit trauma. ⁣
Meski kami tinggal di pelosok desa bernama Thuwal, kami tinggal di perumahan kampus dengan Fasilitas MasyaAllah Tabarakallah Alhamdulillah termasuk klinik dan 24jam Emergency room.⁣
Hampir 6tahun tinggal di sini. Saya gak pernah bermimpi buat naik ambulance karena sakit. Tetapi, di perumahan kampus KAUST 24 menyediakan ambulance dan itu Free.⁣
Pertama kali naik ambulance ketika melahirkan. Klinik kampus gak punya izin untuk melahirkan hanya bisa kontrol/check up.  Meski gak punya kendaraan (mobil) saat itu. Saat sy  akan melahirkan (sedikir pendarahan), sy  dibawa dengan ambulance di check di ER dan lalu dokter ER memutuskan stay atau ditransfer ke salah satu RS di Jeddah yg berkerja sama dengan pihak KAUST. ⁣
Setelah melahirkan ternyata saya harus naik ambulance lagi. Saat menjadi ibu pertama kali, saya ga tau perut Hijaz kembung terus. Muntah terus ketika menyusui. Datanglah ke ER (emergency room). Ternyata kaki ber3 harus naik ambulance dan membawa hijaz ke RS Jeddah karena perut Hijaz banyak gas. Alhamdulillah tak perlu bermalam.⁣
Berjalan seringnya waktu, Hijaz demam tinggi hingga 42 saat itu. (Alhamdulillah ala kulli hal) tdk sampe kejang. Kami tlp 911 melalui saluran telepon rumah. Di jemput kami dengan ambulance, di bawa ke ER, dan hasil lab menyatakan Hijaz harus di transfer lagi di RS Jeddah dengan ambulance. Alhamdulillah ala kulli hal. Hasil lab menyatakan Hijaz kena gejala pneumonia. Bermalamlah kami di RS Jeddah.⁣
Naik ambulance lagi ketika saya melahirkab Hamim. Sebenarnya agak trauma ke Emergency room. ⁣
Semalam kami datang ke tempat ini lagi. Karena Hijaz sudah 40°c sudah di kasih obat. Tapi belum turun. Alhamdulillah ala kulli hal ber4 kami datang ke sana. Dan berharap tak perlu di transfer ke Jeddah. (Sambil berdzikir dan berdoa)⁣
Menunggu hasil dokter saya berbincang dengan suami. ⁣
A : "Alhamdulillah begini ya yang, klo di perantauan. Sakit satu orang, yg pergi ber4". Ucap saya ke suami.⁣
W : "Alhamdulillah seru ya.. coba klo di Indo, yg ada pd komentarin. Yg ada malah bikin kita tambah panik". Bls suami.⁣
A : "iya tapi setidaknya, hamim gak ikut ke sini, kasian. Bisa di titipin."⁣
W : "iya belum tentu. Anaknya mau juga kan.⁣
 Biarkan mereka tau bahwa kita adalah Tim. Bahwa kita susah, senang kita sama2 melewatinya. Sambil kita selalu berdoa ya sayang."⁣
Jawab bijak suami. ⁣
Bener sih Hamim selama Hijaz sakit, MasyaAllah sayang banget sm abangnya.⁣
Akhirnya dokter datang dan mengatakan dia baik2 saja dan boleh pulang. Lagi perubahan cuaca jd virus menyebar. ⁣
Alhamdulillah tinggal merawatnya di rumah. ⁣

Nov 17, 2019

Pertama kali perjalanan ke Madinah dengan mobil (part 1)


Traveling keluarga adalah salah satu momen untuk bonding.

Madinah adalah kota yg tenang, tertib. Suka banget sama kota ini.
Sayangnya, tempat kami tinggal lumayan jauh, kurang lebih 330km. Bila menggunakan mobil pribadi sekitar 3-3,5 jam KAUST- Madinah. Menggunakan bus 3,5jm-5jam.
Dan 6 tahun di sini, dalam setahun hanya satau atau dua kali ke sini.

Dan memang kami tak pernah berencana pny mobil selama merantau. akhirnya kondisi sudah memiliki anak 2. Hasil istikharah pun terjawab, belilah Mobil second. Dan KAUST adalah tempat terbaik buat belajar mobil.

Awalnya saya membuka obrolan ke suami. Bahwa kami sudah lama tidak ke madinah, hampir satu tahun. Terakhir ke sini, aku hamil 6/7bln ya kalo tdk salah. Saat menemui bude umroh. Dan Hamim belum pernah ke masjid nabawi.
Suami menjelaskan bahwa beliau tidak mau menyetir ke Madinah Karena memang jauh.

Udara sudah mulai enak di Saudi. Kami booked  naik bus ke madinah awal Desember. Bus yg disediakan oleh kaust. KAUST menyediakan bus ke madinah minggu pertama dan ketiga setiap bulan, berangkat Jum'at dan kembali ke KAUST sabtu sore.

Allah Yang Paling Tahu ya..
Tiba2 mas Toni,  salah satu keluarga kaustina mengajak suami untuk perjalanan ke madinah dengan mobil bareng keluarga bang ditho. (Konvoi 3 mobil).

Alhamdulillah dengan pertimbangan kami pun memutuskan ikutan berangkat, sy bagian mencari hotel dengan budget sekian, abang bagian yg bayar. Haha beginilah teamwork keluarga kami.
Kamis siang tanggal 14 Nopember kami berencana berangkat.


Namanya merantau dengan dua anak packing gak bs seperti tanpa anak. Jauh2 hari sudah dipersiapkan, apalagi ini pertama kali perjalanan jauh buat keluarga kecil kami dengan mobil.

Hari yang dinanti tiba.
(Tips) supaya mood enak ketika tiba di rumah setelah perjalanan jauh, pastikan rumah dalam keadaan rapi dan bersih sebelum berangkat. (Buat sy ini bekerja dengan baik, sehingga sampai rumah itu tetap senang meski lelah/capekl)

Bismillah perjalanan dimulai, sepanjang perjalanan MasyaAllah kami menikmati gunung-gunung bebatuan. Meski ini tak pertama kali saya ke Madinah,  rasanya sangat berkesan selain pertama kali ke Madinah naik mobil, ini pertama kalinya konvoi bareng-bareng. 😊


Alhamdulillah hampir selama  3,5jam kami tiba di kota Madinah. Kami disambut dengan rintik hujan. Lama sekali saya tak melihat hujan. (Alhamdulillah Allahumma shoiban nafian).
Sebagai navigator alias patner diperjalanan suami, saya selalu cerewet tuk hati2. Hati2 bila kecepatan melewati batas yg ditentukan (karena di sini menggunakan kamera speed (jd bisa kena tilang bila kena jepret kamera senilai 300sar(bisa ga ngebul dapur kite 😂))) dan hati2 karena kondisi jalan yg basah. 

Perjalanan bersama keluarga adalah salah satu bonding satu sama lain sehingga makin mengenal, Ngobrol, ketawa-ketawa.

Dengan perjalanan ini kami membahas kembali bagaimana kondisi Rasul saat itu hijrah dr mekkah ke Madinah dengan kondisi tempat yg berbatuan.  😭


MasyaAllah tabarakallah abang memang teman terbaik yg Allah kirimkan dlm hidup sy. Alhamdulillah. 
Teman hidup yg bnr2 susah, senang, sedih, marah kita lewati bareng2. Teman asik bila diajak diskusi. Mengayomi tanpa menggurui. Ada saatnya dia jd suami, ada saatnya jd seorang bapak, teman ngobrol, teman ngeteh, teman hiduplah pokoknya. semoga sakinah, mawaddah, dan warahma selalu menyertai keluarga kami. Aamiin



teh, meski selera teh kita berbeda. tapi ngeteh bersama adalah salah satu momen yg tak terlewatkan ketika sedang ngobrol bersama.


Part 2nya nanti ya.


Oct 6, 2019

Tak ada salahnya meringankan pekerjaan orang lain.⁣⁣


⁣⁣
Semenjak menikah, kurang lebih 6tahun yg lalu. Banyak sekali hal-hal yg saya ikuti dari pasangan. Salah satunya adalah suka makan dengan sambal. Tapi, kali ini bukan cerita ttg sambal. ⁣⁣
⁣⁣
Menikah dengan abang dan tinggal di Thuwal, bisa dibilang Thuwal adalah desa. Dan tempat kami tinggal di dalam perumahan sekaligus kampus yg berada di desa tersebut dan jauh dr kota. Perumahan sekaligus area kampus ini, cinta sekali lingkungan, hidup di sini saya belajar mengenal #gogreen #zerowaste. Meski di Arab saudi, bisa dibilang area ini beda bila kita berada di luar. Tak ada 1 helai sampah.⁣⁣
⁣⁣
Di area kampus terdapat kantin. Selanyaknya kantin, kami ngambil makan sendiri dengan membawa nampan. Dan kami sangat bertanggung jawab dengan nampan yg kami bawa untuk mengembalikan di penyimpanan nampan2. ⁣⁣
⁣⁣
Karena kebiasaan seperti ini, terbawalah kami dimana pun kami makan. Saya dan suami bertanggung jawab membersihkan area tempat kami duduk. (Membersihan nasi2 yg jatuh)
⁣⁣
Awal menikah sy pernah bilang ke beliau saat kami makan di restoran, beliau merapihkan piring2 diletakan di tengah (sekarang mungkin lg populer tumpuk ditengah). ⁣⁣
"Sudah yang, nnti juga ada yg bersihin dan merapihkan" ucap sy saat itu.⁣⁣
⁣⁣
"Tak ada salahnya sayang, kita meringkankan pekerjaan mereka,⁣⁣
Pekerjaan mereka itu melelahkan, gaji tak seberapa. merapihkan apa yg kita makan bukan pekerjaan yg hina." Jawaban abang yg menenangkan. ⁣⁣
⁣⁣
Seiring berjalan tahun demi tahun saya pun terbiasa soal itu. Apalagi sejak kami memiliki Hijaz dan Hamim. Ketika makan di restoran, bisa dibayangkan berapa banyak makanan yg jatuh berserakan di lantai. 
⁣⁣
Biasanya kami bagi tugas, sy membersihkan si anak. Abang membereskan makanan yg berjatuhan. Untuk Hijaz sudah mulai kami nasehatin, tegas makan dengan duduk, hati2. Karena kami menjelaskan kalo makan tidak hati2, nasi berjatuhan, kasian bapak2 yg membersihkan. It works meski tak sebanyak ketika dia baby. :)⁣⁣
⁣⁣
Mungkin terlihat "ngapain si begitu, kan mereka sudah di gaji". ⁣⁣
Sekali lagi tak ada salahnya meringankan beban mereka. Sy dan suami terlahir dr orang tua yg hidup sangat sederhana. Kedua orang tua kami pernah merasakan kerja banting tulang sebagai "cleaning servis", kebayang ga si yg bersihin itu orang tua kami sendiri.⁣⁣
⁣⁣
Dengan meringankan pekerjaan mereka bisa jadi ladang pahala. Meringkan perkerjaan dengan membersihkan apa yg kita makan, bukanlah pekerjaan yg hina. ⁣⁣
Yuk bertanggung jawab dengan apa yg kita makan.⁣⁣
⁣⁣
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ (7) وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ (8)⁣⁣
⁣⁣
“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.“⁣⁣
(Q.S AL-ZALZALAH:7-8)⁣⁣
⁣⁣
⁣⁣
⁣⁣
⁣⁣
⁣⁣
⁣⁣
⁣⁣
⁣⁣
⁣⁣

Sep 30, 2019

Bagaimana jika aku tak bisa memberikan keturunan untukmu?

Setelah hampir satu tahun pernikahan, sy pernah bahas ini dengan suami. ⁣
"Yang, gimana aku tak bisa memberikan keturunan untukmu? Pdhal salah satu tujuan pernikahan adalah memperbanyak keturunan".Tanya sy saat itu. ⁣
"Sayang, yg memberikan keturunan itu Allah bukan kamu, Allah yg punya hak kepada siapa saja yg Dia kehendaki. Kamu tak usah khawatir. Nikmati saja sama2". Jawab abang dengan mengelus kepala sy.⁣
"Tapi, punya anak yg sholeh bisa jd penerang kalo aku meninggal dan bisa mengantarku ke surga. Siapa yg doain aku kalo aku meninggal selain anak sholeh yg mendoakan orang tuanya?". Sy masih galau⁣
Hadist yg sy maksud diatas,⁣
Dari Abu Hurairah r.a. berkata, Rosulullah Saw. bersabda: ”Apabila ‘anak Adam itu mati, maka terputuslah amalnya, kecuali (amal) dari tiga ini: sedekah yang berlaku terus menerus, pengetahuan yang d manfaatkan, dan anak sholeh yang mendoakan dia.” (HR Muslim)⁣
"Sayang, dalam hadist itu kan ada 3 amalan yg tak terputus, kalo memang Allah tidak takdirkan kita punya anak, kita bisa sedekah, kita masih bisa ngajar, memberikan ilmu yg bermanfaat. Masih banyak yg bisa kita berikan.⁣
Bisa jadi sabarnya kita dalam menanti anak, Allah takdirkan kita masuk surga. Yang terpenting kita ikhtiar bila memang Allah belum takdirkan kita memiliki anak. Sisanya Allah-lah Yang Berkehendak." Jawaban abang yg masih berusaha menenangkan istrinya.⁣
"Masalah di Indonesia itu komen2 tetangga bikin stress." Masih mengeluhkan apa yg saya rasa.⁣
"Yaudah kita kan gak lg di Indonesia. Biarkan aja mereka membicarakan kita. Hehe :D sudah jangan dipikirkan, Anak itu hak Allah. Allah  tahu yg terbaik buat kita. Kita pun hidup karena atas izin Allah. Mensyukuri dan terus berhuznuzon terus ya dengan takdir Allah. Coba liat 'ke bawah' masih banyak yg belum menikah :D" Jawaban Abang dengan baiknya.⁣
⁣Begitulah kurang lebih percakapan saya beberapa tahun lalu, disaat saya menanti anak. Alhamdulillah skrg sudah ditakdirkan dua anak sholeh insyaAllah. 

Untukmu yg masih menanti,
Bersabarlah... 
Bersabarlah dengan sabar yg baik. Bila Allah belum izinkan memiliki anak. Karena kami yg sudah memiliki anak pun tak menjadi jaminan bila kelak ia menjadi anak sholeh yg mendoakan orang tuanya. 
Ternyata menjadi orang tua banyak sekali tugasnya. :)

Untukmu yg masih menanti, bersabarlah..
Ikhtiarlah.. 
Bila sudah memasuki dua tahun pernikahan, tak ada salahnya sama2 periksa ke dokter. Sebagai bentuk ikhtiar.

Bersabarlah dengan prosesnya, bila sampai titik penghabisan, Allah tak takdirkan. Percayalah kamu sanggup melewatinya. Dan percayalah bahwa surga tak harus menjadi orang tua. Surga untuk semua hamba Allah yg sabar dan bertaqwa. 

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.” (Qs. Al-Baqarah: 155)



Sep 22, 2019

Enam tahun roller coaster di perantauan


MasyaAllah Tabarakallah


Enam tahun menikah sama abang dan enam tahun pula kami melewati suka dan duka di perantauan.⁣
Mungkin orang melihat, wah enak yg merantau di arab saudi. Raja minyak, raja emas. Mereka tak tau bahwa biaya hidup di saudi jg mahal.😁⁣
Alhamdulillah ala kulli hal, apalagi beasiswa suami lumayan besar bila di rupiahkan. ⁣
Sebagai tulang punggung keluarga, suami harus menanggung kehidupan keluarga besar suami. Itu sudah sy ketahui dr awal mengenalnya. ⁣

Kisah satu tahun pertama, kami pernah di kulkas kami hanya ada telur, daun bawang, cabe. Haha⁣
Karena selain gaji suami blm naik, saat itu keperluan keluarga besar memang sedang banyak2nya. ⁣
Sy ingat betul saat itu, telur diolah mulai dr telor balado, telor dadar, opor telor. Haha Alhamdulillah gak bisulan sampai beasiswa suami turun alias gajian. 😃⁣
Alhamdulillah saat itu Allah gak kasih saya langsung punya anak, Allah lebih tahu bahwa keuangan kami lagi gak oke.  Lalu sy mulai kerja part time, Alhamdulillah punya uang sendiri. Tp, suami gak pernah minta atau nyentuh gaji sy. Beliau hanya mengajar uangnya sedekah ke orang tua, ke kerabat, investasi. Meski beliau tau berapa gaji yg sy terima.  Beliau tau itu bukan haknya. Tetapi, pernah dimasa surut beliau "pinjam". Padahal sy bilang gak usah pinjam. Begitulah laki2, seorang pemimpin. Dia tak mau "dianggap" rendah oleh istri. Meski sang istri tak bermaksud merendahkan.
Alhamdulillah perekonomian kami mulai membaik, kami mulai banyak investasi dengan sistem bagi hasil. Meski akhirnya ada yg dibawa kabur, gak jelas, bangkrut. Dan uang pun banyak yg tak balik. Alhamdulillah ala kulli hal. 😁⁣
Hingga Hijaz hadir, kami juga pernah uang hanya tinggal 100 sar untuk seminggu. Isi ATM kosong sekosong-kosongnya. ⁣Padahal dalam seminggu untuk kategori ber3 gak cukup. Tp, Alhamdulillah Allah cukupkan. 
Belum lama ini pun kami tak megang uang, hanya bertahan dr isi kulkas. 😂⁣
Seru sih, Alhamdulillah menikah sm beliau bnyk belajar untuk banyak sedekah. Klo ad tmn atau sodara butuh uang, kita sedang ada lebih atau bs bantu. Jangan pelit! Beliau pun selalu mengajarkan ttg rasa syukur dan selalu berhudznuzon kepada Allah.⁣
Dari lika liku 6thn itu, kami tetap bersyukur Alhamdulillah, Allah masih cukupkan untuk bs makan, bisa hidup tanpa memikirkan hutang. Dan selalu banyak hal yg bisa liat ada yg lebih "dibawah"mulai dr cerita2 teman, sosial media. ⁣
Dan rezeki tak melulu ttg uang, MasyaAllah Tabarakallah disaat kita "sempit" Allah bukakan jalan, ada aja yg ngasih makanan, oleh2, hidup disekitar teman2 yg baik pun rezeki, bahkan dikala parkiran mobil penuh, lalu ada mobil keluar itu juga rezeki.⁣
😉😄⁣
Alhamdulillah masih bnyk lika liku merantau bersama suami di arab saudi.⁣
Jd inget kisah pak habibie- ainun bagaimana kondisi keuangan beliau saat kuliah, hingga tak mampu beli sepatu. ⁣
Semua lika liku itu akan menjadi cerita hingga kelak kita mencapai tujuan insyaAllah. :)⁣
Terima kasih banyak, bang! Terima kasih juga sudah melewati roller coaster ini. InsyaAllah kita akan melanjutkan roller coaster selanjutnya. Jangan melewati sendirian y, aku akan berusaha menemami hingga kita mencapai tujuan dan mimpi kita bersama. InsyaAllah :)⁣
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS: Ibrahim: 7)⁣
"Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya, dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS. At-Thalaq: 2-3).

Sep 17, 2019

Orang yg pertama masuk neraka

Kemarin menghadiri kajian bersama ustadzah, 
Saat sedang ngobrol2 seorang ibu bertanya "bagaimana y ustadzah klo kita mengharapkan anak jd hafidz qur'an tetapi, kita tidak menghafal, malu dong y?"⁣
Ustadzah menjawab, "jangan berkata seperti itu. Rasulullah menjelaskan (beliau bacakan hadist, bahwa org yg pertama masuk neraka adalah hafidz Qur'an karena dia hanya hafal tak memaknai dan menyebarkan ilmunya". Mending baca dn mempelajari surat al-Asr tp dipaham artinya, memaknai asbabul nuzulnya. ⁣Itu lebih baik.
Tetap semangat dengan Qur'an tetapi, hati2. Jangan ujub dengan amalan yg sudah kita miliki.
Orang yang Pertama Kali Masuk Neraka⁣
"Sesungguhnya Allah yang Mahatinggi dan Mahasuci akan turun kepada hamba pada Hari Kiamat untuk memberikan keputusan di antara mereka. Dan setiap umat dalam kondisi berlutut. Kemudian orang yang pertama kali dipanggil adalah orang yang menghafal Al-Qur`an, orang yang terbunuh di jalan Allah, dan orang yang banyak harta.⁣
Maka Allah berkata kepada sang qari` (orang yang biasa membaca Al-Qur`an):⁣
'Tidakkah Kuajarkan kepadamu apa yang Aku turunkan kepada RasulKu?'⁣
Dia menjawab:⁣
'Benar wahai Tuhanku'.⁣
Allah berkata lagi:⁣
'Apa yang kamu perbuat terhadap apa yang sudah kamu ketahui itu?'⁣
Dia menjawab:⁣
'Saya menjalankannya sepanjang malam dan sepanjang siang'.⁣
Maka Allah berkata:⁣
'Kamu telah berdusta'.⁣
Dan para Malaikat berkata kepadanya: 'Kamu telah berdusta'.⁣
Kemudian Allah berkata kepadanya:⁣
'Justru kamu melakukan hal itu dengan maksud agar dikatakan: Si fulan adalah qari`'. Dan hal itu telah dikatakan kepadamu. Julukan itu telah engkau dapatkan di dunia.⁣
Kemudian didatangkan orang yang mempunyai banyak harta.⁣
Allah berkata kepadanya:⁣
'Tidakkah sudah Kulimpahkan harta kepadamu hingga kamu tidak membutuhkan siapa pun?'.⁣
Orang itu menjawab:⁣
'Benar wahai Rabbku'.⁣
Allah bertanya lagi:⁣
'Apa yang kamu kerjakan terhadap harta yang Kuberikan kepadamu itu?'.⁣
Dia menjawab:⁣
'Saya menggunakannya untuk menyambung silaturrahmi dan bersadaqah'.⁣
Allah berkata kepadanya:⁣
Kamu telah berdusta'.⁣
Para Malaikat juga berkata kepadanya: 'Kamu telah berdusta'.⁣
Kemudian Allah berkata:⁣
'Justru kamu melakukan itu dengan maksud agar dikatakan: Si Fulan adalah lelaki yang dermawan'. Dan hal itu sudah dikatakan kepadamu. Engkau telah disebut dermawan di dunia dan pemberian bantuanmu sudah tersiar di berbagai media, semua orang di dunia tahu kalau kamu dermawan.⁣
Kemudian didatangkan orang yang terbunuh di jalan Allah.⁣
Maka Allah berkata:⁣
'Dalam rangka apa kamu terbunuh?'.⁣
Dia menjawab:⁣
'Saya diperintah berjihad di jalan Engkau. Maka saya berperang hingga terbunuh'.⁣
Allah berkata kepadanya:⁣
'Kamu telah berdusta'.⁣
Para Malaikat juga berkata kepadanya:⁣
'Kamu telah berdusta'. Allah berkata: 'Justru kamu melakukan itu agar dikatakan kepadamu: Si Fulan adalah pemberani'. Dan hal itu telah dikatakan kepadamu. Manusia di dunia telah menyebutmu pahlawan.⁣
Kemudian Rasulullah menepuk kedua lututku sambil berkata: 'Wahai Abu Hurairah! Ketiga golongan itu adalah makhluk yang pertama kali Neraka dinyalakan untuk mereka pada Hari Kiamat'."⁣
Al-Walid Abu Utsman Al-Madaini berkata: Uqbah bin Muslim memberitahu saya bahwa Syufai inilah yang masuk kepada Muawiyah radhiyallahu anhu kemudian memberitahunya hadits tersebut.⁣
Abu Utsman berkata: Al-Ala` bin Abi Hakim memberitahu saya bahwa dirinya dahulu seorang algojo Muawiyah. Kemudian seorang lelaki masuk kepada Muawiyah dan memberitahu Hadits ini dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu. Maka Muawiyah berkata:⁣
"Orang-orang itu telah diperbuat terhadap mereka hal ini. Maka bagaimanakah para manusia yang lain?!"⁣
Kemudian Muawiyah menangis dengan sangat keras. Hingga kami menduga ia akan meninggal. Lalu kami berkata: "Orang ini telah membawa keburukan kepada kami."Kemudian Muawiyah sadarkan diri. Ia mengusap wajahnya lalu berkata: Maha benar Allah ketika berfirman:⁣
"Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di Akhirat, kecuali Neraka dan lenyaplah di Akhirat apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan." (QS. Huud: 15-16)⁣
________⁣
HR. At-Tirmidzi no. 2304

Sep 2, 2019

Suami Istri itu sahabat sejati




Salah satu ciri sahabat adalah betah mengobrol berlama-lama, untuk tema dan urusan apa saja.

Mereka bisa menghabiskan waktu yang panjang hanya untuk mengobrol. Pada saat-saat senggang mereka menyempatkan waktu untuk bertemu dan mengobrol. Bahkan jika tidak sempat bertemu, mereka bisa berbicara lewat telepon berlama-lama.

Ada rasa rindu apabila lama tidak mendengar suaranya, ada rasa kangen untuk mendengar suara tertawanya, atau candanya yang kadang kelewatan. Tapi justru itu menyenangkan dan membentuk kenangan.

Suami dan istri seharusnya menjadi sahabat yang betah mengobrol berlama-lama, tanpa peduli tema. Mereka tidak lagi meributkan akan berbicara tentang tema apa, karena tema yang paling penting adalah : mengobrol berdua.

Suami dan istri merasakan keasyikan untuk selalu menghabiskan waktu berbicara, mengobrol, bercerita, bercanda, bersendau gurau dalam suasana yang ceria.

Ada kerinduan mendengar suara tawanya, ingin selalu menghabiskan waktu berdua dalam obrolan mesra. Itulah persahabatan hakiki antara suami dan istri.

Jika suami istri masih ribut soal tema pembicaraan, jika mereka belum bisa betah mengobrol berlama-lama, jika mereka saling menyimpan perasaan saat berdua, menandakan belum menjadi sahabat setia.

Mungkin saja sang istri yang banyak bicara dan cerita, sementara suaminya diam saja. Namun diamnya sang suami ini menikmati, bukan diam dalam kebencian. Walau hanya diam, namun sang suami betah mendengar obrolan sang istri.

Sesekali waktu ia menyela, bertanya, atau hanya senyum-senyum saja dan tertawa. Semua tema, semua cerita, bisa dinikmati.
.
______________
📝 @cahyadi_takariawan 
__
#selfreminder
#sahabatsejati
#ntms
#keluargasurga

Aug 24, 2019

Kisah Hijrah Bapak


Sudah puluhan tahun bapak merantau di Jakarta. Sejak bapak lulus SMP. Dari Klaten, kampung bapak di lahirkan. Bapak berjuang untuk merantau ke Jakarta mengadu nasib dan berusaha memperbaiki perekonomian keluarganya.⁣
Dengan ijazah SMPnya, bapak mulai berkarir sebagai cleaning service di sebuah toko. Bapak mulai belajar fotografi dari temannya, hingga bapak mulai menjadi tukang foto keliling pada saat itu. ⁣
Dengan semangat bapak, bapak mencoba mengikuti ujian paket C supaya bisa melamar sebagai CPNS. ⁣
Bapak yg gigih, di terima sebagai satpam di sebuah kantor pemerintahan hingga bapak diangkat sebagai PNS. Meski sudah menjadi PNS bapak tetap harus mencari tambahan sebagai juru foto2 wisuda bila libur kerja.⁣
Karena belum paham tentang riba saat itu, bapak sering sekali berhutang untuk menghidupi keluarga kecilnya yang membuat gajinya habis tuk membayar hutang.⁣
Didikan yg keras dari orang tuanya, tak bs dipungkuri turun ke anaknya. Bapak mendidik kami sebagai anaknya dengan keras. Tak jarang sapu melayang  kalo saya dan mas saya bertengkar. ⁣
Awal saya tau ttg "inner child" bisa terbawa. Saat ini pun saya berjuang memaafkan semua didikan2 keras yg saya alami. Hingga saat ta'aruf pun sy sampaikan ke calon suami ttg masa kecil sy. Maka sy meminta kepada calon suami saya untuk bersabar ketika emosi sy meluap. ⁣
Alhamdulillah calon suami sy yg kini menjadi suami sy MasyaAllah Tabarakallah sabarnya tanpa batas. (Cerita selingan)⁣
Saya tak pernah menyalahkan mereka, karena bisa jd itu takdir yg Allah gariskan ke saya yg membuat saya belajar.⁣
Singkat cerita, saya mulai dewasa. Bapak mulai hijrah. Belajar lebih dalam tentang Islam. Tak jarang bapak sering sekali minta maaf kepada saya. ⁣
Bapak yang lebih memfokuskan ibadah. Bapak semakin dekat dengan Allah. Mulai meninggalkan rokok, nongkrong2 gak jelas, lebih rajin ke masjid, ikut2 kajian di masjid2. Pada tahun 2012 bapak dan ibu beranikan diri untuk mendaftarkan haji. ⁣
Bapak sudah tak terlalu berorientasi untuk dunia. Beli rumah pun memilih untuk dekat dengan masjid supaya masa pensiunnya tiba, ia mau habiskan untuk beribadah. ⁣
Ada penyelasan darinya, bapak cerita telat banget buat belajar dan menghafal Qur'an sehingga sekarang sulit tuk menghafal. Kalo sedang ngaji, beliau suka ngeluh salah terus. ⁣
Semakin bapak dekat dengan Allah, segala kemudahan itu bapak alami. Meski sempat dicemohkan oleh para tetangga. Saat itu Bapak pernah menjadi ketua mushola, pernah mengajak seorang ustadz untuk mengisi kajian, Qodarulloh beliau malah dituduh sesat karena tak yasinan, maulidan. Padahal semua ada dalilnya. Akhirnya bapak menarik diri.🙂⁣
Allah Ta’ala berfirman, ‘Aku tergantung persangkaan hamba kepadaKu. Aku bersamanya kalau dia mengingat-Ku. Kalau dia mengingatku pada dirinya, maka Aku mengingatnya pada diriKu. Kalau dia mengingatKu di keramaian, maka Aku akan mengingatnya di keramaian yang lebih baik dari mereka. Kalau dia mendekat sejengkal, maka Aku akan mendekat kepadanya sehasta. Kalau dia mendekat kepada diri-Ku sehasta, maka Aku akan mendekatinya sedepa. Kalau dia mendatangi-Ku dengan berjalan, maka Aku akan mendatanginya dengan berlari.” (HR bukhari, no. 7405 dan Muslim, no. 2675)⁣
Pesannya mumpung masih muda, jangan males belajar. Jangan nyesel kayak bapak. 🙂

Aug 12, 2019

Bapak Rumah Tangga




Tinggal di saudi, jauh dari keluarga. Mengajarkan bahwa keluarga adalah sebuah tim. Tidak hanya tim dalam dunia melainkan juga soal akhirat.⁣
Musim haji begini, sy diajarkan oleh bapak2 hebat ini. Yg rela menjaga anaknya selama seminggu, berperan sebagai Bapak Rumah Tangga. Karna sang isteri direlakan untuk "me time berfaedah yaitu haji". ⁣
Haji dari saudi memang tak selama dr Indonesia. Kami hanya inti saja sejak malam 8Dzulhijjah-13 Dzulhijjah.⁣
Tapi, kebayang gak mereka menjaga anak, yg anaknya gak hanya satu,dan mengerjakan pekerjaan rumah selama sang isteri beribadah.⁣ lebih masyaAllahnya lagi mereka ini para scientist (ilmuan2) dari Indonesia. 😊
Kenapa haji gak bareng pasangannya? Biasanya tidak bareng karena sang anak tak mau dengan orang lain. Dan secara mental khawatir mengalami trauma.⁣
Buat bapak2 ini mereka jd paham bahwa pekerjaan ibu rumah tangga adalah pekerjaan yg MasyaAllah luar biasa. Bagaimana pun itu mereka jd makin menghargai jerih payah isteri. ⁣
“Our family is a circle of strength and love. With every birth and union it grows. Every crisis faced together makes the circle stronger” -anonymous-

*ini belum semua bapak2. Terima kasih tim 😊

#rumahtanggasamara #bapakbapakhebat #ceritanik #ceritarantauditepilautmerah

Aug 7, 2019

Tahun ke enam!


290713-290719

Enam tahun sudah, banyak belajar bahwa memang sebuah pernikahan tak seindah di sosial media. ⁣
Ujiannya bukan sebatas komen para netizen. ⁣
Butuh kekompakan layaknya sebuah tim. Kalo sudah berkeluarga bukan lagi ego yg ditinggikan, melainkan kesabaran yg harus diluaskan.⁣
Enam tahun memang masih seumur jagung kata orang. Berharap tak hanya enam tahun, tujuh tahun, sepuluh tahun, aku berharap sampai ke jannah-Nya dan cinta itu karena-Nya.⁣
Terima kasih sudah menjadi sepasang sepatuku, pelengkap jemariku, menggenapkan separuh agamaku, dan terima kasih sudah menjadi teman hidupku. ⁣
*Enam tahun bersama, diingatkan jangan ngajak ngobrol kalo suami lagi sibuk. Gak akan di dengar. Karena memang dia diciptakan tidak multitasking. Yang sabar ya para isteri. Jangan banyak ngambek karena kepekaan suami itu kurang. Apalagi pake kode2. Jangan dah.😂
Ayo kapan kita kemana, bang? Haha⁣




#anniversaryyangtelat #pernikahan #ceritanik

Jul 23, 2019

Bukan Mudik Biasa


Seminggu sudah saya dan keluarga kecil saya berada di ibukota. Kota dimana saya dan suami dilahirkan. Kota yang selalu punya cerita sendiri meski kami sudah hampir 6 tahun tak hirik mudik di kota ini. Ternyata sudah banyak yang berbeda. ⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
Rintik-rintik hujan di luar, sambil menikmati secangkir teh hangat bersama suami dan kedua orang tua saya adalah momen yang sangat saya rindukan. Enam tahun di Arab Saudi, dinegera yang sangat jarang sekali hujan menemui kami. ⁣⁣⁣
Bapak dan ibu terlihat bahagia sekali melihat saya dan suami terlebih bisa melihat cucunya secara langsung. ⁣⁣⁣
Tetapi, hatiku sedikit sendu karena goresan kerut diwajah bapak dan ibu sudah bertambah. Rasanya aku tak mau melewati momen ini dan jauh dari mereka. ⁣⁣⁣
.⁣⁣⁣
--------⁣⁣⁣
Setelah seminggu di Jakarta, hari ini waktunya kami sekeluarga mengunjungi Mbah saya, Ibu dari ibu saya. Beliau tinggal di Solo, tepatnya di Desa Gatak. Ini adalah pertama kalinya suami saya bertemu beliau secara langsung dan pertama kalinya juga Hijaz, anak pertama saya bertemu dengan Mbah Uyutnya.⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
Kami menaiki bus antar kota dari Terminal Lebak bulus. Jakarta - solo dengan bis kurang lebih memakan waktu 14jam. Semoga lancar dan selamat sampai tujuan, semoga Hijaz tidak rewel diperjalanan. ⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
Setelah 12 jam perjalanan, alhamdulillah sampai juga di Terminal Boyolali. Kami sampai lebih awal dari biasanya. Lelahnya perjalanan terbayarkan dengan udara yang sejuk dan kanan kiri yang masih dihiasi dengan persawahan dan nampak gunung Merapi dari kejauhan.⁣⁣⁣
MasyaAllah sungguh indah pemandangan ini yang tak pernah saya temukan di Arab Saudi.
⁣⁣⁣
Sesampainya di rumah Mbah. Pelukan, keramahan warga sekitar memang sangat kental. Memang benar orang Indonesia itu ramah dan bersahabat. ⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
Mbah Uyut tinggal sendiri tetapi, di sebelah rumahnya terdapat rumah anak ke 4,5, dan ke 6nya. Karena sendiri di rumah dan tak ketergantungan dengan anak-anaknya, mbah merawat ayam. Terkadang ayamnya beliau masak menjadi sego liwet (makanan khas solo) lalu di jual ke tetangga2. Sego liwet mbah memang terkenal enak dan sangat dicari. ⁣
Selama tinggal di rumah Mbah, Hijaz senang sekali. Ini pertama kalinya dia melihat ayam. Setiap pagi dia membantu Mbah memberi  makan ayamnya. ⁣
Jalan-jalan sekitar rumah mbah masih sejuk sekali. MasyaAllah sudah lama sekali tak menemukan suasana seperti ini. ⁣
----⁣
Satu malam sudah di rumah Mbah, saatnya mengunjungi saudara dr keluarga Bapak di Sragen dan Klaten. Mudik itu memang selalu kental dengan berkumpul dan kuliner. Hijaz pun senang sekali karena bisa melihat sapi, kambing, ayam secara langsung. Dan melihat pohon Mangga, Alpukat, Jeruk, , dan Sirsak. Dan kami bisa memetik langsung dari pohonnya. ⁣
Dibalik serunya mudik, kulit hijaz ini sangat sensitif. Sekali digigit serangga, bisa merah di seluruh badannya. Dan perbedaan cuaca dari saudi yg di dalam rumah selalu menggunakan AC, Hijaz selalu kegerahan. ⁣
Meski lelah dan kami mudik hanya 3 minggu terasa sekali waktu cepat berlalu. Berharap masih diberi umur panjang dan diber kesempatan sehingga suatu hari bs bertemu sanak saudara lagi. ⁣Mudik kali ini memang bukan mudik biasa. 
---⁣
Anik ⁣
Kisah ini mudik awal tahun 2018⁣

Mar 28, 2019

Komunikasi produktif day 1

Bismillah 

Mengikuti kuliah kelas bunda sayang dr institut ibu profesional memang agak berbeda dengan kelas martikulasi. Disini lebih banyak tantangan. 

Materi 1 adalah tentang komunikasi produktif.


Hari pertama, 28 Maret 2019.

Setelah ada bayi berusia 1 bulan. Saya sangat khawatir meninggalkan/menitipkan bayi ke Hijaz. Karena Hijaz suka gemes sama adiknya yg terkadang membuat unanya agak bernada tinggi. Biasanya meluk tetapi, tangannya menidihkan dada si adik. Tetapi, hari ni karena urgent harus ke kamar mandi dan adek sedang asik menyusui harus berhenti karna sy ingin ke kamar mandi tak tertahankan. .

.

Akhirnya saya memutuskan untuk menitipkan ke Hijaz. 

Una : "Hijaz, una titip adek ya. Una mau ke kamar mandi dulu". (Suara lembut, menatap wajahnya dengan senyuman)

Hijaz : ok una.


Terdengar dr kamar mandi, adek yg mulai menangis karna menyusui yg belum puas. Sang abang mencoba menghibur adeknya. 

Hijaz : "adek, yg sabar ya. Una lagi di kamar mandi dulu. Ada Hijaz di sini". Setelah selesai.

Una: "terima kasih abang Hijaz sudah jagain adek dengan baik". MasyaAllah abang Hijaz yg sholeh. (Sy beri ciuman n pelukan untuknya, serta bilang I love you abang Hijaz).

Hijaz : I love you too una, (dia cium sy dan tak ketinggalan cium adeknya juga). 😊

#ceritanik

#hari1

#gamelevel1

#tantangan10hari

#komunikasiproduktif 

#kuliahbundasayang 

#jurnalkeluargaww

@institut.ibu.profesional

Join Kelas Bunda Sayang

Setelah lulus kelas martikulasi di @institut.ibu.profesional . Akhirnya memutuskan melanjutkan kelas bunda sayang batch 5. 

Awalnya agak ragu, karena saat pendaftaran mendekati HPL. Tetapi, ini adalah tantangan buat saya.


Alasan kuat saya mau mengikuti kelas bunda sayang adalah saya yg selalu merasa kurang ilmu dan senang belajar, serta saya sebagai seorang ibu yg berada di ranah domestic perlu banget yg namanya upgrade ilmu. Terlebih jarak yg sulit untuk "belajar tentang keluarga/parenting". Kelas online ni sangat membantu saya. 

Zaman yg semakin maju dan berkembang, pola pikir dan cara mendidik anak zaman orang tua kita beda dengan zaman sekarang. Membuat saya semakin semangat belajar.

Ada Quote dari sahabat Rasul “Didiklah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup bukan di jamanmu” (Ali Bin Abi Thalib ). Bismillah.

#kelasbundasayangbatch5

#anikbelajar

#ceritanik 

#ibuprofesional 

#upgrade

Feb 25, 2019

Ceritanik tentang VBAC adek Hamim : A miracle from Allah (part 2)

part 1


Setelah berkeliling mall sampai mallnya sepi. Kami pulang lagi ke hotel. 

Sebelum tidur, abang bilang ke adek yg ada dalam kandungan. Adek keluarnya jam 10 pagi ya. Supaya abang Hijaz bisa lihat. Maksud hati kami kasian ke Hijaz, karena kami bawa kesana-kemari. MasyaAllah Tabarakallah baik budi banget dia. ;"

Tanggal 18 Februari pukul 2am, saya sudah merasakan kontraksi per 10menit tapi, masi berantakan. Kadang 7 menit, 5menit, balik lg ke 10 menit. Tetapi saat itu saya belum berani bangunin abang. Karena biasanya setelah subuh, akan membaik. Berusaha dibawa tidur tetapi, setelah jm 4pg semakin terasa ada yg mendorong. Memutuskan membangunkan suami. 

Abang : mau ke RS skrg?

Anik : tunggu deh. Takutnya ilang lagi. 

Abang : sambil nunggu kita sholat tahajud dulu aja. 

Anik : iya.

Abang : setelah sholat tahajud, abang bilang yg kata-katanya kurang lebih begini. 

:"Mau normal atau caesar, kamu tetap istri shalihah seperti bunda hajar yg tak mengeluh mencari air minum untuk nabi Ismail. Kamu tetap Maryam, dengan keshalihahannya bisa melahirkan Nabi Isa a.s". Bismillah ya sayang." Sambil memeluk. .

Anik : just cried dipelukannya. 

Akhirnya setelah subuh, kami berangkat ke RS. Sesampai disana jam 6pg Alhamdulillah sudah pembukaan 4. Itu berarti saya sudah tak boleh pulang.

Masih tersenyum dan ketawa-ketawa dengan perawat yg ramah. Sayangnya hijaz dan abang sudah tak boleh masuk. Huhu sendiri. Tp, dari awal sy hanya berdoa Allah bersama saya dan berharap mendapatkan dokter dan perawat yg mendukung saya.

Masuk ke ruang bersalin. Sudah merintih kesakitan. Di cek pembukaan, sudah 5 tetapi posisi adek masih tinggi. Dokter memutuskan untuk C-section. Karna khawatir adek kelelahan. Akhirnya meminta Abang untuk menandatangani C-section.

Qodarullah saya dipertemukan nurse yg baik banget, namanya Pretty. Berasal dari India. Beliau yg menyemangati saya. Yg membantu menngecek pembukaan. Bahkan yg dokter yg pro normal (dokter Tagrek) beliaulah yg menelpon untuk saya. MasyaAllah

Selama persalinan saya didampingi 3 dokter : dokter tagrek, dokter jaga saat melahirkan, dan dokter C-section.

Ditengah kesakitan saya, abang menyemangati via wa. Sy udah tak kuat telepon atau mengetik. Abang bilang "daddy and Hijaz love una. Banyak zikir".

Disana saya mulai merasakan sakit yg tak karuan. Dokter jaga mengatakan bahwa anak saya naughty boy. 

Sedih rasanya seorang ibu, dikatakan bahwa anaknya naughty(nakal). Dakam hati saya katakan ke adek dalam kandungan saya. "Ayo dek, kamu bisa. Kamu anak sholeh bukan nakal". Meski maksud dokter itu mengatakan hanya "jokes". Tapi buat sy sedih. 

MasyaAllah tabarakallah nursenya mengatakan bahwa saya sudah memasuki pembukaan 7 dan adek yg tdnya tinggi, Kini adek sudah diujung. Dengan berlarian nurse mengatakan ke dokter "It's miracle".

Dokter Tahreq pun mengatakan MasyaAllah laa haula wa laa quata illa billah. Anik insyaAllah kamu bisa melahirkan secara normal. 

MasyaAllah sakitnya sudah tak kuasa, saya bertanya bolehkah sy minta "epidural" (semacam penghilang rasa sakit perut ke kaki). Sama seperti sebelum C-section.  Disuntik di tulang belakang. Subhanallah nurse Pretty mengajarkan saya mendorong( push down) karna sy "mati rasa" saya hanya mendengarkan aba2 dia. Ditengah keputus asaan dokter, anik kayaknya kamu c-section. Karena terlalu lama, dokter khawatir si adek kelelahan karena saya push(mendorongnya) kurang kuat. Lalu, nurse pretty bilang "you can't do it". It's just push it m hard. You can do it".  Dan dokter Taqrek memutuskan adek hamim sejenis vacum agar membantu saya. MasyaAllah tak sengaja keluar air mata saya melihat dia, si adik sholeh Hamim Ahmad Wahyudi. 

Entah pukul berapa adek keluar, saya mengatakan mau menyusuinya. 

Dan pukul 12.36 siang, saya kirim foto adek ke abang. Beda saat C-section melahirkan Hijaz, abang sudah mendapatkan sms dr pihak RS. Sedangkan, Hamim tidak  mendapatkan informasi by message apapun. 

Abang bls "ماشاء لله تبارك الله 

😍😍😍😭😭😭 bikin terharu".

Ditengah recovery saya di ruang persalinan, saya kedinginan efek obat pain killer, haus karna memang tak diberikan minum. Pain killernya bisa menyebabkan muntah. Sehingga tak diberikan makan dan minum.


Caesar dan  normal memang sama. Jangan saling ngejudge. Sama2 sakit. Memang bedanya setelah melahirkan normal saya sudah bisa langsung jalan ke kamar mandi. Sedangkan C-section saya masih harus menunggu beberapa jam untuk bisa berdiri.


“Alhamdulillah bi ni’matihi tatimmus shalihat” 

 segala puji bagi Allah yang dengan kenikmatan-Nya menjadi sempurna segala amal sholih.

Mohon doanya semoga anak2 kami, menjadi anak yg sholeh, hafidz qur'an, bermanfaat buat keluarga, bangsa, dan agama. 

Dan kami bisa menjadi orang tua yg sabar, sholeh/ah dan bijak. Aamiin


Wandi dan Anik

Ceritanik tentang VBAC adek Hamim : A miracle from Allah (part 1)

Bismillah

Setelah melahirkan Hijaz hampir tiga tahun yang lalu melalui proses caesar. Kehamilan kedua ini berharap saya bisa normal. Dengan alasan, saya dan suami tidak ada yg membantu (orang tua kami) tidak bisa menemani kami. Dari awal melahirkan Hijaz pun, saya dan suami yg berjuang bersama. Iya selain kami memiliki pikiran "sufah cukup mereka kita repotkan ketika kami kecil, jangan ditambah buat mengurusin cucu". Meski pada dasarnya mereka pasti bahagia ngurus cucunya. Selain itu, saya pribadi tidak suka setelah melahirkan "direcokin dengan segudang mitos-mitos zaman dulu". 😊


Lanjut..

Berusaha melahirkan normal setelah caesar disebut VBAC (vaginal birth after C-section). Berharap saya cepat recoverynya. Tetapi, harus percaya bahwa kita sebagai manusia hanya bisa berusaha. Selebihnya Allah-lah yanh berkuasa. 

Setelah memasuki kehamilan 36 minggu, dokter menyarankan untuk rajin jalan. Karena vbac harus melalui kontraksi yang alami (tanpa suntik). Bismillah saja, abang pun menyemangatin yang penting kita sudah ikhtiar. 

Memasuki kehamilan 37 minggu setiap malam saya merasakan kram perut (kontraksi palsu), yg membuat saya tak bisa tidur. Hingga pagi harinya harus konsultasi ke dokter kandungan (ob/gyn). 


Pada tangga 11 Februari, hari itu saya mengunjungi ke dokter yg berbeda karena dokter yg biasa saya kunjungi baru ada siang sedangkan, saya khawatir dengan adek yg saya kandung.

Ternyata Dokter ini panik, tanpa CTG (Alat meriksa kontraksi) saya langsung ditransfer ke RS Jeddah dengan ambulan. Yang jaraknya kurang lebih 1jam bila naik ambulan. Dokter ini bilang bahwa saya sudah pembukaan 2. Setiba di RS Jeddah, saya di tolak. Karena tidak ada kontraksi dan pembukaan saya masi 1. Huff (husnuzon suruh minum cendol dulu nih) 😄


Pulanglah kami ke kaust lagi, dokter yg biasa kami konsultasi pun menelpon saya dn menanyakan kabar. (MasyaAllah ni dokter care banget)

2 hari setelah kejadian, sy mengunjungi dokter yg biasa saya konsul. Beliau bilang blm ada perubahan. Masih opening 1, aku bisa pulang. 

Tiba 17 Februari dini hari, saya merasakan kontraksi (ada yg mendorong). Pukul 00.30am saya ke ER (Emergency Room) bersama Hijaz dan abang. 

Setelah di cek, ternyata dokter jaga ini menyampaikan bahwa saya sudah pembukaan 2. Lebih baik sy ke RS Jeddah khawatir terjadi apa2 lagi. 

Sendiri di ambulance tanpa suami dan anak. Hanya ditemani suster dan tenaga medis. Dan Allah yg menemani. Dan berdoa semoga balik ke kaust sudah ber4. Aamiin

Setiba di RS, lagi dan lagi di tolak. Memang sudah ada pembukaan 2 tetapi, dokter sampaikan kalau mau normal ni masih lama. Karena baby still high (masih tinggi) dan kontraksi belum stabil. 

Jam 7 pagi, semalaman tak tidur. Saya kasian ke suami dan Hijaz pastinya. Kami memutuskan mencari hotel sekitar RS. Karena sudah pembukaan 2 dan  khawatir sampai kaust yg menempuh perjalanan 2jam, ternyata kontraksi lagi. Kami mencari hotel yg bisa check in lebih pagi (early). Alhamdulillah dapat. 

17 Februari siang sambil mencari makan, saya minta suami ke sebuah toko baju karena koper siap isinya hanya untuk melahirkan (sy pke baju RS). Qodarullah harus bermalam di hotel. Jd sy minta suami belanja terlebih dahulu sambil muter-muter berharap pembukaan bertambah. 

Balik ke hotel dan malam hari setelah isya. Saya meminta suami (lagi) untuk keliling mall bukan untuk belanja tetapi, ikhtiar supaya keesokan harinya sudah bertambah pembukaannya. Selama 1 jam muter2 mall dengan jalan cepat(power walk). Dan berharap esok sudah bertemu adek. 😊

Lagi-lagi dini hari saya merasakan kontraksi. 

(Lanjut ke  part 2)