CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Dec 13, 2014

365 Hari di Saudi Arabia

ini Beacon maskod dari KAUST tempat suami saya kuliah dan kami tinggal

Daya tarik dan yang bikin betah di Saudi Arabia


Satu tahun sudah saya meninggalkan Jakarta ikut suami merantau ke negara di mana Al-Qur’an diturunkan. Masih ingat di benak saya waktu satu tahun yang lalu saya menangis sepanjang perjalanan sejak pamitan waktu di bandara, di pesawat sampe di apartemen tempat saya dan suami tinggal saat ini. Waktu itu saya merasa kehilangan banget karena saya anak perempuan satu-satunya di keluarga dan saya tidak pernah merantau sebelumnya.
Setelah menikah seminggu kemudian saya dan suami berjauhan (kalo bahasa anak sekarang LDR). Karena suami harus mengikuti Orientasi Mahasiswa. Ternyata saya dan suami harus menjalani LDR selama 4 bulan (kebayang dong rindunya kaya apa) ^_^.
Saya ingat dan masih tertempel di dinding Ruang tamu suami saya menyambut saya dengan tulisan “ We start our family here” ya memang saya dan suami memulai kehidupan bersama Desember Tahun lalu. Memang pernikahan kita masi seumur jagung tapi namanya keluarga ngambek-ngambek dikit mah pasti ada :D
Baru sampai di apartemen hampir setiap hari saya skypean atau line-an sama orang tua. Setiap abis sholat suka nangis karena kangen kalo udah skypean terus di nasehatin bapak, tegar lagi besoknya nangis lagi. Begitu lika-liku bulan pertama.
Beruntung dengan fasilitas yag ada di KAUST sebagai dependent saya mengikuti program English Class di Harbor Library, terdapat juga swimming pool for female dan Gym for female semua ada. Lebih enaknya lagi bebas tanpa abaya dan pergi sendirian pun aman terkendali ^_^.
Hari demi hari saya dan suami lewati, biasanya kalo di Jakarta saya sibuk banget pas tinggal di Saudi bingung mau ngapain. Akhirnya bantuin jualan souvenir Korea, baca buku, nambah hafalan, masak, dan kegiatan ibu rumah tangga lainnya. Kebiasaan saya dan suami kalo weekend kita melakukan kegiatan bersama entah masak ayam penyet bareng, siomay atau kerja bakti dirumah sama-sama (tips untuk pasangan lakukan kegiatan sama-sama deh, insyaAlloh bisa menambah kemisteri kamu dan suami).

Dec 9, 2014

Menciptakan keajaiban dengan Buku Impian


Hari ini saya mau cerita tentang si Pengembala Kambing tapi bukan seperti nyanyian Tasya ya… ^^
Si Pengembala kambing ini saya panggil dengan abang. Si abang ini lahir dari keluarga yang keluarga ekonomi menengah kebawah. Lahir menjadi anak ke-3 dar 5 bersaudara, bapaknya hanya seorang buruh dan ibunya hanya seorang ibu rumah tangga. Sang bapak sudah sakit sejak anak pertama. Dengan kondisi sakit paru-paru tetap berusaha untuk menghidupi keluarga kecilnya.
Si abang ini sejak kecil memang beda dari teman sebayanya. Ketika teman-teman sebayanya sedang main bola tapi si abang ini harus mengembala kambing untuk membantu sang bapak. Itulah kenapa saya panggil si penggembala kambing.
Terlahir dengan keluarga dengan ekonomi menengah kebawah dan seorang bapak yang sakit-sakitan, berat sekali cobaan hidupnya. Terkadang keluarga si abang ni harus meminta bantuan ke saudara-saudara terdekatnya. Hingga kakak dari si pengembala kambing ini mendengar keluarganya direndahkan karna saking sulitnya hidup. Mendengar direndahkan kakak dari si pengembala kambing ini memotivasi si abang supaya mengangkat derajat keluarganya.