CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

May 29, 2020

resep Gudeg sederhana tanpa Daun Jati


Salah sayu lika-liku merantau adalah kangennya masakan Indonesia. Meski merantau di Arab Saudi banyak Warga Negara Indonesia (WNI) tetapi, tempat kami tinggal lumayan jauh dari pemukiman Indonesia. Kalau tinggal di pemukiman yang banyak WNInya itu ada jasa catering hehe.
Salah satu lika-liku pernikahan ialah perbedaan cita rasa masakan. Abang dengan lidahnya orang Betawie pasti suka dengan pedas. Sedangkan saya meski lahir di Jakarta saya masih memiliki lidah orang Solo, yang notabennya suka masakan manis.
Indonesia itu masyaAllah beranekaragam budaya dan Bahasa sekaligus beranekaragam cita rasa masakan. Jadi ingat awal-awal menikah saya memasak opor ayam, versi orang Jawa opor ayam itu pakai gula merah dan manis sedangkan versi orang betawi adalah kuning. Kebayangkan awal-awal nikah kami gimana? Hehe tapi, Alhamdulillah abang selalu menghargai masakan saya. Tidak pernah mubazir.
Maaf ya jadi curhat, beberapa hari lalu lagi ngebahas sama suami. Ada mimpi kami yang belum terlaksana salah satunya liburan ke Jogja terus ke area Jogokariyan sambil ketemu mba Difla dan keluarga. Terus makan gudeg hits yang murah meriah di Jogja. Saking kangennya sama gudeg akhirnya saya memutuskan untuk masak Gudeg.


Gudeg sederhana tanpa daun jati tapi rasanya sama dengan aslinya.

Pertama dapat resep ini dari Ayu Umm Zaid tapi saya modifikasi.

Bahan-bahan:
500 gr Nangka muda (kalo di Arab Saudi pakai nangka kaleng)
2 gelas Santan kental/ 1 bungkus santan bubuk
5 gelas Air
2 bulat Gula merah
1 batang Serai
1 lembar Daun jeruk
2 lembar Daun salam
2 cm Lengkuas
3 kantong Teh celup (lipton yang kuning)
6 buah Bawang merah/1 bawang bombay merah
4 buah Bawang putih
1/2 sdm Ketumbar
4 butir Kemiri
1 sdm Garam

Langkah-langkah:
  1. Masak nangka dengan teh celup dg air sebanyak 4 gelas air dan garam 1 sdm (kalo mau masukin ceker/ayam/telur pas disini) sampai empuk. Bila dirasa sudah hitam pekat, bisa dibuang tehnya.
  2. Buat bumbu halus: bawang merah, bawang putih, ketumbar, kemiri, garam, lengkuas
  3. Masukkan bumbu halus, serai, daun jeruk, daun salam, gula merah, dan 1 gelas air, masak dengan api sedang.
  4. Setelah bumbu meresap tambahkan santan dan masak sambal diaduk.
  5. Tunggu sampai benar-benar meresap.
  6. Siap dihidangkan

May 26, 2020

Merawat Cinta


Hampir setahun ini, mendapatkan pengalaman banyak dari sekitar tentang permasalahan rumah tangga. Termasuk berita dari China, bahwa setelah lockdown karena corona di China tingkat perceraian meningkat. Kabarnya karna 24 jam 7 hari bersama pasangan.

Selama di rumah aja, saya pribadi jadi banyak berdiskusi dari hati  ke hati bersama suami. Sampai saya bertanya “kenapa rumah tangga itu berat sekali ya. Sehingga membuat mereka berat untuk mempertahankan pernikahan mereka". Abang menjawab "disekitar kita memang banyak yang gak bertahan dengan pernikahan tapi, kita bisa belajar dari mereka yang masih saling mencintai hingga puluhan tahun. Jangan fokus ke permasalahan rumah tangganya tapi, bagaimana mereka bisa melewati bersama. Setiap rumah tangga pasti ada masalahnya karena hadiahnya surga”.

Ramadhan tahun ini, pernikahan kami memasuki 7 tahun. Masya Allah Tabarakallah. Ini bukan semata-mata rumah tangga kita tanpa masalah. Awal-awal pernikahan memang rasanya bahagia sekali, mungkin itu ya orang-orang suka bilang “kalo sudah mabuk cinta, berasa dua milik berdua”. Maksudnya maunya sama-sama terus, diskusi terus, apa aja dibahas. Apalagi buat kalian yang gak melewati masa pacaran.

Tetapi namanya pernikahan itu ibadah sepanjang hayat dan berharap kita dikumpulkan lagi di surga-Nya Allah. Karna itu ujiannya gak hanya satu atau dua kali tetapi, berkali-kali. Ketika baca buku-buku tentang pernikahan atau mendengarkan seminar pernikahan pasti mereka akan membahas setiap hari adalah perkenalan. Karna setiap hari kita mengenal hal baru pasangan kita.

Beberapa hari lalu, sharing ke adik-adik binaan dulu di yayasan tentang pernikahan. Dulu mereka masih kecil-kecil banget, dahulu mengingatkan supaya sholat 5 waktu. Sekarang udah ada yang mau nikah. :D

Saya ingatkan kepada mereka menikah itu jangan pernah berharap bahagia selamanya, dapat pasangan romantic seperti di drama korea. Ketika sudah melewati pernikahan, tinggal bagaimana cara agar bisa cinta itu terus ada seperti pengantin baru. Merawat cinta sampai maut memisahkan.

Layaknya tumbuhan, pernikahan perlu dirawat supaya tumbuh subur dengan baik.

Saya menulis ini bukan berarti pernikahan kita sudah baik, tapi pengalaman ini suatu hari bisa menasehati saya pribadi bila badai pernikahan kami melanda. Belajar dari pengalaman orang sekitar bahwa kendala terbesar dalam sebuah pernikahan adalah masalah komunikasi dengan pasangan.

May 11, 2020

Tips Sholat Berjamaah bersama anak 4 tahun dan 1 tahun dimasa lockdown

 

         Tahun ini adalah tahun ke tujuh saya menjalankan Ramadhan di Arab Saudi. Alhamdulillah Allah masih pertemukan lagi Ramadhan tahun ini. Dan masih berharap Ramadhan tahun ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya dan Allah terima amalan kita. Aamiin

Ramadhan tahun ini terasa berbeda, karena sejak virus covid-19 ini menyebar ke seluruh dunia termasuk di Arab Saudi pada bulan Maret lalu, seluruh mahasiswa, karyawan, pelajar melakasanakan aktifitas di dalam rumah termasuk urusan ibadah untuk meminimalisir penyebaran virus ini.

Apa yang terjadi di dunia ini pasti atas skenario yang Allah tuliskan. Dan pasti banyak hikmah yang bisa kita ambil dari kejadian ini. Salah satunya adalah hadirnya imam-imam di rumah masing-masing.

Ramadhan tahun ini memang berbeda tetapi, bukan berarti kita tidak semangat beribadah atau produktif di rumah. Meski di rumah saja percayalah Allah Maha Melihat perbuatan kita dan semoga kita tetap  bisa mengoptimalkan Ramadhan tahun ini.

Tahun kali ini memang makin tertantang ibadah di rumah dengan memiliki dua anak. Terasa sekali bedanya dari kami hanya berdua dengan suami sampai sekarang sudah berempat. Ketika sholat lima waktu berjamah mungkin tidak memakan waktu sehingga anak bayi tidak rewel bila di tinggal sholat tetapi, ketika ibadah sholat tarawih tak jarang seorang ibu akhirnya tidak tarawih karena ikut tidur ketika meniduri anak. Sangat disayangkan terlebih di bulan Ramadhan ini.

Pada dasarnya untuk laki-laki sholat lima waktu wajib  sholat berjamaah di Masjid.

Rasulullah saw bersabda:

”Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, ingin kiranya aku memerintahkan orang-orang untuk mengumpulkan kayu bakar, kemudian aku perintahkan mereka untuk menegakkan shalat yang telah dikumandangkan adzannya, lalu aku memerintahkan salah seorang untuk menjadi imam, lalu aku menuju orang-orang yang tidak mengikuti sholat jama’ah, kemudian aku bakar rumah-rumah mereka”. HR. Bukhari no. 644 dan Muslim no. 651.

Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam memperingatkan keras laki-laki yang meninggalkan shalat berjamaah yaitu ingin membakar rumah mereka. Hal ini tentu menunjukkan bahwa shalat jama’ah adalah wajib. Tapi, Islam itu agama yang muda. Ketika ada udzur memperbolehkan untuk laki-laki sholat di rumah, salah satunya ketika Hujan/wabah seperti saat ini. Ditengah wabah ini, sudah hamper 3 bulan suami sholat 5 waktu berjamaah di rumah bersama saya dan anak-anak dan ditambah tarawih saat Ramadhan.

Saya akan membagi tips pengalaman keluarga kecil kami bagaimana sholat berjamaah bersama anak-anak sehingga kita bisa khusyu dalam sholat dimasa pendemik ini. Diantaranya:

1.       Memberikan Pemahaman

Memberi pemahaman kepada anak usia diatas 3 tahun insyaAllah sudah bisa diajak kerjasama. Menjelaskan kepadanya kenapa kita sholat, berapa kali kita sholat dalam sehari. Untuk Hijaz usia 4 tahun sudah tidak akan rewel bila ditinggal sholat.

Apakah Hijaz ikut sholat?

Saya dan suami tidak memaksakan dia untuk ikut sholat hanya sekedar mengajak. Karena diusianya yang belum wajib untuk sholat. Salah satu hakikat ibadah adalah Pengagungan kita kepada Sang Penciptaan. Yang perlu ditanamakan adalah rasa cinta kita ke Allah. Saat ini kami masih menjadi “PR” mendidik Hijaz untuk mencintai Allah. Sehingga kelak ia beribadah terutama sholat bukan karena paksaan kedua orang tuanya.

2.       Penuhi Haknya

Sholat bersama bayi memiliki keseruan sendiri ya buat ibu-ibu. Tapi, bukan menjadi alasan kita untuk tidak sholat. Terlebih saat Ramadhan ini, jangan sampai kita melewati momennya.

Sholat bersama bayi dan anak diatas 3 tahun pastikan perutnya kenyang, untuk bayi juga pastikan popoknya sudah kering sehingga nyaman. Ketika di tengah sholat dia rewel, sholatlah sambil menggendong anak.  Ini gunanya kita membersihkan popok sebelum sholat. Sehingga Kita sudah pastikan tidak ada najis ketika kita sholat dan menggendongnya.

3.       Lingkungan Aman

Memberikan lingkungan yang aman, ketika kita sholat membiarkan anak-anak mengeksplor sekitar tempat kita sholat dan pastikan tempatnya aman untuk mereka dan kita tidak memikirkan dia. Kita bisa fokus dan khusyuk dalam sholat.

-          Bila di rumah ada tangga, pastikan tangga tidak bisa dijangkau anak bayi terlebih bayi yang sedang aktif merangkak atau jalan. Saya menggunakan safety gate

-          Semua pintu sudah tertutup

-          Lubang-lubang saluran listrik sudah tertutup

-          Benda-benda yang membahayakan dan bisa diraih bayi disimpan baik-baik.

-          Tempat sampah di tempat yang tidak bisa diraih anak terutama anak yang sedang senang mengeksplor.

4.       Siapkan amunisi

Menyiapkan amunisi sehingga anak bisa teralihkan dari kita. Contohnya: buku, mainan, makanan. Saya pribadi tidak memberikan gadget/tv sebagai pengalihan atau solusi.

 

Ketika Sholat Tarawih

1.       Pastikan anak-anak sudah rapi, bersih, siap untuk tidur. Sholat tarawih kami selalu di Kamar dan memastikan semua aman.

2.       Tergantung mood anak-anak.

Kalau anak-anak tidur siang (Hamim (1tahun) tidur siangnya lama) biasanya, setelah sholat isya berjamaah lanjut tarawih. Tetapi, bila anak-anak tidak tidur siang, setelah sholat isya, lalu ba'diyah Isya. Kami membiarkan mereka tidur terlebih dahulu. Lalu, kami melanjutkan sholat tarawih.

3.       Siapkan amunisi

Saya biasa menggunakan LCD drawing/writing tablet" hemat kertas, bukan gadget, buku dan mainan.

 

Berdoa

Dari segala ikhtiar yg kita lakukan, tak lain tak bukan kecuali izin dan kehendak Allah. Senjatanya umat muslim adalah doa. Jadi banyak-banyaklah berdoa. Semoga Allah mudahkan. Allah mudahkan untuk beribadah.

 

Anak hadir ke dunia bukan sebagai penghalang kita untuk beribadah.

Mereka hadir dengan segala fitrahnya.

Janganlah menjadikan anak sebagai alasan untuk jauh dari Allah.

Jadilah teladan untuk mereka. –Anik Sofiyah-




Biodata Penulis :

Anik Sofiyah, Istri dan ibu dari dua orang anak sholeh. yang kini sedang merantau di Arab Saudi menemani suami yang sedang melanjutkan program s3 di KAUST. Menulis dan belajar merupakan beberapa hal yang saya senangi. untuk bersilaturahim silakan kirim email aniksofiyah49@gmail.com atau Ig : @aniksofiyah_