CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Sep 6, 2013

Kado Pernikahan Bulan Pertama | 29 Agustus 2013

Kekasihku, sungguh tak terasa sudah genap satu bulan usia pernikahan kita. Sangat jelas di dalam memori bahwa setiap detik pada hari itu berlangsung dengan sangat sakral, seolah-olah tidak ada momentum lain yang lebih dahsyat darinya. Setiap detiknya sangat bermakna, membekas sangat dalam bagi setiap insan yang hadir karena Allah memberikan rezeki kepada kita berupa pernikahan di waktu yang mulia sehingga bisa dilaksanakan dengan sangat khidmat. Tak sedikit pula yang merasa syahdu kala itu.

Alhamdulillah kita bersyukur, prosesi akad nikah yang sederhana dan berkumpul berbagai macam kebaikan di dalamnya. Kita ingat akan ikatan nikah yang kita langsungkan pada 29 Juli 2013 lalu, tepat pada malam 21 Ramadhan 1434H. Di bulan yang baik; di tanggal yang baik; di hari yang baik yaitu hari Senin; di waktu yang baik yaitu ba’da shalat Ashar di mana terjadi pergantian malaikat yang menjaga siang dan malam serta melaporkan apa-apa yang sedang dikerjakan makhluk-Nya, telah aku terima engkau sebagai bagian dari tanggung jawabku. Sejak saat itu, segala kebaikan dan dosamu telah berpindah dari pundak ayahmu ke pundak suamimu. Hujan gerimis pun turut mengawali acara perjanjian suci kita. Semoga doa para sahabat dan handai taulan untuk kita diijabah oleh Allah SWT karena pada saat itu mereka dalam kondisi sedang berpuasa Ramadhan hingga mereka juga berbuka puasa bersama-sama dengan kita.

Kedua insan tersebut sadar bahwa betapa luar biasanya kekuasaan Allah SWT Sang Kholiqul Alam. Betapapun kita memiliki impian, namun bilamana Al ‘Aziz tak berkehendak maka kita pun tak bisa berbuat sedikitpun. Kini sebuah modal awal sudah kita miliki, yaitu menikah telah menyempurnakan agama kita yang menjadi bekal darma bakti kepada agama dan orang tua kita. Pintaku padamu, jangan pernah kau lupakan doamu kepada Rabb-mu agar senantiasa memberikan bimbingan-Nya, menerangi jalan kita dan tetap menyatukan kita dalam kondisi lapang maupun sempit. Engkau kuterima dengan segala kelebihan dan kekuranganmu, begitu pun kuharap sebaliknya darimu. “….bisa jadi kalian membenci sesuatu padahal Allah menjadikan kebaikan yang banyak padanya.” (An Nisa: 19)

Kekasihku, kita sadar bahwa kita adalah hamba yang tidak sempurna, penuh dengan kekurangan, maka oleh karena itulah kita diciptakan untuk saling melengkapi. Namun demikian, kita telah berkomitmen untuk terus belajar saling memperbaiki diri dan rumah tangga kita sehingga kelak kita menciptakan rumah tangga yang bagai sepenggal surga di dunia ini, sebuah tempat yang nyaman sehingga membuat kita dan anak-anak kita kelak bersemangat dalam melaksanakan ketaatan kepada-Nya. “Perbaikan, Perbaikan, Perbaikan”, begitu tausiyah yang dipesankan kepada kita saat khutbah nikah.

Suku bangsa bukanlah lagi menjadi batas di antara kita, kini aku adalah kaki kanan dan engkau kaki kiriku. Ke manapun kita akan selalu melangkah bersama. Ketika kaki kanan di depan maka engkau berada di belakangku dan begitu pun sebaliknya, ketika aku di belakang maka akan ada saatnya aku butuh engkau di depanku. Sampai kapanpun kaki kanan dan kiri akan selalu saling membutuhkan, saling melengkapi sehingga rumah tangga yang kita cita-citakan bisa kita wujudkan.

Belum banyak waktu yang kita habiskan bersama karena aku harus meninggalkanmu sementara untuk menuntut ilmu. Dua minggu pasca menikah bersamamu adalah masa yang terlalu cepat buat aku mengenalmu seutuhnya, namun untuk masa-masa ini kita harus berpisah untuk sementara. Ku yakin bahwa engkau selalu berdoa di setiap akhir malammu untuk kebaikan atasku. Semoga Allah segera kumpulkan kita kembali, bersama-sama mewujudkan rumah tangga yang kita impikan sampai bidadari cemburu padamu, wahai isteriku yang shalihah. :)

karya : Wandi Wahyudi
http://www.aniksofiyah.wandiwahyudi.com/ 

.::surat cinta untuk suamiku::.


Kepada Yang Kucintai karena-Nya

Suamiku

Di Thuwal, Saudi Arabia

Bismillah

Assalamu’alaykum wr.wb


Segala Puji bagi Alloh Yang Maha Cinta yang menganugerahkan cinta kepada hamba-hamba-Nya,  shalawat serta  salam tercurah kepada suri tauladan umat-Nya, Muhammad saw.pembawa risalah yang mengajarkan bagaimana seharusnya kita mewujudkan keluarga penuh cinta atas dasar iman.

Apa kabar biy? Bagaimana kabar imanmu disana? Bagaimana kabar hati kamu sayang? Makan apa hari ini biy? Gimana kuliahnya?  Walau hampir setiap hari skypean, setiap saat whatsapp-an, tapi rasanya ada yang kurang ketika kamu tak disampingku, ada yang kurang ketika aku tak mengontrol baju kamu lecek atau enggak, makanan yang kamu makan, sudah tilawah? . Aku rindu berbakti kepadamu duhai suamiku..

Suamiku, hari ini udah 1 bulan lebih 7 hari pernikahan kita. Hampir 3 minggu kamu tak disampingku. karena kamu harus menuntut ilmu jauh di negeri sebrang ^^. Berat rasanya sayang, 2 minggu setelah janji suci itu terucap yang kita lalui itu terasa begitu cepat. Tapi tak apa, aku disini akan selalu menjaga pesan2mu sampai Alloh berkehendak menyatukan kita kembali untuk meraih mimpi2 kita.

Masih ingat dibenakku, ketika khutbah nikah kita, ketika ibu dari Imam malik ditinggal oleh suaminya berjihad, tanpa kabar. Dia membesarkan anaknya seorang diri hingga menjadi ulama yang hebat. Dan ketika kembali 11 tahun kemudian. Kamu tau sayang, aku selalu kepikiran bagaiamana kalau aku nikah pada saat itu, sanggupkah aku menjalaninya... subhanalloh aku yang ditinggal 3 minggu masih ada kabar via skype, whatsapp atau jejaring sosial lainnya rasanya rindu banget, ketika kamu tanpa kabar aku sangat khawatir suamiku. Allohu Robbi...

Suamiku, disini aku sedang belajar sabar menantimu kembali hingga kita bersama lagi. Disini aku sedang belajar untuk tetap menjadi istri shalihah yang membuat para bidadari cemburu padaku.
Suamiku, mungkin aku memang bukan secantik aisyah, sesabar asiyah, selembut khodijah tapi disini aku sedang belajar seperti mereka.

Suamiku, terima kasih sayang telah menerima aku dengan segala kekuranganku (Q.S An-nisa :19). Terima kasih sayang meski kamu jauh dimata tapi kamu selalu dekat dihati, meski terkadang sedih melanda, kamu selalu ada.  Terima kasih sayang kamu sangat melindungiku, kamu melarang aku berenang di tempat yang bercampur baur dengan laki-laki lain (kolom renang, pantai, dll) karena kamu tak ingin bentuk lekukan tubuhku dilihat orang. Terima kasih sayang kamu selalu ingatkanku setiap langkahku untuk libatkan Alloh, dan tak perlu khawatir aku akan selalu menjaga kehormatanku dan harta yang kau berikan kepadaku. (Q.S An-nisa :34)

Terima kasih sayang, semoga Alloh selalu memberi keberkahan kepada pernikahan kita, Alloh Ridhoi setiap langkah kita hingga pernikahan menjadi perbaikan-perbaikan-perbaikan. Semoga Alloh panjangkan umur kita hingga kita bisa membesarkan anak-anak kita seperti yang kita tulis di dream book kita. ^^ Dan Ketika masalah itu datang semoga engkau laksana tali yang saling menguatkan.

Wa’alaykummussalam wr.wb

Dari istri yang merindukanmu,

Anik sofiyah

Indonesia, 06 September 2013