CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Jul 18, 2021

(Lagi) Belajar Hidup sehat bersama suami

Sudah hampir dua tahun, covid 19. Sudah ratusan berita duka yang kita terima, banyak kerabat yang menjanda, anak-anak yang yatim. Meski kita tak bisa menyalahkan selain semua itu sudah takdir Allah swt. Belum lagi yang meninggal tak mengenal usia. Bahkan masih muda ternyata covid dengan penyakit bawaan gula/diabetes.
Berangkat dari sana, Alhamdulillah sudah hampir setahu saya sedang belajar hidup sehat. Belum sehat banget, masih makan gorengan tapi, makan dengan mindful. Gimana makan dengan tenang, tidak makan segalanya. Atau kalo sudah terlalu banyak yang di masuk ke mulut, olahraganya di tambah. 

Saya dan suami sebenarnya suka olahraga. Setelah punya anak terkadang waktu bersama mereka menjadi alasan untuk males olahraga. Waktu bulan Mei lalu di ingatkan google photo klo kami pernah sekurus itu.😂

7 years ago, sebelum punya anak. hampir setiap hari ke gym.


Dan di awal tahun 2021, saking saya ingin tahu bagaimana hidup sehat sebenarnya. Saya ikut kelas berbayar selama 3 bulan. Di sana saya di kasih workout plan dan meal plan. Dari sana saya jadi tahu banyak. Alhamdulillah 
Keberhasilan dalam hidup sehat bukan berpotakan dengan timbangan tapi juga sedikit kemajuan sangat berarti. Contoh sederhanaya ternyata hari ini saya bisa loh makan tanpa nasi tapi diganti dengan ubi atau kentang. Dan ternyata lebih kenyang. Bisa olahraga plank 1 minute. Bb gak turun tapi, lingkar perut berkurang. 

Saya yang sedang semangat olahraga dan makan makanan sehat. Suami belum, dia olahraga hanya bola dan badminton. Niat ada tp klo mau ke gym banyak alasan. Yah intinya dia belum mau tergerak. Meski klo makan, beliau memang dari dulu harus ada sayur dan menu jangan ayam atau daging. Kami lebih sering ikan atau tahu dan tempe. 

Hari demi hari, mencari cara agar kami bisa kembali ke hidup sehat. Alhamdulillah Qodarullah Allah kasih jalan dengan melihat postingan ustadz Bendri.



Setelah baca postingan beliau, saya tanya ke suami. 

A : yang, kamu sayang sama aku?
W : iyah sayang
A : kamu mau menua dengan aku kan? 
W : of course.. 
A : ayuk olahraga bareng yuk.. ini aku abis baca postingan ustadz bendri. Klo km sayang sm aku, kita sama2 belajar hidup sehat. Kita menua bersama supaya hidup bs lebih panjang umur. Insyaallah meski umur tak ada yg tahu. 
W : ayukk... 


Alhamdulillah sudah seminggu kami minimal banget being active jalan bareng 5000 langkah setiap sore, anak-anak naik sepeda. Kemarin kami booking court buat hijaz main badminton n basket. Saya jogging2.





Hidup sehat bukan untuk kurus. Tapi, biar semakin tua semakin produktif. Makin bermanfaat untuk banyak orang. Bismillah mudah-mudahan istiqomah. 
-anik-


Jul 15, 2021

Ngobrol bareng suami "Bila kami pindah?" Part 2




Kekhawatiran saya bertambah ketika saya melihat instgram story salah satu teman yang saya follow. Beliau pulang ke Indo setelah keluarga kecilnya menetap salah satu negara maju di eropa. Lebih tepatnya salah satu negara yang menerima abang untuk menjadi posdoc di sana.

Kenapa abang pilih di sana? Kalo secara globa, negara ini banyak muslimnya. Saya gak mau sebut nama, (doain aja klo memang ini yang terbaik).

Ketika saya membaca ig story teman sy itu, beliau bilang alasan-alasan pulang ke Indo karena anak-anaknya merasa lebih baik sekolah di Indonesia dengan lingkungan yg muslim terbanyak dan banyak hal yg beliau jabarkan.
sy jadi sangat khawatir ketika membacanya, bagaimana ini berada di negara minoritas muslim, bagaimana mendidik anak anak yg saat ini masih masa keemasan. 
Saya sampaikan kecemasan saya kepada suami selaku kapten di keluarga kecil saya.

Abang sampaikan "sayang, setiap keluarga pasti punya nilainya dan tujuannya masing-masing. mengenalkan anak agar cinta dengan agama Islam, dengan Tuhan-Nya Allah dan Rasul-Nya, menjadikan anak-anak sholeh tetap dari orang tuanya yg utama. Pendidikan utama tetap dari rumah, di manapun berada. Una tau, abang gak mau anak-anak kehilangan masa2 keemasan bersama daddynya. Sekolah di Indonesia untuk saat ini pun tak menjamin anak-anak kita mendapatkan lingkungan yang baik. Lingkungan buruk pasti akan selalu ada di mana saja, bahkan di sini (red arab saudi) pun tetep ada kan? Jadi jangan takut dan khawatir soal itu. Iman kan tidak dapat di warisi tapi, dari akhlak orang tua tetep yg utama. 

Kita belajar dari orang-orang pakistan, India yg muslim. Mereka ada di negara-negara kafir tapi, mereka bs. Bagaimana yasir Qadi, nouman ali khan. Di sinilah tantangan kita sebagai orang tua. "Kalo  keluarga kita dakwah dan bisa bermanfaat di negara Indonesia sudah biasa, kita jadikan keluarga kecil kita keluarga dakwah dan bermanfaat di negara minoritas muslim bahwa luar biasa insyaallah", dan jangan tinggalkan untuk selalu berdoa karena semua itu pasti bisa atas izin Allah..

Jangan terlalu di khawatirkan ya..
Abang tau una terlalu khawatir karena una sayang Kita akan sama-sama sayang. InsyaAllah.. kamu juga insyaallah bs berkarya di sana. 😊 -nasihat abang-

Masyaallah tabarakallah barokallahu fiik sayang.. insyaallah una selalu mendukung apapun pilihan kamu, semoga Allah beri kita umur panjang dan berkah.. Allah mudahkan urusan-urusan kita..

Doa una dan Hijaz hamim akan selalu mengiringi.

Jul 14, 2021

Ngobrol bareng suami "bila kami pindah?" Part 1

"Bagaimana bila kami pindah ke negara minoritas? Bagaimana mendidik anak-anak ini di lingkungan minoritas?" Begitulah pertanyaan besar ketika abang dapat 2 tempat kerja di negara minoritas.

Jadi setahun ini, kami memang tidak jelas kemana arah kami setelah abang lulus. Desember lalu, abang ud dapat tawaran posdoc di salah satu professor di KAUST tapi, professor ini terkenal moody dan professor abang yg sekarang kurang setuju karna karir abang bs tak berkembang dengan beliau karna beliau juga terkenal "mengekang". Awalnya abang terima tawaran itu dan abang tahun lalu rencana mau sidang phdnya. Qodarullah batal sidangnya sebulan sebelum tanggal sidang karna benar saja tiba-tiba di prof yg mau menerima abang bilang tidak jadi. Alhamdulillah professor abang yg sekarang ini memang berhati malaikat masyaallah, beliau memberi saran untuk di undur sambil mencari funding untuk posdoc abang.

FYI, kalo peneliti itu butuh dana namanya di sebut funding. Karena Abang mahasiswa di kaust, abang gak bisa pakai dana dari professor harus cari dari industri atau perusahaan luar.

Berusaha mencari dana, begadang-begadang untuk usaha bagaimana membuat profosal yang baik. Alhamdulillah jalan keluar ketemu. Dengan bertemunya salah seorang teman Indonesia yg bekerja di salah satu bidang yang mendanai hanya saja ini tetap punya KAUST. Hampir 2 bulan menunggu, Alhamdulillah proposal itu jebol. Kami sujud syukur. Tapi, seminggu kemudian awal Juni abang menerima email, bahwa per mei dana itu tidak bisa digunakan untuk mendanai riset abang dari mahasiswa kaust untuk jadi posdoc kaust.
Sedih? Normal

Dan sejujurnya, kami masih ingin di sini. Karena bagaimanapun ini tetap negara muslim meski di luar lingkungan kami memang sangat berkurang keislamannya.

Masyaallah tabarakallah memang abang belum mencari lowongan-lowongan ke tempat lain, karena masih optimis kami bs di sini. Namanya manusia kami hanya bs berencana. Sisanya Allah yang menentukan. Saat kabar itu kami terima, abang baru mulai mencari lowongan, alhamdulillah dari 2 aplikasi yang abang kirim keduanya mendapat jawaban positif. Dan keduanya di negara muslim minoritas. :")


Jul 9, 2021

Ingatlah selalu Ini..

Minggu lalu, minggu ini rasanya menghitung hari untuk "melepas" guruku tercinta.
Guru yang menurutku guru terbaik yang pernah saya temui selama saya berada di jalan dakwah ini.

Bukan guru-guru yang lain gak baik. Tapi, semua guru pasti punya kesan tersendiri di hati. Dan Beliau yang sangat berkesan buat saya. Tutur kata beliau, selalu menenangkan. Beliau mengusai apapun alias pengetahuannya luas, sabar dan hafal Qur'an. Saya bisa percaya dan cerita apapun ke beliau. Padahal saya termasuk orang yang tidak mudah percaya sm orang lain, selain ke suami.

Beliau selalu mendahulukan Allah. Selalu berusaha datang on time. Beliau yang tak pernah memaksa untuk aktif atau hadir ke acara kepartaian. Tp karna tdk di paksa membuat saya merasa dengan sendirinya saya aktif berada di sana. Masyaallah

Di saat beliau akan pindah, aku pun harus siap menerima untuk di pindah entah pindah "pengajian"nya atau di pindah gurunya.

Saya selalu ingat pesan beliau tentang hadist arbain ke 18

"Dari Abu Dzarr Jundub bin Junadah dan Abu ‘Abdirrahman Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhuma, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Bertakwalah kepada Allah di mana pun engkau berada; iringilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik, maka kebaikan akan menghapuskan keburukan itu; dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik.” (HR. Tirmidzi, ia mengatakan haditsnya itu hasan dalam sebagian naskah disebutkan bahwa hadits ini hasan shahih)"[HR. Tirmidzi, no. 1987 dan Ahmad, 5:153. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan]

Semalam farewell dengannya, aku bilang tak ingin ada perpisahan. Kita akan bertemu lagi kalo gak di dunia. Semoga menyapa dan berkumpul lagi di surga-Nya.

Ibu, saya memanggilnya. Padahal harusnya biasa di panggil teteh. Tapi, sy memang menanggap beliau sudah seperti ibu yang mengayomi dan menenangkan.
Apapun panggilannya. Klo beliau ud ngisi pengajian, aku merasa terisi baterai untuk mengadapi hari hari. Uhibbukifiillah ya bu.. jazakillah khoiron atas segala kebaikan ibu. ❤

Di bawah ini tulisa sang guru.



*Melihat Surga dan Neraka*

🌸*Taman Impian*🌸

Taman seperti apakah itu?
Yang begitu harum mewangi, dan aromanya tercium dari jarak 40 tahun perjalanan?(1)
Gerbang seperti apakah itu?
Yang mempunyai delapan pintu, di mana masing-masingnya berjarak 40 tahun perjalanan?(2)
Bangunan seperti apakah itu?
Yang batu batanya dari emas dan perak, lumpurnya kasturi, tanahnya za'faran, serta kerikilnya dari intan dan permata?(3)

Di sana ada mata air yang mengalir
Di sana ada dipan-dipan yang ditinggikan,
Dan gelas-gelas yang tersedia di dekatnya,
Dan bantal-bantal sandaran yang tersusun,
Dan permadani-permadani yang terhampar(4)

Subhanallah, itulah surga. Lalu siapakah para penghuninya? Seperti apakah orang yang menghuni tempat yang sedemikian rupa? Allah azza wa jalla telah menjelaskan kepada kita, bahwa penghuninya adalah orang-orang yang disebut sebagai golongan kanan. Yang berada di antara pohon bidara yang tidak berduri, dan pohon pisang yang bersusun-susun buahnya, dan naungan yang terbentang luas, dan air yang tercurah, dan buah-buahan yang banyak, yang tidak berhenti berbuah dan tidak terlarang mengambilnya, serta kasur-kasur yang tebal lagi empuk(5). Pakaian mereka dari sutera, dan perhiasan mereka adalah emas dan mutiara(6). Adapun kenikmatan terbesar yang dilimpahkan kepada mereka adalah wajah yang berseri-seri, yang kepada Rabb-nyalah mereka melihat(7) . Allahu Akbar.

Abu Hurairah radhiallahu `anhu meriwayatkan sabda Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam, "Allah azza wa jalla berfirman, `Aku siapkan untuk hamba-hamba-Ku yang shalih apa yang tidak dilihat mata, didengar telinga, dan tidak pula terlintas di hati manusia. Bukti mengenai hal itu (terdapat) dalam Kitabullah, `Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan (as-Sajadah:17)` " (Hr. Al-Bukhari dan Muslim)


*Jurang Kehinaan*

Jurang seperti apakah itu?
Yang apabila batu dilemparkan dari tepinya, maka tidak akan sampai ke dasarnya sebelum 70 tahun?(8)
Lembah seperti apakah itu?
Yang melontarkan bunga api sebesar dan setinggi istana?(9)
Api seperti apakah itu?
Yang telah dinyalakan selama seribu tahun sehingga merah, kemudian ditambah seribu tahun sehingga putih, dan ditambah seribu tahun lagi sehingga hitam?(10)

Di sana berhembus angin yang sangat panas
Di sana terdapat air yang mendidih
Naungan di dalamnya adalah asap yang hitam(11)
Alat-alat pemukul di dalamnya terbuat dari besi(12)
Rantai-rantai di dalamnya memilki panjang 70 hasta(13)

Na`udzubillahi min dzalik, itulah neraka. Lalu siapakah para penghuninya? Seperti apakah orang yang menghuni tempat yang sedemikian rupa? Allah azza wa jalla telah menjelaskan kepada kita, bahwa penghuninya adalah orang-orang yang disebut sebagai golongan kiri. Yang dikalungkan ke leher mereka belenggu dan rantai, seraya mereka diseret ke dalam air yang sangat panas, kemudian mereka dibakar di dalam api(14). Minuman mereka dari mata air yang sangat panas, dan makanan mereka dari pohon yang berduri, yang tidak menggemukkan dan tidak menghilangkan lapar(15) . Bahkan darah dan nanah pun menjadi santapan mereka(16). Adapun sebaik-baik penghuni di dalamnya adalah mereka yang memakai sandal api yang membuat otaknya mendidih karena panasnya(17). Na`udzubillah.

Abu Hurairah radhiallahu `anhu meriwayatkan sabda Nabi shallallahu `alaihi wa sallam, "Ketika Allah menciptakan surga, Dia mengutus Jibril ke surga seraya berfirman, `Lihatlah kepadanya dan apa yang aku janjikan kepada penghuninya di dalamnya`. Lalu Jibril mendatanginya dan melihatnya berikut apa yang disediakan Allah untuk penghuninya. Lalu ia kembali kepada-Nya dan mengatakan, `Demi keperkasaan-Mu, tidaklah seseorang mendengarnya melainkan ia memasukinya`. Kemudian Allah memerintahkan supaya surga dikelilingi dengan hal-hal yang tidak disenangi, lalu Dia memerintahkan (kepada Jibril), `Kembalilah kepadanya lalu lihatlah pada apa yang Aku janjikan bagi penghuninya di dalamnya`. Ia pun kembali kepadanya, ternyata surga telah dikelilingi dengan hal-hal yang tidak menyenangkan. Lalu ia kembali kepada-Nya seraya mengatakan, `Demi keperkasaan-Mu, sungguh aku khawatir tidak ada seorang pun yang akan memasukinya`. Dia berfirman, `Pergilah ke neraka lalu lihatlah kepadanya dan apa yang aku janjikan untuk penghuninyadi dalamnya`. Ternyata neraka bertumpukan satu sama lain. Lalu ia kembali kepada-Nya seraya mengatakan, `Demi keperkasaan-Mu, sungguh aku khawatir bahwa tidaklah seseorang mendengarnya lalu akan memasukinya`. Lalu Dia memerintahkan supaya neraka dikelilingi dengan kesenangan-kesenangan (syahwat), lalu memerintahkan, `Kembalilah ke sana`. Ia pun kembali ke sana, lalu ia mengatakan, `Demi keperkasaan-Mu, sungguh aku khawatir tidak ada seorang pun yang selamat darinya`." (Hr. Abu Dawud, an-Nasa`i, at-Tirmidzi, hadits hasan shahih)

Ya Allah, jadikanlah kami penghuni surga-Mu, dan lindungilah kami dari neraka-Mu.

Jepang, Oktober 2006
Amr

-------------------------------------------
1) [Hr. al-Bukhari 2/269--Fath al-Bari]
2) [Hr. Muslim 18/102--Syarah an-Nawawi]
3) [Hr. Ibnu Abi Dunya & ath-Thabrani 6/285--at-Targhib, hadits hasan]
4) [al-Ghasiyah:12-16]
5) [al-Waqi`ah:28-34]
6) [al-Hajj:23]
7) [al-Qiyamah:22-23]
8) [Hr. Muslim 18/102]
9) [al-Mursalat:32]
10) [Hr. at-Tirmidzi 4/111, hadits hasan]
11) [al-Waqi`ah:42-43]
12) [Hr. at-Tirmidzi 4/103, hadits hasan]
13) [al-Haqqah:32]
14) [al-Mukmin:71-72]
15) [al-Ghasiyah:5-7]
16) [al-Haqqah:36]
17) [Hr. Muslim 3/85--Syarah an-Nawawi]


Jul 8, 2021

Jawaban dari Kekhawatiran Seorang Istri Mahasiswa

Sebagai seorang Istri mahasiswa sama seperti teman-teman yang belum punya pekerjaan tetap. Selalu khawatir kemana perjalanan setelah ini. Kekhawatiran ini wajar karna memang sudah tertulis di Al-Qur'an. Ini salah satu cara setan menakut-nakuti hamba Allah.

Allah SWT memberi tahu dalam Alquran QS Al-Baqarah ayat 268, "Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui".


Saya khawatir bukan soal kehidupan saya dan anak-anak kalo abang lulus belum dapat kerjaan, tapi saya khawatir banyak orang yang biasa abang tanggung harus berdampak. Alhamdulillah klo saya dan anak-anak insyaallah ada dana darurat yg cukup kami berempat untuk beberapa bulan.

Cara mengatasi kekhawatiran sy, pastinya harus makin mendekat ke Allah. Jangan tinggalkan dzikir, tilawah, baca terjemahan, dengerin kajian, dan banyak bersyukur, serta lihatlah orang di bawah kita.


"Sayang, kamu tak perlu khawatir soal itu. Tugas kita memaksimalkan ikhtiar. Kalo kita harus pulang tanpa kerjaan, alhamdulillah abang masih ada skill (keahlian). Abang bisa trading saham, abang bs ngisi webinar, keahlian abang alhamdulillah bukan cuma tenaga, selama kita percaya sama Allah, jangan pernah khawatir." Nasihatnya kepada istri sambil pillow talk


Dari sini, saya belajar bahwa "jangan pernah khawatir akan masa depan. Klo kita sakit, kita sangat percaya sama dokter akan mengobati. Klo kita bs percaya sama dokter. Kenapa kita masih mengkhawatirkan hidup kita kepada Allah. Padahal Allah Maha segalaNya,  Yang Maha Mengetahui yang gaib, Yang Maha Menghidupkan dan Mematikan".