CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Dec 22, 2010

teruntuk calon suamiku ^_^

Ku tulis bait ini dalam rangkaian malamku yang panjang
KU ungkap getar ini dalam ragu yang tertahan…

Untukmu seorang ikhwan yang tak juga kunjung datang…
Aku bersama semua baktiku yang tertunda
Bersama sepotong cinta yang tak akan sempurna
Bila tidak juga kau ada…

Untuk calon suamiku yang tidak ku tahu ada dimana
Kelak bila kau datang izinkan bakti dan taatku melebur bersama senyummu..
Izinkan cinta dan kehormatanku terpatri kuat untuk menjaga kehormatanmu…
Untuk calon suamiku yang sedang berdakwah entah dimana
Ketahuilah…

Dec 2, 2010

hafalan sholat delisa

Pengarang : Tere – Liye

Novel yang dikarang Tere – Liye ini sebenarnya dilatar belakangi oleh kejadian Tsunami 2004 di Aceh. Saat itu, sang pengarang yang kebetulan menonton berita, melihat berita tentang seorang anak perempuan Aceh yang kakinya terpaksa diamputasi karena bencana tersebut. Setelah itu, maka ia bersumpah untuk membuat novel yang bertemakan kehjadian tsunami tersebut, yang akhirnya terwujud dalam novel ini.
Novel ini diawali oleh kisah tentang kehidupan sebuah keluarga yang bahagia, harmonis serta religius. Dalam kesehariannya, keluarga ini diurus oleh Ummi-nya, karena ayahnya bekerja di Luar Negeri dan baru pulang beberapa bulan sekali. Di keluarga ini, terdapat tradisi, anak yang telah hafal bacaan shalat maka akan dibelikan hadiah kalung. Dan pada hari Delisa-si putri bungsu- sedang ujian bacaan shalatlah, semua petualangan, ujian dan kisah – kisah yang mengharukan dimulai.

.akhwat jatuh cinta.

Akhwat Jatuh Cinta??
Tak ada yang aneh, mereka juga adalah manusia...
Bukankah cinta adalah fitrah manusia???
Tak pantaskah akhwat jatuh cinta???
Mereka juga punya hati dan rasa...

Tapi tahukah kalian betapa berbedanya mereka saat cinta seorang lelaki menyapa hatinya??? Tak ada senyum bahagia, tak ada rona malu di wajah, tak ada buncah suka di dada...

Namun sebaliknya...

Ketika Akhwat Jatuh Cinta...

Yang mereka rasakan adalah penyesalan yang amat sangat, atas sebuah hijab yang tersingkap... Ketika lelaki yang tak halal baginya, bergelayut dalam alam fikirannya, yang mereka rasakan adalah ketakutan yang begitu besar akan cinta yang tak suci lagi...

Ketika rasa rindu mulai merekah di hatinya, yang mereka rasakan adalah kesedihan yang tak terperih akan sbuah asa yang tak semestinya…

Tak ada senyum bahagia, tak ada rona malu… Yang ada adalah malam-malam yang dipenuhi air mata penyesalan atas cinta-Nya yang ternodai… Yang ada adalah kegelisahan, karena rasa yang salah arah… Yang ada adalah penderitaan akan hati yang mulai sakit…

Nov 13, 2010

Ngapain Sih Melihara Kucing?

Kucing itu binatang yang lucu sekali….
Sering denger kan kalo Nabi kita itu suka kucing, tapi kenapa masi ada yang benci kucing, yang lebih sedih lagi klo  kucing-kucing itu disiksa. *miris sekali rasanya :(
Semoga kamu para pembaca tidak memperlakukan hal yang saya sebutkan diatas.
Mau bukti kalo Nabi Muhammad Saw. Pecinta kucing
Setiap Nabi menerima tamu di rumah, Nabi SELALU ngegendong mueeza (nama kucingnya) dan diletakkan dipahanya. Nabi bahkan berpesan untuk menyayangi kucing peliharaan layaknya menyanyangi keluarga sendiri.
Salah satu sifat Mueeza yang paling Nabi demen:
Mueeza selalu mengeong ketika mendengar azan, seolah-olah ngeongnya ky ngikutin lantunan suara adzan
Terus, pernah juga saat Nabi mau mengambil jubahnya, eh.. ada Muezza lagi bobo diatasnya.. Nabi pun memotong belahan lengan yang ditiduri Mueeza dari jubahnya, tujuannya supaya gak ngebangunin Muezza.
Pas Nabi pulang ke rumah, Muezza terbangun dan merunduk kepada majikannya. Sebagai balasan, Nabi menyatakan kasih sayangnya dengan mengelus lembut ke badan kucing itu.
Nabi menekankan di beberapa hadisnya bahwa kucing itu tidaklah najis. Bahkan diperbolehkan untuk berwudhu menggunakan air bekas minum kucing karena dianggap suci.

Lantas kenapa Rasulullah Saw yang buta baca-tulis, berani mengatakan bahwa kucing suci, tidak najis? Lalu, bagaimana Nabi mengetahui kalau pada badan kucing tidak terdapat najis?

Nov 11, 2010

5 cm

5 cm
by Donny Dhirgantoro.
Bersetting di Jakarta, ada lima sahabat yang telah menjalin persahabatan selama tujuh tahun dimuali dari masa SMA. Mereka adalah Arial yang ganteng kayak saya dan berbadan atletis sehingga sama yang lain dijulukin Rambo, Riani sebagai satu-satunya wanita dalam kelompok itu, Zafran yang cungkring dan suka berlagak seperti seorang penyair, Ian yang paling subur badannya, dan Genta yang dianggap sebagai leader dalam kelompok itu. Mereka selalu menjalani hari-hari bersama, nongkrong di rumah Arial atau di SMA mereka sekalipun mereka sudah lulus. Memiliki kegemaran yang aneh-aneh mulai dari mengunjungi kafe dari yang termahal dan yang termurah, sampai menonton layar tancap. Hingga suatu saat dimana karena setiap hari mereka bertemu ceria dan tertawa bersama akhirnya mereka merasa jenuh antara satu sama lain, dan di saat seperti itu, mereka memutuskan untuk tidak saling bertemu dan berkomunikasi selama tiga bulan baik itu hanya SMS sekalipun.
“Udah berapa sering sih shit deja vu kita?”
“Banyak!”
“Kita bosen kali ya, kemana-mana berlima mulu…”
“Gue sih nggak pernah bosen sama kalian.”
“Bukan sama orang-orangnya, tapi sama ‘kita’-nya.”

Dimana saat itulah mereka menemukan hal-hal baru yang memperkaya hidup mereka sebelumnya, walaupun juga mereka selalu tersiksa karena teringat sahabat-sahabatnya. Banyak kejutan yang terjadi setelah 3 bulan mereka tidak betemu. Dan akhirnya pertemuan setelah tiga bulan yang penuh dengan rasa kangen akhirnya dirayakan dengan sebuah perjalanan. Dimana sebuah perjalanan ini penuh dengan keyakinan, cita-cita, mimpi, dan cinta. Perpisahan dan perjalanan yang mereka lewati ini ternyata telah membuat mereka menjadi manusia yang sesungguhnya, tidak hanya seonggok daging yang hanya bisa bicara, berjalan, dan punya nama.

Novel karangan Donny Dhirgantoro ini memberikan kepada para pembaca suatu ajakan untuk lebih mencintai tanah air yang kaya ini dengan segala keterbatasannya.dari sisi penokohan dalam cerita ini cukup spesifik membuat pembaca seolah-olah kenal dengan mereka. Walaupun konflik dalam cerita ini kurang, tetapi cerita ini merupakan cerita yang mantap-jaya karena ringan dan mudah dipahami.  Yang paling saya sukai adalah saat perjalanan  dari Jakarta ke Malang (ngapain mereka ke Kota Malang, Baca aja sendiri,,) dalam penceritaan seolah-olah saya diajak untuk masuk ke dalam suasana gerbong, angkot, jeep dan suasana lainnya yang mereka lalui hingga mereka tiba di puncak Mahameru. Yap perjalanan mereka adalah mendaki gunung atau tanah tertinggi pulau jawa. Sungguh mantap pendeskripsian tempatnya.

sedikit cuplikan halaman bagian akhir-akhirnya bukunya ini :
“Biarkan keyakinan kamu, 5 centimeter menggantung mengambang di depan kening kamu. Dan… sehabis itu yang kamu perlu… cuma…”
“Cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak berbuat dari biasanya, mata yang akan menatap lebih banyak dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat ke atas.”
“Lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja….”
“Dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya….”
“Serta mulut yang akan selalu berdoa….”
“Dan kamu akan selalu dikenang sebagai seorang yang masih punya mimpi dan keyakinan, bukan cuma seonggok daging yang hanya punya nama. Kamu akan dikenang sebagai seorang yang percaya pada kekuatan mimpi dan mengejarnya, bukan seorang pemimpi saja, bukan orang biasa-biasa saja tanpa tujuan, mengikuti arus dan kalah oleh keadaan. Tapi seorang yang selalu percaya akan keajaban mimpi keajaiban cita-cita, dan keajaiban keyakinan manusia yang tak terkalkulasi dengan angka berapa pun… Dan kamu nggak perlu bukti apakah mimpi-mimpi itu akan terwujud nantinya karena kamu hanya harus mempercayainya.”
“Percaya pada… 5 centimeter di depan kening kamu.”
Anda harus baca buku ini sendiri dan temukan kesaktian buku ini.

 

Nov 10, 2010

Metode Pendidikan Islam

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tidaklah berlebihan jika ada sebuah ungkapan “aththariqah ahammu minal maddah”, bahwa metode jauh lebih penting dibanding materi, karena sebaik apapun tujuan pendidikan, jika tidak didukung oleh metode yang tepat, tujuan tersebut sangat sulit untuk dapat tercapai dengan baik. Sebuah metode akan mempengaruhi sampai tidaknya suatu informasi secara lengkap atau tidak.. Oleh sebab itu pemilihan metode pendidikan harus dilakukan secara cermat, disesuaikan dengan berbagai faktor terkait, sehingga hasil pendidikan dapat memuaskan.[1] Apa yang dilakukan Rasulullah SAW saat menyampaikan wahyu Allah kepada para sahabatnya bisa kita teladani, karena Rasul saw. sejak awal sudah mengimplementasikan metode pendidikan yang tepat terhadap para sahabatnya. Strategi pembelajaran yang beliau lakukan sangat akurat dalam menyampaikan ajaran Islam. Rasul saw. sangat memperhatikan situasi, kondisi dan karakter seseorang, sehingga nilai-nilai Islami dapat ditransfer dengan baik. Rasulullah saw. juga sangat memahami naluri dan kondisi setiap orang, sehingga beliau mampu menjadikan mereka suka cita, baik meterial maupun spiritual, beliau senantiasa mengajak orang untuk mendekati Allah swt. dan syari’at-Nya.
B. Perumusan Masalah
Untuk mempermudah pembahasan dalam makalah ini dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana pengertian Metode dan Pendekatan dalam pendidikan Islam ?
2. Apa Saja Dasar-dasar dari pelaksanaan metode tersebut
3. Macam-macam Metode dan Pendekatan Dalam Pendidikan Islam
Ketiga pertanyaan di atas akan menjadi sasaran pembahasan kami, dengan harapan pembahasan yang kami lakukan menjadi terarah.

Nov 8, 2010

Ketika Mas Gagah Pergi

Ditulis oleh zensudarno, 3 Juli 2007

Oleh : Helvi Tyana Rosa

Mas gagah berubah! Ya, beberapa bulan belakangan ini masku, sekaligus saudara kandungku satu-satunya itu benar-benar berubah!

Mas Gagah Perwira Pratama, masih kuliah di Tehnik Sipil UI semester tujuh. Ia seorang kakak yang sangat baik, cerdas, periang dan tentu saja…ganteng !Mas Gagah juga sudah mampu membiayai sekolahnya sendiri dari hasil mengajar privat untuk anak-anak SMA.

Sejak kecil aku sangat dekat dengannya. Tak ada rahasia di antara kami. Ia selalu mengajakku ke mana ia pergi. Ia yang menolong di saat aku butuh pertolongan. Ia menghibur dan membujuk di saat aku bersedih. Membawakan oleh-oleh sepulang sekolah dan mengajariku mengaji. Pendek kata, ia selalu melakukan hal-hal yang baik, menyenangkan dan berarti banyak bagiku.

:a i r m a t a :


Mengapa Perempuan lebih banyak menangis daripada lelaki?
Kajian ilmiah menetapkan bahawa perempuan lebih banyak menangis empat kali ganda berbanding lelaki. Ini kerana mereka memiliki kelenjar-kelenjar air mata yang bentuknya lebih besar daripada kelenjar-kelenjar air mata lelaki.

Para ilmuwan Amerika sampai pada kesimpulan bahawa menangis sangat berguna untuk kesihatan. Air mata yang asli, baik itu air mata bahagia atau air mata kesedihan dapat membantu mengembalikan keseimbangan kimia tubuh.

Perempuan lebih banyak menangis kerana mereka sering hanyut dalam tangisan. Mereka mengeluarkan tangisan  dengan diiringi suara yang dapat didengar  sebanyak 64 kali dalam setahun. Sedangkan lelaki hanya mampu menangis 17 kali dalam setahun.

Para ilmuwan berpendapat “ Jenis air mata yang mengalir akibat tekanan perasaan (emosi) dari segi bentuk dan fungsinya adalah berbeza-beza. Air mata jenis ini merupakan reaksi kimia yang muncul sebagai tindak balas  atas gejala-gejala emosi yang bercampur dengan perasaan. Dengan demikian, ia lebih penting daripada protein.”

Menangis dapat meringankan kadar tekanan kejiwaan. Ini sangat berguna untuk kesihatan lebih-lebih lagi kita kerap mendengar berbagai jenis penyakit yang disebut sebagai penyakit tekanan jiwa.

Menangis faktor penyebab panjangnya usia kaum hawa
Para ilmuwan menegaskan bahawa menangis dapat menyebabkan panjangnya usia kaum hawa. Menurut mereka, air mata mengandungi peratusan racun yang dikeluarkan dari tubuh melalui tangisan. Perkara ini mengakibatkan tubuh akan bebas dari racun. Para ilmuwan dalam bidang kedoktoran jiwa menegaskan bahawa menangis dapat menyelamatkan perempuan masa kini dari ketegangan urat saraf yang ia alami akibat banyaknya permasalahan yang harus dihadapi ketika menjalani rutin kehidupan.

♥Agar Bidadari Cemburu Padamu....♥

Setangkai Cindera Hati

Untuk Para Wanita Solehah Pendamba Surga,

Pembuat Iri Bidadari dan Para Lelaki Yang Ingin Menikahi

“Sesungguhnya orang-orang bertaqwa berada ditempat yang aman. Di dalam taman -taman dan mata air – mata air. Mereka memakai sutera halus dan sutera tebal,(duduk) berhadap-hadapan.Demikianlah…dan Kami jodohkan mereka kepada bidadari bermata jeli”(QS. Ad Dukhan 51-54)


♥ Sebuah dialog panjang antara Ummu Salamah dengan Rasulullah SAW. Dialog ini merangkum sifat-sifat bidadari yang ingin kita kenali.Jika membacanya anda menjadi cemburu pada bidadari, maka tenanglah. Karena sungguh indah, bahwa dialog beliau berdua diakhiri dengan peyakinan bahwa wanita dunia lebih baik dan patut dicemburui oleh bidadari. Wanita dunia yang bagaimana?Simak Saja?

Al Imam Ath Thabrani meriwayatkan sebuah hadits dari Ummu Salamah,

bahwa ia Radhiyallahu’Anha berkata,”Ya Rasulullah, jelaskan padaku firman Alloh tentang bidadari-bidadari yang bermata jeli…”

Beliau menjawab,”Bidadari yang kulitnya bersih,matanya jeli dan lebar, rambutnya berkilau bak sayap burung Nasar.”

Aku (ummu salamah) berkata lagi,”Jelaskan padaku ya Rasulullah, tentang firmanNya: “Laksana mutiara yang tersimpan baik…”(QS. Al Waqi’ah 23)

Beliau menjawab,” Kebeningannya seperti kebeningan mutiara di kedalaman lautan, tak pernah tersentuh tangan manusia…”

---ukhti kamu cantik sekali--

Add caption
Ukhti, kamu cantik sekali…
Tapi hanya di mata manusia. Sedangkan yang Maha Kuasa tak pernah memandang rupa atau pun bentuk tubuh kita. Namun Ia melihat pada hati dan amal-amal yang dilakukan hamba-Nya.

Ukhti, kamu cantik sekali…
Tapi cantik fisik tak akan pernah abadi. Saat ini para pesolek bisa berbangga dengan kemolekan wajah ataupun bentuk tubuhnya. Namun beberapa saat nanti, saat wajah telah keriput, rambut pun kusut dan berubah warna putih semua, tubuh tak lagi tegak, membungkuk termakan usia, tak akan ada lagi yang bisa dibanggakan. Lebih-lebih jika telah memasuki liang lahat, tentu tak akan ada manusia yang mau mendekat.

Ukhti, kamu cantik sekali…
Tapi kecantikan hanyalah pemberian dan untuk apa dibangga-banggakan? Sepantasnya kecantikan disyukuri dengan cara yang benar. Mensyukuri kecantikan bukanlah dengan cara memamerkan, memajang gambar atau mengikuti bermacam ajang lomba guna membandingkan rupa, sedangkan hakekatnya wajah itu bukan miliknya. Tidakkah engkau jengah bila banyak mata lelaki ajnabi yang memandangi berhari-hari? Tidakkah engkau malu ketika wajahmu dinikmati tanpa permisi karena engkau sendiri yang memajang tanpa sungkan. Ataukah rasa malu itu telah punah, musnah? Betapa sayangnya jika demikian sedangkan ia sebagian dari keimanan.

c i n t a Mu Robbi


Ya Allah,Izinkan daku menjadi sekuntum bunga,


Yang dihiasi dengan kelopak akhlaq mulia,


Harum wanginya dengan ilmu agama,


Cantiknya karena iman dan taqwa,
Namun keindahan zahirnya ku simpan rapi,


Biar menjadi rahsia yang kekal abadi,


Bukan perhatian mata ajnabi,


Yang menjadi puncak fitnah hati,



Ya Allah,Timbulkanlah duri yang memagari diri,


Agar diriku terpelihara dari noda duniawi,


Yang akan menghilangkan keharuman sejati,


Yang akan memudarkan kecantikan diri,



*hijab untuk wanita *

Assalammu'alaykum

sedikit ringkasan dari beberpa artikel

"PENTINGNYA JILBAB"

Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin:Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan, Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”


Ibnu Katsir menafsirkan ayat ini dengan berkata:

Allah Ta’ala menyuruh Rasulullah shalallahu alaihi wassalam agar dia menyuruh wanita-wanita mukmin , istri-istri ,dan anak-anak perempuan beliau agar mengulurkan jilbab keseluruh tubuh mereka. Sebab cara berpakaian yang demikian membedakan mereka dari kaum wanita jahiliah dan budak-budak perempuan. Jilbab berarti selendang/kain panjang yang lebih besar dari pada kerudung. Demikian menurut Ibnu Mas’ud, Ubaidah, Qatadah, dan sebagainya. Kalau sekarang jilbab itu seperti kain panjang. Al-Jauhari berkata,”Jilbab ialah kain yang dapat dilipatkan”.


Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ummu Salamah dia berkata: ”Setelah ayat diatas turun, maka kaum wanita Anshar keluar rumah dan seolah-olah dikepala mereka terdapat sarang burung gagak. Merekapun mengenakan baju hitam”

Az-Zuhri ditanya tentang anak perempuan yang masih kecil. Beliau menjawab menjawab:”Anak yang demikian cukup mengenakan kerudung, bukan jilbab”
(lihat Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir ; jilid III hal:900-901 )

Lihat dalam Kitab Jilbab Wanita Muslimah karya Syaikh Al-Albani yang menjelaskan tafsir ayat tersebut dengan mengatakan pada hal:91-92, 102-103 :
“Tatkala ayat ini turun, maka wanita-wanita Ansharpun keluar rumah sekan-akan diatas kepala-kepala mereka itu terdapat gagak karena pakaian (jilbab hitam) yang mereka kenakan”

Dikeluarkan oleh Abu Dawud (II:182) dengan sanad Shahih. Disebutkan pula dalam kitab Ad-Duur (V:221) berdasarkan riwayat AbdurRazaq, Abdullah bin Humaid, Abu Dawud, Ibnul Mundzir, Ibnu Abi Hatim dan Ibnu Mardawaih dari hadits Ummu Salamah dengan lafal :”Tatkala ayat ini turun, maka wanita-wanita Ansharpun keluar rumah seakan diatas kepala-kepala mereka terdapat gagak lantaran pakaian (jilbab) yang mereka kenakan” Kata”Ghurban” adalah bentuk jamak dari “Ghurab” (gagak). Pakaian (jilbab) mereka diserupakan dengan burung gagak karena warnanya yang hitam.

haji oh haji

Haji oh Haji..
Oleh: Firdaus Shaugie

Haji oh haji…
Celoteh seorang anak,,
“apa hayo yang kalo naek ga turun-turun? he,,?”
anak yang lain menjawab,
“naik keong”.. “hehe, salah..”  balas si penanya..
Sambut lainya (yang makin ngawur jawabanya),,
“naikita willy”,,
tertawa sang penanya sambil penasaran mikirin jawaban temanya tersebut,
“kenape? ko naikita willy?”,
“Hehe, coba dah, baru deket aje udeh naek ga turun-turun, apalagi udeh
naekin,” jawabnya.  Si penanya tertawa geli dan membalas;  “hahaha, dodol
luh pade, salah semue, jawaban yang bener ntuh naek haji, haehe” (jayus.com)

Haji oh haji….
Istilah “naik haji” didalam kebiasaan rakyat Indonesia memang menjadi sebuah kebanggaan tersendiri. “orang tuh belum dibilang terhormat kalo belum haji”. celoteh tukang ojek. Kalau di fikir-fikir, ada benarnya juga, bagaimana tidak, haji itu butuh banyak pengorbanan, disamping mahal harganya (ongkos berangkat, ongkos orang yang ditinggal haji, ongkos selametan, dan yang paling penting amplop buat penceramahnye, hehe, lahan jurusan PAI), haji juga dituntut untuk melakukan ritual yang menguras tenaga dan waktu.
Uniknya di Indonesia, kata “haji” menjadi titel atau gelar tersendiri dari nama seseorang yang telah pergi haji. Padahal Rasul dan sahabatnya telah haji berkali-kali, tapi tidak pernah diberi title H. Muhammad SAW atau H. Utsman Bin Affan r.a. hehe, yes this is onlay on Indonesiay (maaf, Cuma dapet 200 toafelnya).
Dengan title haji, orang bisa jadi terhormat, dengan titel haji, orang bisa jadi terpandang. Haji Mi’un, Haji Djait, Haji Kempet, Haji Firdaus (amien dong,,), dan banyak lagi haji-haji yang lain menjadi terhormat dengan gelar haji yang dipakainya, walau beberapa yang haji itu cuma lulusan SD, ga bisa adzan, ga bisa ngaji, ga bisa shalat, yang penting haji, jadi terhormat, masuk surga deh. Insya Allah. Begitulah pemikiran kebanyakan orang kita, dan mungkin inilah salah satu yang menjadi motivasi orang-orang untuk berangkat haji.
Haji oh haji…
Ditengah himpitan ekonomi yang mencekik, cabe yang mahal, minyak tanah yang udah 8rb seliter, sama sandal yang sudah putus (ape hubunganya ya??), 80 juta (ongkos + oleh-oleh buat tetangga) bagi kebanyakan orang seperti saya, dan anda yang membaca (maaf kalau tersinggung) adalah uang yang “luar biasa banyak”. Butuh waktu bertahun tahun bahkan setengah abad untuk bisa mengumpulkanya.
Ya, sekali lagi, bagi orang yang pas-pas-an (menengah kebawah per-ekonomianya), haji menjadi sebuah cita-cita yang sulit dicapai, penghasilan satu juta perbulan menjadi momok menakutkan. Ibarat lagu Rossa, “Bagaikan memeluk bulan, mencium bintang, ber-alaskan matahari, berkalungkan planet Merkurius.” (maaf, lebay).

s u r a t ♥ c i n t a untuk murobiyahku :


Kepada Ykh (Yang Ku Hormati)
Murobbiyah-ku
Di Tempat
Assalamu’alaykum Wr.Wb
Teriring pujian syukurku kepada Alloh Swt, Robb semesta Alam yang telah memberikan segenap cinta-Nya pada hamba-Nya yang penuh kelemahan ini. Sholawat tak lupa aku senandungkan bagi Rasululloh, Muhammad Saw yang senantiasa menuntun para umatnya dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang benderang. Serta tak lupa salam cinta untuk sang murobbiyah, yang telah menjadi guru dalam kehidupan kami.
Bagaimana kabar engkau wahai murobbiyahku?? Layaknya seorang anak pada orang tuanya, akupun selalu mendoakan agar engkau selalu dalam lindungan serta naungan-Nya. Amiin..
Entah apa yang ingin aku tuliskan, sebab tak mampu lagi aku berkata-kata padamu. Terlalu banyak yang ingin aku ungkapkan, terlalu banyak hal yang ingin aku tuliskan.. mungkin hanya melalui surat cinta ini, aku bisa bicara.
Wahai murobbiyahku.. cukuplah aku bahagia, karena bisa memiliki seorang “ibu” baru dalam kehidupanku.. seorang ibu yang bisa memberi petuah selayaknya menenteramkan jiwa dan hati ini.^^

Setiap materi yang engkau berikan, aku pun serius memperhatikan penjelasan darimu..hmmm.. dengan sudah mempersiapkan segudang pertanyaan dalam benak pikiranku. Selepas materi, aku pun langsung mengungkapkan semua pertanyaan yang memenuhi pikiranku dan engkau mampu menjawabnya dengan baik, sehingga aku pun menjadi puas.:)
Akhirnya rutinitas itupun berkelanjutan hingga kini, dengan setiap pekannya aku berharap mendapat pencerahan iman. Layaknya baterai HP yang lowbatt, adakalanya baterai ruhaniku pun bisa lowbatt juga dan harus di charge. Dan terima kasih, engkau sudah bisa men-charge ruhaniku.
Semua pun tak lepas juga karena hidayah dari Alloh Swt, “Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi hidayah sekalipun kepada orang-prang yang kamu cintai. Tetapi Alloh yang memberikan hidayah kepada orang-orang yang di kehendaki-Nya dan Alloh lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima hidayah.” (QS. Al-Qashash:56).
Murobbiyahku, begitu banyak ilmu yang engkau berikan padaku. Dengan rajinnya, engkau terus menyirami dengan air-air ilmu yang membawa kesejukan bagi ruhaniku yang dahaga ini. Tak sanggup lagi aku ucap terima kasih yang sebesar-besarnya padamu, hanya iringan doa dalam tiap sujudku.. semoga mampu menguatkan dirimu untuk selalu bersabar dan ikhlas dalam men-transfer ilmu.

Kebersamaan selama ini, begitu memberikan arti dan warna tersendiri dalam kehidupanku. Saat kebersamaan ifthor jama’i di rumahmu, saat mencari suasana beda dengan halaqoh di Ragunan.*_*
Dan tak henti-hentinya aku bersyukur pada Ilahi karena telah bergabung dengan halaqoh ini yang penuh cinta dalam kebersamaannya.
Murobbiyahku.. ada tangis berlinang air mata, dengan ucap lirih engkau meminta maaf atas ketidaksempurnaan menjadi seorang murobbi bagi kami. Engkau ungkapkan perlahan isi hatimu bahwa ada rasa bahagia bisa membina kami semua, ada rasa syukur karena memiliki anak seperti kami ini. Ku rasakan ada kegundahan dalam dirimu, namun tak pernah sedikitpun engkau tunjukkan pada kami, mutarobbimu.

Engkau selalu mengajarkanku, arti sebuah kesabaran dan keikhlasan dalam menjalani kehidupan ini.. Dan aku sangat bersyukur sekali bisa mengenalmu, bahkan bisa menjadi sedikit bagian dari hidupmu.
Murobbiyahku selamathari lahir semoga engkau makin baik semakin baik dalam setiap aktivitas mu.tetap istiqomah .cepet menemukan pendamping hidup.
^^

Maafkan. Jika selama ini pula aku belum bisa membalas jasa-jasamu. Jasa sebagai tempat curhatku.. jasa sebagai tempat aku meminta pertolongan. Engkau selalu mengatakan bahwa semua kebersamaan ini sebagai sebuah amal kebaikan yang bisa membuatmu berkumpul kembali bersama kami, para mutarobbimu di Jannah-Nya kelak.

Aku mencintaimu, murobbiyahku.. sungguh.

Demikian surat cinta ini aku ungkapkan.. dengan tetes air mata, semoga bisa memberatkan amalmu ketika di timbang di akhirat kelak.. hingga kita kan kembali berkumpul, dalam indahnya kebersamaan di Jannah. Mohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenan di hati engkau wahai murobbiyahku.

Wassalamu’alaykum Wr. Wb

Nov 4, 2010

.:dikala umur berkurang:.

 
Spesial untuk ukhti cantik

Dikala umurmu berkurang, semoga imanmu tak berkurang.
Dikala Umurmu berkurang semoga semangat berdakwahmu tak berkurang.
Dikala  Umur mu berkurang semoga kebaikanmu tak berkurang.
Dikala  Umurmu berkurang semoga semoga kecantikan hatimu tak berkurang.

Dikala umur berkurang semoga kamu makin cantik akhlak dan hatimu
Dikala umur berkurang semoga kamu semakin belajar ikhlas, sabar, dan selalu bersifat adil dan mukhsin.
Dikala umur berkurang semoga kamu makin bertaqwa kepada Sang Pencipta Tuhan Yang Maha Cinta
Dikala umur berkurang semoga kamu makin semangat menjalankan aktivitasmu dengan penuh senyuman walo beribu-ribu masalah ada dipundakmu.
Dikala umur berkurang semoga kedewasaanmu semakin bertambah hingga kamu semakin yakin menghadapi skenario yang Alloh berikan untukmu,.
Dikala umur berkurang yakinlah Alloh akan memberikan kado special untukmu ^_^
Dikala umur berkurang semoga kamu makin bijak mengambil keputusan,,
Tetaplah istiqomah ukhti cantikk..

Dari ukhtimu

Ketika Aku Jatuh Cinta….♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥

"Cinta dan nafsu adalah dua hal yang selalu saja ada dalam diri manusia. Keduanya bagai dua sisi mata pedang yang sangat bertolak belakang, namun selalu hadir bersama. Nafsu datang dengan penuh keindahan, romantis bak kisah Romeo dan Juliet, tapi tak dapat diingkari selalu pada akhirnya memotong iman dengan sekali tebasan, tak jarang ia tampil dengan mengatasnamakan cinta dalam perbuatannya. Sedang cinta itu sendiri adalah perasaan yang sangat sederhana, tak ada keromantisan tanpa dasar iman dan taqwa. Tampak begitu biasa, namun hanya cinta yang akan membahagiakanmu dengan sangat sederhana, bahkan kadang tanpa kita sadari dan hanya cinta yang akan membuat manusia mengerti kehidupan ini begitu indah."





Aku diam mendengarkan seorang teman yang bercerita tentang cinta. Seorang sahabat yang sudah kuanggap seperti kakakku sendiri, mungkin dia memang pantas bercerita, dengan keluarga sakinah yang kini tengah dibangunnya, dia tampak begitu bahagia.



“Wi, sesungguhnya cinta itu begitu indah, namun semua keindahan itu tersimpan begitu dalam sampai sebuah saat yang indah datang, karena seperti apapun sebuah keindahan jika dia diposisikan pada waktu dan tempat yang salah, dia hanya akan menjadi suatu pengganggu. Ibaratnya seperti lukisan monalisa yang indah dan terkenal itu jika ditempatkan di tong sampah yang kotor dan penuh debu, dia hanya akan menjadi suatu yang sia-sia.” ucapnya seraya menatapku. Terus terang aku jadi kikuk di pandangi seperti itu. Aku seperti merasa menjadi terdakwa dalam sebuah pengadilan.

“Lho, di bilangin kok malah bengong sih?”

“Nggak kok mbak, Wi heran aja kok mbak ngomongnya sambil melototin Wia gitu?”

“Wi, kamu ‘kan sudah beranjak makin dewasa, dan mungkin sebentar lagi akan terserang virus merah muda, karena itu sebelum terserang harus di injeksi dulu dong!” katanya sambil tertawa dan merangkulku.

Duh.. aku jadi tersipu nih, jangan-jangan ada kabar-kabari yang terdengar ke telinga mbak Anti. Emang beberapa hari ini aku merasa mulai nggak bisa mengendalikan hatiku, entah apa penyebabnya. Ada bayangan seseorang yang berhasil menyelinap di pelepuk mataku tiap kali aku memejamkan mata. Ya Robb… Maafkanlah hamba.

“Mbak apa kita salah jika kita mencintai seseorang yang belum menjadi muhrim kita?” tanyaku dengan hati-hati.

“Ya nggak lah Wi, agama kita adalah agama yang penuh cinta, kita diajarkan untuk hidup dengan saling mencintai, berdampingan dan rukun. Bahkan seorang muslim atau muslimah belum sempurna imannya apabila ia belum bisa mencintai saudaranya seperti dia mencintai dirinya sendiri. Hanya saja cinta itu tidak boleh melebihi cinta kita kepada Sang Pemilik cinta itu sendiri dan ada tata tertibnya. Lagi pula Wi, kita harus mengenali yang mana cinta dan yang mana nafsu, jangan sampai kamu terbelit dalam tali nafsu, karena sulit untuk kita keluar dari sana.”

“Tapi mbak, kalau boleh jujur, rasanya sulit banget mengusir perasaan seperti itu, karena dia datang sendiri, tanpa kita undang, juga tanpa diminta.” Aku menunduk di depannya, sebenarnya aku tak ingin dia tahu apa yang aku rasakan, namun aku juga tak mau terbelit oleh perasaan yang mungkin akan membawaku hanyut dalam lingkaran setan.

“Wi, ketika kamu menyukai seseorang bukan karena alasan yang diridhai Allah, maka semua itu sudah menjurus ke nafsu. Dan keberadaan nafsu sama seperti iman, dia bisa naik dan juga turun. Ketika grafik iman kita naik, maka nafsu akan menjauh dari hati kita, begitu pula ketika grafik iman kita turun kamu akan disapanya. Karena itu, satu-satunya cara mengusir perasaan itu adalah dengan mendekatkan diri kepada Allah. Percayalah tidak ada satu kekuatan pun yang akan menjerumuskan kamu tanpa izin dari Nya.

Atau ada cara lain?” dia menghentikan pembicaraannya.

“Apa mbak? ” tanya ku heran.

“Kalau kamu sudah siap, ya kamu nikah aja!” katanya lagi.

“Ya Allah, nggak kepikiran sampai situ, mbak!” jawabku kaget setengah mati.

“Oh, jadi Wi ceritanya lagi jatuh cinta nih?? Kok nggak bilang-bilang mbak sih?” ucapnya sambil meledekku.

“E… E… Enggak eh,…” wah gawat nih gimana ngejawabnya? Bisa-bisa diledekin seumur hidup.

“Serius lagi jatuh cinta?” tanyanya penuh selidik.

“Iya.” jawabku mantap.

“Sama siapa, Wi?” tanyanya dengan suara kaget, aku yakin dia tak menyangka akan jawaban yang aku berikan.

“Sama Sang Pemilik Cinta dan Dien yang indah yang Wi miliki saat ini.” jawabku sambil menatapnya. Kulihat matanya bersinar seakan lega mendengar jawabanku. Terima kasih Mbak, karena selama ini telah membantuku menjaga hati dan jiwa yang rapuh ini. Terima kasih ya Rabb telah menjadikan dia sahabat untukku.





Aku yakin suatu hari Insya Allah aku akan jatuh cinta, dan aku ingin saat itu adalah saat yang indah yang dijadikan Allah untukku. Cinta yang suci yang datang atas rahmat dan ridhaNya untuk pemuda yang berjuang di jalanNya dan tentu saja dalam ikatan yang suci pula. Namun sebelum itu, aku harus berbenah diri, mempercantik hati di hadapan Allah, meluruskan niat hanya kepadaNya. Cintaku yang terbesar hanyalah milikNya

Hari ini benar-benar sore yang indah, kulangkahkan kaki dengan perasaan baru. Tak ada Keromantisan, dan rindu yang menggebu tanpa dasar Iman dan Taqwa Guys!!!


Jun 28, 2010

mulianya hatimu guru !!

Menjadi guru, bukanlah pekerjaan mudah. Didalamnya, dituntut pengabdian, dan
juga ketekunan. Harus ada pula kesabaran, dan welas asih dalam menyampaikan
pelajaran. Sebab, sejatinya, guru bukan hanya mendidik, tapi juga mengajarkan.
Hanya orang-orang tertentu saja yang mampu menjalankannya.

Menjadi guru juga bukan sesuatu yang gampang. Apalagi, menjadi guru bagi
anak-anak yang mempunyai “keistimewaan”. Dan saya, merasa beruntung sekali dapat
menjadi guru mereka, walau cuma dalam beberapa jam saja. Ada kenikmatan
tersendiri, berada di tengah anak-anak dengan latar belakang Cerebral Palsy
(sindroma gangguan otak belakang).

Suatu ketika, saya diminta untuk mendampingi seorang guru, di sebuah kelas
khusus bagi penyandangcacat. Kelas itu, disebut dengan kelas persiapan, sebuah
kelas yang berada dalam tingkatan awal di YPAC Jakarta. Lazimnya, anak-anak
disana berumur antara 9-12 tahun, tapi kemampuan mereka setara dengan anak
berusia 4-5 tahun, atau kelas 0 kecil.

Saat hadir disana, kelas tampak ramai. Mereka rupanya sedang bermain susun
bentuk dan warna. Ada teriak-teriakan ganjil yang parau, dan hentakan-hentakan
kepala yang konstan dari mereka. Ada pula tangan-tangan yang kaku, yang sedang
menyusun keping-keping diagram. Disana-sini terserak mainan kayu dan plastik.
Riuh. Bangku-bangku khusus berderak-derak, bergesek dengan kursi roda sebagian
anak yang beradu dengan lantai.

Saya merasa canggung dengan semua itu. Namun, perasaan itu hilang, saat melihat
seorang guru yang tampak begitu telaten menemani anak-anak disana. “Mari masuk,
duduk sini dekat Si Abang, dia makin pinter lho bikin huruf,” begitu panggilnya
kepada saya. Saya berjalan, melewati anak-anak yang masih sibuk dengan tugas
mereka. Ah benar saja, si Abang, anak berusia 11 tahun yang mengalami Cerebral
Palsy dengan pembesaran kepala itu, tampak tersenyum kepada saya. Badannya
melonjak-lonjak, tangannya memanggil-manggil seakan ingin pamer dengan
kepandaiannya menyusun huruf.

Subhanallah, si Abang kembali melonjak-lonjak. Saya kaget. Saya tersenyum. Dia
tergelak tertawa. Tak lama, kami pun mulai akrab. Dia tak malu lagi dibantu
menyusun angka dan huruf. Susun-tempel-susun-tempel, begitu yang kami lakukan.
Ah, saya mulai menikmati pekerjaan ini. Dia pun kini tampak bergayut di tangan
saya. Tanpa terasa, saya mengelus kepalanya dan mendekatkannya ke dada. Terasa
damai dan hangat.
Sementara di sudut lain, sang Ibu guru tetap sabar sekali menemani semua anak
disana. Dituntunnya tangan anak-anak itu untuk meniti susunan-susunan gambar.
Dibimbingnya setiap jemari dengan tekun, sambil sesekali mengajak mereka
tersenyum. Tangannya tak henti mengusap lembut ujung-ujung jemari lemah itu.
Namun, tak pernah ada keluh, dan marah yang saya dengar.

Waktu berjalan begitu cepat. Dan kini, waktunya untuk pulang. Setelah
membereskan beberapa permainan, anak-anak pun bersiap di bangku masing-masing.
Dduh, damai sekali melihat anak-anak itu bersiap dengan posisi serapih-rapihnya.
Tangan yang bersedekap diatas meja, dan tatapan polos kearah depan, saya yakin,
membuat setiap orang tersenyum. Ibu guru pun mulai memimpin doa, memimpin setiap
anak untuk mengatupkan mata dan memanjatkan harap kepada Tuhan.
Damai. Damai sekali mata-mata yang mengatup itu. Teduh. Teduh sekali melihat
mata mereka semua terpejam. Empat jam sudah saya bersama “malaikat-malaikat”
kecil itu. Lelah dan penat yang saya rasakan, tampak tak berarti dibanding
dengan pengalaman batin yang saya alami. Kini, mereka bergerak, berbaris menuju
pintu keluar. Tampak satu persatu kursi roda bergerak menuju ke arah saya.
Ddduh, ada apa ini?

Lagi-lagi saya terharu. Setibanya di depan saya, mereka semua terdiam,
mengisyaratkan untuk mencium tangan. Ya, mereka mencium tangan saya, sambil
berkata, “Selamat siang Pak Guru..” Ah, perkataan yang tulus yang membuat saya
melambung. Pak guru…Pak Guru, begitu ucap mereka satu persatu. Kursi roda
mereka berderak-derak setiap kali mereka mengayuhnya menuju ke arah saya.
Derak-derak itu kembali membuat saya terharu, membayangkan usaha mereka untuk
sekedar mencium tangan saya.

Anak yang terakhir telah mencium tangan saya. Kini, tatapan saya bergerak ke
samping, ke arah punggung anak-anak yang berjalan ke pintu keluar. Dalam diam
saya berucap, “..selamat jalan anak-anak, selamat jalan malaikat-malaikat
kecilku…” Saya membiarkan airmata yang menetes di sela-sela kelopak. Saya
biarkan bulir itu jatuh, untuk melukiskan perasaan haru dan bangga saya. Bangga
kepada perjuangan mereka, dan juga haru pada semangat yang mereka punya.
Teman, menjadi guru bukan pekerjaan mentereng. Menjadi guru juga bukan pekerjaan
yang gemerlap. Tak ada kerlap-kerlip lampu sorot yang memancar, juga
pendar-pendar cahaya setiap kali guru-guru itu sedang membaktikan diri. Sebab
mereka memang bukan para pesohor, bukan pula bintang panggung.

Namun, ada sesuatu yang mulia disana. Pada guru lah ada kerlap-kerlip cahaya
kebajikan dalam setiap nilai yang mereka ajarkan. Lewat guru lah memancar
pendar-pendar sinar keikhlasan dan ketulusan pada kerja yang mereka lakukan.
Merekalah sumber cahaya-cahaya itu, yang menyinari setiap hati anak-anak didik
mereka.

Dari gurulah kita belajar mengeja kata dan kalimat. Pada gurulah kita belajar
lamat-lamat bahasa dunia. Lewat guru, kita belajar budi pekerti, belajar
mengasah hati, dan menyelami nurani. Lewat guru pula kita mengerti tentang
banyak hal-hal yang tak kita pahami sebelumnya. Tak berlebihankah jika kita
menyebutnya sebagai pekerjaan yang mulia?

Teman, jika ingin merasakan pengalaman batin yang berbeda, cobalah menjadi guru.
Rasakan kenikmatan saat setiap anak-anak itu memanggil Anda dengan sebutan itu,
dan biarkan mata penuh perhatian itu memenuhi hati Anda. Ada sesuatu yang
berbeda disana. Cobalah. Rasakan.


special for my mom, u're my best teacher


copas dari note di facebook winda astiari

Jan 19, 2010

bimbang


pertama kali aku tergugah
dalam setiap kata yang kau ucap
bila malam t'lah datang
terkadang ingin ku tulis semua
perasaan
 
kata orang rindu itu indah
namun bagiku ini menyiksa
sejenak ku fikirkan
untuk ku benci saja dirimu
namun sulit ku membenci
 
pejamkan mata bila
ku ingin bernafas lega
dalam anganku aku berada
di satu persimpangan
jalan yang sulit ku pilih
 
ku peluk semua indah hidupku
hikmah yang kurasa sangat tulus
ada dan tiada cinta
bagiku tak mengapa
namun ada yang hilang
separuh diriku
 
pejamkan mata bila
ku ingin bernafas lega
dalam anganku aku berada
di satu persimpangan
jalan yang sulit ku pilih