CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Aug 15, 2022

Tak kan henti, setan menggoda


Halaqoh kemarin di ingatkan kembali tentang hidup akan selalu ada 2 sisi. Ketakwaan dan kemaksiatan.
Sabar dengan marah.
Keduanya adalah ada dr sisi kita. 
Ketika sedang iman naik, merasa ibadah bs tenang, lebih sabar. Sedangkan, kita juga bs merasakan iman sedang turun, bila kemaksiatan atau ibadah2 kita menurun. 

Setan, akan selalu menggoda manusia. Contohnya kalo baru mulai belajar solat, setan akan terus mencoba untuk kita di sibukan dengan urusan dunia sehingga lupa solat. 
Apakah sampai di sana?
Tidak. Akan selalu mencari cela, dibuat solat tdk khusyu.

Ketika kita sudah rutin solat 5 waktu, kita mulai datang ke kajian. Apa yg coba setan bisikan? 
Merasa paling tau, merasa paling benar, merasa paling soleh. Biasa kita sebut Ujub. 

Mereka akan terus mencoba datang dari sisi mana saja, yg membuat kita jauh dr Allah dan mengikuti langkah-langkahnya. 

"Setan yang dilaknati Allah itu mengatakan, 'Saya benar-benar akan mengambil dari hamba-hamba Engkau bagian (jahat) yang sudah ditentukan (untuk saya), dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya (untuk dipersembahkan pada berhala-berhala), dan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka mengubahnya'.'' (QS An-Nisaa' [4] : 118-119).

Suatu hari ada seorang public figure bertanya kepada seorang ustadz "kok org2 yg ud bej*d, setan gak gangguin?" Jawab salah seorang ustadz "ngapain di gangguin orng kelakuannya sama". 🙈

📷 Uhud, Madinah. 
Menjadi pelajaran bahwa salah satu cara setan menggoda manusia lewat hawa nafsu kita sendiri. (Baca kisah perang uhud) 

#uneguneganik #ceritanik2022 #janganjaditemansetan #semogabermanfaat #jadilebihbaik #lawansetan #muslimhebat #nunjukdirisendiri #selfreminder

Aug 7, 2022

Pindah ke Swedia!

Hej! (kalimat sapa dalam bahasa swedish)😁


Apa kabar? Semoga kita baik-baik saja.
Bagaimana kabar iman? Bila turun, semoga segera naik. Bila sedang naik, semoga bs istiqomah. Aamiin

Tak terasa sudah setengah tahun kami sekeluarga pindah ke Swedia. Sejujurnya tak pernah terbayangkan sejauh ini merantau dari ibukota tempat saya dan suami dibesarkan. Awalnya, gak mau lama-lama di Luar negeri. Ternyata Qodarullah, malah gak mau balik atau berkarya di Ibukota yg sangat padat penduduknya.

Swedia, negara ini sebenarnya sudah ada pembahasanya 2/3 tahun lalu sebelum abang lulus phdnya. Karna negara ini, salah satu negara terbesar dalam riset baterai, sangat dekat dengan karir abang yg memang cinta sekali dunia riset. 

Awalnya memang masih mau bertahan di Arab Saudi, qodarullah funding yg abang dapat belum rezeki untuknya. Tapi, tidak apa-apa. Selalu percaya skenario-Nya Allah lebih indah. 

Selalu ingat kata-kata Ali bin abi thalib
"Saat doaku terjawab, aku bahagia karena itu adalah keinginanku.
Saat doaku tidak terjawab, aku bahkan lebih bahagia karena itu adalah keinginan Allah".

Alhamdulillah abang seneng riset di sini, karna kampusnya lebih dari 100 orang riset di bidang baterai. Punya banyak teman untuk berbagi ide-idenya. Punya professor termasuk 15 besar terbaik di dunia di bidang baterai. 

Di Swedia kami tinggal di daerah bernama Uppsala. 1 jam kalo ke Stockholm, ibukotanya Swedia. 45 menit kalo dari Bandara Arlanda.

Di negara ini akan gelap sekali bila winter, dan terang sekali bila summer. Karna kami delat dengan kutub. Tapi, Alhamdulillah 
lingkunganya indah, nyaman, hidup juga tenang, seimbang. Swedia termasuk salah satu 10 negara terbahagia di dunia. Sayangnya, semua serba mahal. 😁

4 bulan pertama, dana darurat/celengen kami habis terkuras. Karena memang tinggal di negara baru butuh penyesuaian. Mulai lagi "isi" rumah. Rumah yg sebenarnya bukan rumah kita. 😂
Memang penting sekali dana darurat itu. Memang ada ayatnya di Al-Qur'an. 😊

Ada doa yg di sunnahkan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam ketika berada di pemukiman baru, karya Ibn al-Sunni dan al-Nasa’I seperti disebutkan Imam al-Nawawi dalam al-Ad. Riwayat ini bersumber dari Shuhaib Ra.,

 اللَّهُمَّ رَبَّ السَّمَوَاتِ السَّبْعِ وَمَا أَظْلَلْنَ ، وَرَبَّ الأَرَضِينِ السَّبْعِ وَمَا أَقْلَلْنَ ، وَرَبَّ الشَّيَاطِينِ وَمَا أَضْلَلْنَ ، وَرَبَّ الرِّيَاحِ وَمَا ذَرَيْنَ ، فَإِنَّا نَسْأَلُكَ خَيْرَ هَذِهِ الْقَرْيَةِ وَخَيْرَ أَهْلِهَا ، وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ أَهْلِهَا وَشَرِّ مَا فِيهَا

Ya Allah Tuhannya langit berlapis tujuh dan naungannya, Tuhan tujuh lapis bumi dan yang memanggul kami, Tuhan para setan dan upaya penyesatannya, Tuhan angina dan hembusannya, kami memohon pada-Mu kebaikan kampung ini dan penduduknya. Kami juga memohon ampun dari keburukan kampung, penduduknya, dan apa yang terjadi di dalamnya.

Dalam riwayat lain yang juga dikutip oleh Ibn al-Sunni dalam karyanya ‘Amal al-Ya, bersumber dari ‘Aisyah Ra. belirau berkata,

كان رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إذا أشرف على أرض يريد دخولها ؛ قال : اللهم ! إني أسألك من خير هذه الأرض ، وخير ما جَمَعْتَ فيها ، وأعوذ بك من شرها وشر ما جمعت فيها ، اللهم ارزقنا حياها ،وأعذنا من وباها ، وحبِّبْنا إلى أهلها، وحَبِّبْ صَالِحِي أَهْلِهَا إلينا

Rasulullah Saw. ketika tiba di suatu kampung dan ingin memasuknya. Beliau berdoa, Allahumma Inni As’aluka min Khairi Haadzihi al-Ardh, wa Khairi Ma Jama’tu Fiha. Wa A’udzu bika min Syarriha wa Syarri Ma Jama’tu Fiha. Allahummarzuqna Hayaha. Wa A’idznaa min Wabaaha. Wa Habbibnaa ila Ahliha. Wa Habbib Shalihi Ahliha Ilayna.

(Ya Allah, sungguh aku bermohon kepada-Mu kebaikan wilayah ini, serta kebaikan yang Engkau kumpulkan disini. Aku berlindung pada-Mu dari keburukan wilayah dan yang ada didalamnya. Ya Allah, karuniakanlah kami kesuburannya. Ya Allah selamatkan kami dari keburukannya, karuaniakan kecintaan penduduknya serta orang-orang shalih diantara mereka kepada kami). 

Semoga dimanapun kita tinggal, kita dapat memberikan manfaat kemaslahatan bagi sesama. Aamiin

InsyaAllah nanti lanjut lagi ya..