CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Sep 28, 2018

Berdoa meminta khusyuk

Ada seorang remaja SMA yang pernah berdoa memohon agar ia diberikan nikmat berupa shalat khusyuk, permintaan tersebut adalah efek radikal dari sebuah buku berjudul "Pelatihan Shalat Khusyuk" karya Abu Sangkan.

8 tahun kemudian ia mendapat rejeki yang gak pernah diduga, Tuhan memperjalankannya untuk tinggal di dekat Mekkah. Kalo udah dikasih nikmat berupa sholat sambil liat ka'bah, hal apa lagi yg mengalihkan khusyukmu?

Pengen rasanya mengucap ayat yg populer dari surat Al Rahman: "Maka nikmat Tuhanmu yg manakah yang kau dustakan?", tapi katanya konteksnya ayat tersebut turun bukan ketika Nabi SAW bahagia, melainkan ketika beliau sangat sedih karena diusir dan dilempari batu oleh orang2 Thaif (padahal mereka sangat diharapkan bisa menerima dakwah beliau setelah mengalami berbagai kesulitan di Mekkah). Ketika beliau hampir putus asa seperti itu, Allah malah ngasih pertanyaan retoris utk beliau berinterospeksi diri: "Nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan?"

Wandi Wahyudi
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10214211722899644&id=1011832658

Sep 27, 2018

Kita adalah Tim


Tahun ini adalah tahun ke-5 pernikahan kami. Dan di Tahun ke-5 juga kami tinggal di perantauan.
Merantau mengajarkan kami kompak. Sebuah tim yang saling tolong-menolong. Satu tahun pertama mungkin belum terlalu terasa karena kami belum diberi momongan. Kami percaya Allah tau yang terbaik. Tahun pertama, hampir 70% beasiswa suami dikirim ke Indo untuk keluarganya. Sampai-sampai saya ingat di kulkas hanya ada telur 1kg. Alhamdulillah kami tidak sampai bisulan karena makan telor terus untuk penghematan. Mulai telor didadar, di balado, di semur. Pokoknya tahun itu menjadi perjuangan pertama kami. kenapa ga makan mie? Suami saya ga suka Indomi*. Menurutnya itu ga sehat dan telor disini 1kg itu 30sar. Meski begitu Alhamdulillah kami bisa jalan-jalan ke Turki dan Haji. Qodarullah mungkin itu yang dinamakan keajaiban sedekah. 

Setelah melahirkan anak pertama kami tanpa ada orang tua atau kerabat yang membantu, membuat kami semakin kompak, bahkan kami sama-sama kompak  panic saat Hijaz nangis gak jelas saat masa-masa  satu bulan pertama. Abang bersedia menjadi ayah asi, mau berbagi peran membantu saya, bangun ketika saya bangun.
Merantau mengajarkan kami juga tidak bergantungan dengan asisten rumah tangga atau jasa cleaning. Saya tidak suka orang asing masuk dan berlama-lama di rumah untuk membersihkan rumah. Kami membagi tugas. Kami punya jobdes masing-masing. Biasanya abang cuci piring. Semua bersih-bersih rumah kita bagi tugas. Waktu hijaz masih bayi dibawah satu tahun. Saya hanya jagain Hijaz. Sekarang hijaz sudah dua tahun terkadang ia sudah bisa membantu kami, meski malah jadi berantakan. Hehe
Setelah Hijaz enam belas bulan, Allah kasih kesempatan lagi untuk belajar di Kindergarten bareng Ms. Fabi. Alhamdulillah meski melalui istikharah panjang, abang  memang selalu  meridhoi dan tak pernah membatasi saya mengupgrade diri. Memang seperti mimpi pernikahan kami, bahwa pernikahan  tak membatasi kami menggapai mimpi. Bermanfaat untuk orang lain dengan cara yang berbeda-beda. Setelah saya menjadi working mom, tantangan kami makin panjang. Terlebih ketika Hijaz jatuh sakit. Huhu sedih rasanya. Masya Allah saya salut sama beliau, beliau bisa menjaga Hijaz sampai dua hari ketika Hijaz sakit. Karena beliau Mahasiswa waktunya lebih fleksibel dibanding saya yang kerja di Sekolah yang untuk perizinan agak berat. Hingga hari ketiga Hijaz sakit yang harusnya jatah saya yang menjaga Hijaz, Hijaz harus dirawat di RS Jeddah. Lagi-lagi kami melewati berdua. Alhamdulillah terlewati.
Bener sih yang abang bilang. Sudah lima tahun kita menikah tapi rasanya baru dua tahun. https://aniksofiyah.blogspot.com/2018/06/5-tahun-pernikahan.html 
Sekarang saya sedang hamil adiknya Hijaz, (mohon doanya) kehamilan yang berbeda saat hamil Hijaz. Saya terlihat sehat tapi ketika malam tiba, setelah makan malam saya mengalami muntah yang dahsyat. Bahkan saya sampai pahit sekali rasanya. Kehamilan yang berbeda, membuat saya belajar bahwa kelak setiap anak itu berbeda-beda karakter.  Semoga kami menjadi orang tua yang adil dan bijak.
Kita ini tim bagikan pohon yg sedang tumbuh. Dari sebuah pernikahan, saya belajar menurunkan keegoan yang saya miliki. Karena tidak ada lagi kata gw-gw| elu-elu | sekarang berubah menjadi "Kita". Kita melewati bersama suka maupun duka.
Kita sebuah tim yang saling melengkapi dan menguatkan dikala yang lain rapuh.
Kitapun kini menjadi "orang tua". Yang kelak Allah akan tanyakan tentang amanah yang  Dia berikan ke kita. Maka bukan cuma aku yg mendidikannya tapi kitalah berdua mendidik dan membesarkannya bersama.
Terima kasih tim. Tantangan kita masi banyak. Layaknya menanam pohon, mungkin pohon kita, masi pohon yg muda dan masih berproses dalam tubuh. bagaimana kita saling menguatkan bila pohon kita sedang terkena angin kencang, kita menikmati prosesnya, jangan lupa berdzikir dan berdoa. Semoga kita bs menjadi pohon yg rindang, yg menghasilkan buah2 yg memberi manfaat dan penuh berkah. 

Sep 21, 2018

Jawaban kegundahan Anik

Beliau itu sangat mandiri. Sudah lima tahun lebih pernikahan kami, beliau tak pernah meminta dibuatkan sesuatu. Apalagi diambilkan makanan. 
Setiap saya tawarkan mau ga dibuatkan teh? Beliau selalu jawab tidak usah, abang buat sendiri. 
Bahkan dalam tugas Nice home work di kelas martikulasi, ada pertanyaan apa yang suami minta dr saya sebagai isterinya. Beliau hanya menjawab mendidik Hijaz. Padahal saya berharap detail 😅
Misal siapin baju abang kerja atau apa gitu. 
Ternyata tidak. 
.
.
Saking mandirinya beliau saya merasa bukan istri yg shalihah. Karena saya melihat bagaimana teman2 saya melayani suami mereka sangat baik seperti menyiapkan pakaian, memasak masakan kesukaannya, berhias di depan suami, dll.
.
.
Akhirnya saya bertanya kepadanya kegundahan saya. Apakah saya masih shalihahnya abang seperti dulu? Karena saya merasa tak pernah abang meminta ini itu. Bahkan abang sangat membantu saya, kalo beliau lagi ingin makan sesuatu beliau selalu bilang kita masak ni yuk.
.
.
Jawaban beliau adalah Alhamdulillah abang bersyukur karena una rajin dalam beribadah, punya komitmen untuk bersama membangun keluarga, dan selalu punya ide untuk mengajarkan hijaz sesuatu hal dengan cara yang gak terpikir oleh abang. Mungkin karena una sering baca dan denger tips dari orang dalam mendidik anak. 🤗🤗

Abang menyadari bhw una bukanlah orang yang berani marah kepada suami seperti takutnya Umar RA kepada isterinya. Meskipun begitu, abang gak mau membebani una dengan banyak permintaan karena tugas una mengatur rumah dan mendidik hijaz aja udah lumayan menyita waktu dan tenaga, belum lagi kegiatan2 una untuk meningkatkan kemampuan diri seperti nulis dsb. Jadi, kita bikin hidup ini simpel aja dan apa-apa yang bisa abang kerjain sendiri ya gak perlu minta tolong kan. Hehe :D
.
.
Saya jd belajar bahwa pasangan kita memang pelengkap. Ada yg rela tenaganya buat membantu isterinya. Ada yg rela hartanya buat membantu istrinya memanggil jasa cleaning. 
.
Yang terpenting adalah mensyukuri setiap pasangan ya Allah takdirkan. 😊
#marriagegoals #suamiistri #ceritaanik #sakinahbersamamu #family #sehidupsesurga 

Sep 10, 2018

The most wonderful thing I decided to do was to share my heart and love with you". 😆😘
.
MasyaAllah tabarakallah.. Sebelum sy memutus memilihnya, sy tau beliau seorang anak, seorang adik, seorang kk, seorang entrepreneur, seorang aktifis, seorang pembelajar, seorang pendidik. Maka, aku tau konsekuensinya.
Waktu bersama kita bakal kurang. Tapi, aku tau tugas kita di dunia sebagai khalifah di bumi juga kita adalah untuk beribadah kepada Allah. .
Ketika ia izin, hari ini abang ngisi materi online, hari ini abang bikin laporan keuangan bisnis ini, hari ini abang ngelab smpe jam sekian, abang ngaji di Jeddah, abang ke mekkah ketemu ini,.hari ini abang bla bla bla. 😆😄😂 (ini di Saudi belum lg kalo pulang ke Indo) 🙈
.
sebagai seorang Istri hanya terus mendukung dan selalu mengingatkan untuk terus meluruskan niat apapun yg kita lakukan. Semua itu Karena Allah. Aku tau bahwasannya "kewajiban kita lebih banyak dari waktu yang tersedia". 😊
.
Maka jangan pernah berdiri di depanku, dibelakangku tapi di sampingku yg selalu menggenggam tanganku tuk saling mengingatkan, melengkapi dan mencari keridhoan yg Allah berkahi hingga kita bertemu kembali di surga yang dinanti. Uhibbukafillah abang 😙

Hijaz dan Daycare

Setahun bersama menikmati setiap fasenya. Tepat di usianya satu tahun, saat itu saya mendapatkan tawaran untuk berkerja (part time) lg di sekolah (Kindergarten The KAUST School).

Setelah istikharah panjang dan ridho suami, akhirnya berkerja lagi saya. Niat saya sm sekali untyk berkerja, karna pd dasarnya saya belajar (upgrade diri). Terima kasih abang yg gak pernah melarang istrinya untum terus belajar. 

Hal terberat saat itu adalah menitipkannya. Menitipkan di daycare, bukan dengan orang yg ia kenal.  Itu berat sekali rasanya. Pdhal target sy, sy ingin terus bersamanya terutama di 1000hari kehidupannya.😭 

Daycare disini memang berbeda, dibagi menjadi 4 kelas, infant, toddler, junior, dan senior. 

Saat Hijaz masuk daycare usinya 14bulan, masuk kelas infant. 10hari ia disana, tangisan demi tangisan aku dengar karna dia harus berjuang dengan menyesuaikan dirinya dengan lingkungan barunya. Setiap hari saya harus mengatakan bahwa kita sama2 belajar ya nak. Hijaz bermain sambil belajar di daycare, una di school, daddy di lab. 😘 Hingga masa berat itu terlewati. Alhamdulillah

Di infant waktu masih mengikuti pola si anak. Orang tua memberikan jadwal, kapan dia makan, nyusu dan tdr.
Di usia 17 bulan dia harus pindah ke toddler. Di kelas toddler ia sudah mulai belajar ttg disiplin waktu. Circle time, snack time, play time, lunch, dan nap.

Kelebihan di daycare anak jd disiplin, kosa kata bahasa inggrisnya jd banyak, bahkan sy sempet kaget ketika dia hafal nama2 bulan dengan bahasa inggris. Anak belajar sharing dan bersosialisasi. 

Kekurangannya adalah anak jd gampang sakit. Meski di kelas hanya 14-16 murid dengan 2 guru 4 nanny. Tetap aja mereka dtg dr negara yg beraneka ragam. 
Saya yg belajar kapan anak harus mulai sharing, sejujurnya diusia toddler dia belum bisa karena dia memang sedang di fase egosentrik. Bermainpun dia belum bersama, yg ada dia main dengan masing2 mainan. 😊

Tapi sy suka kok daycarenya. Hijaz belajar banyak. Setelah 1 tahun di daycare dan sy tdk berkerja lagi. Akhirnya kami sama2 di rumah kembali. Bermain dan belajar bersama😊

Hijaz bakal balik lg ke daycare? 
Mungkin setengah hari.  2 bulan Sebelum adiknya lahir. Tapi saya belum istikharah. Sudah diskusi ke suami.

Dia enjoy?
Menurut saya sebagai ibunya. Rumah adalah tempat paling nyaman buat belajar dan bermain di usianya saat itu. 
Ketika akhir2 kontrak sy, dia sudah mulai menolak bila di ajak ke daycare. Sekarang klo ditanya mau ke school lg? Dia jawab di rumah aja. Ga mau. 😅
Alhamdulillah 3 bulan sudah tdk di daycare, running nose dan coughing sudah tdk hadir. Saya juga fokus mengajarkan dia terutama Tauhidullahz ibadah2 dan Al-qur'an. 😊
😁

#ceritaanik #jurnalhijaz