CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Jul 8, 2020

Investasi (Resume dari beberapa "kajian keuangan")



Dalil Investasi dalam Islam
“Dia (Yusuf) berkata, “Agar kamu bercocok tanam tujuh tahun (berturut-turut) sebagaimana biasa; kemudian apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan di tangkainya kecuali sedikit untuk kamu makan. Kemudian setelah itu akan datang tujuh (tahun) yang sangat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari apa (bibit gandum) yang kamu simpan. Setelah itu akan datang tahun, di mana manusia diberi hujan (dengan cukup) dan pada masa itu mereka memeras (anggur).” Q.S Yusuf 47-49

Meski dalam Islam bahwa harta dan kekayaan  sudah diatur dan tidak dibawa mati. Tetapi, Harta bisa "dibawa" untuk keluarga (ahli waris). Jangan sampai kita meninggal  dalam meninggalkan utang sehingga menjadi beban ahli waris. Bahkan dalam Islam ketika meninggal dalam keadaan berhutang, Rasulullah saw tidak mau menyolati. Bila berhutang, berusahalah untuk melunasi.
Berinvestasi tidak hanya untuk orang dewasa, sejak kecil anak sudah sebaiknya diajarkan berinvestasi agar kelak mandiri dalam keuangan dan tidak hidup boros.

Manfaat Investasi
1.  Investasi bisa mendatangkan penghasilan tambahan.
2. Investasi membuat uang terus bertambah dan tidak termakan inflasi.
3. Investasi menyamankan masa pensiun.
4. Investasi bisa memenuhi dana pendidikan yang tiap tahun meningkat drastis.
5. Investasi bisa melipatgandakan aset atau uang.



Instrumen Investasi

Jenis Investasi
Kelebihan
Kekurangan
Tabungan
Investasi ini merupakan bentuk simpanan sejumlah dana yang Anda lakukan di bank ataupun lembaga keuangan lainnya.


Dapat diambil kapan saja dan tidak memiliki risiko yang besar. Tabungan juga akan memberikan sejumlah pendapatan bunga.

Bunga yang diberikan bank cukup kecil. Biasanya orang cenderung mudah mengambil uang di dalam tabungan sehingga jumlahnya akan berkurang.
Deposito
Ini merupakan bentuk simpanan yang terikat oleh waktu tertentu yang sesuai dengan keinginan pemiliknya.

Risiko yang dikandung deposito terbilang sangat rendah.
Bunga yang diterapkan bank juga akan lebih tinggi dibandingkan dengan produk tabungan biasa.

Pencairan dana deposito yang dilakukan sebelum waktu jatuh tempo akan dikenakan sejumlah biaya penalti yang terbilang cukup besar.
Reksa Dana
Salah satu sarana untuk mengumpulkan sejumlah dana secara kolektif. Dana tersebut nantinya dikelola seorang Manajer Investasi atau sebuah Perusahaan Investasi. Reksa dana akan membagi risiko dan juga keuntungan secara merata kepada para investornya. Jumlah keuntungan tersebut akan sangat tergantung pada jenis reksa dana yang Anda pilih saat melakukan investasi tersebut.

Anda tidak perlu repot-repot untuk mengelola dana investasi Anda. Sebab hal ini akan dilakukan seorang Manajer Investasi yang profesional.
Dana investasi Anda akan diinvestaskan kepada beberapa perusahaan sekaligus sehingga berbagai risiko dan juga keuntungan yang akan Anda tanggung tersebar di dalam beberapa perusahaan yang berbeda-beda.

Anda mungkin akan sedikit kurang puas dan maksimal dalam investasi ini. Sebab segala sesuatunya dikelola Manajer Investasi yang Anda pilih.
Keuntungannya lebih kecil jika dibandingkan dengan keuntungan dari investasi dalam bentuk saham.
Anda juga akan dikenakan sejumlah biaya pengelolaan oleh Perusahaan/Manajer Investasi yang Anda gunakan.
Obligasi
Adalah surat utang yang akan didapatkan sebagai surat bukti atas pemberian sejumlah dana pada perusahaan swasta ataupun perusahaan Negara yang membutuhkan sejumlah dana. Untuk itu, obligasi diterbitkan sebagai bukti peminjaman dana tersebut dari masyarakat. Dalam hal ini, pihak penerbit obligasi akan memberikan sejumlah bunga kepada para investornya. Pada umumnya, obligasi akan diterbitkan dengan masa peminjaman minimal 5 tahun.

Obligasi memberikan besaran bunga yang lebih besar dari bunga deposito.

Jangka waktu investasi ini terbilang sangat panjang, minimal 5 tahun, sehingga akan menjadi sebuah masalah jika sewaktu-waktu Anda ingin mencairkan dana sebelum jangka waktu yang telah disepakati.
Obligasi juga memiliki risiko yang cukup tinggi. Jika sewaktu-waktu perusahaan penerbit obligasi mengalami kebangkrutan atau dilikuidasi, bisa saja dana yang Anda investasikan tersebut tidak dikembalikan.
Saham
Saham merupakan bukti kepemilikan Anda di dalam sebuah perusahaan. Di mana Anda ikut serta menanamkan sejumlah modal di dalamnya. Sebagai hasil dari investasi tersebut, Anda akan mendapatkan sejumlah pembagian hasil (dividen) secara berkala. Anda bisa membeli atau menjual saham di perusahaan sekuritas dan Anda akan dikenakan sejumlah biaya atas tindakan tersebut.

Anda bisa saja mendapatkan sejumlah keuntungan yang sangat besar atas kepemilikan saham, terutama jika harga saham perusahaan yang Anda miliki mengalami kenaikan yang signifikan.
Jumlah keuntungan ini bahkan bisa berkali lipat dari harga beli saham yang Anda keluarkan untuk mendapatkannya sebelumnya.

Saham juga memiliki sejumlah risiko yang sangat besar. Anda bisa saja mengalami kerugian yang besar jika sewaktu-waktu harga saham tersebut turun di pasaran.
Emas
Sarana investasi yang benyak digunakan masyarakat luas. Bahkan, sejak zaman dulu emas telah dijadikan sebagai salah satu bentuk investasi yang memiliki risiko rendah dan juga tahan terhadap inflasi. Emas bisa dibeli dalam bentuk batangan, koin, dan perhiasan. Proses mendapatkannya juga terbilang mudah. Itulah mengapa banyak orang memilih emas sebagai sarana investasi.

Emas merupakan bentuk aset yang mudah dijual jika sewaktu-waktu Anda membutuhkan sejumlah dana dalam keadaan darurat.

Emas memiliki risiko yang tinggi untuk hilang atau dicuri orang lain. Sebab menyimpannya di rumah juga sangat berisiko membuat Anda mengalami sejumlah kerugian jika sewaktu-waktu terjadi tindak pencurian.
Properti
Bentuk investasi lain yang terbilang selalu mengalami kenaikan harga dan stabil dalam waktu yang panjang. Harga rumah selalu mengalami peningkatan dan bahkan sangat jarang mengalami penurunan. Hal tersebut menjadi salah satu alasan banyak orang untuk menginvestasikan uang mereka ke dalam bentuk properti.

Risiko penurunan harga sangat rendah, bahkan sangat jarang terjadi.
Rumah memiliki risiko yang menjanjikan untuk dijadikan sebagai investasi. Bahkan, investasi ini menjamin kenaikan harga yang stabil setiap tahunnya sehingga cukup tahan menghadapi inflasi.

Anda akan membutuhkan sejumlah biaya perawatan untuk investasi properti yang anda miliki.
Anda bisa saja mengalami kesulitan ketika akan menjualnya. Terlebih sewaktu-waktu Anda membutuhkan sejumlah dana dalam waktu singkat/darurat.

Sebagai Muslim, kita tau betul ya harus hati-hati dengan HALAL dan HARAM apalagi SUBHAT. termasuk uang yg kita dapatkan. Jangan sampai ada harta haram yg masuk ke dalam tubuh kita. Apalagi untuk keluarga. Harta haram itu sangat berefek sekali ke keluarga. Mau berinvestasi apapun jangan lupa untuk Investasi akhirat yaitu dengan bersedekah. Dan pastikan semua investasi yang kita lakukan halal bersertifikat syariah. Tetapi, namanya Investasi ada keuntungan dan kerugian.
Selalu diingat apapun yg kita lakukan tetap dimintai pertanggungjawaban di akhirattermasuk soal harta. Maka BAIK-BAIKlah dalam mengatur uang, baik dalam pemasukan maupun pengeluaran.

"Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan.” (QS. Al Isro’ [17]: 26-27).


Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan.” (QS. Al Isro’ [17]: 26-27).

Akhi, ukhti, yuk baca tulisan lengkapnya di Rumaysho:
https://rumaysho.com/1813-hidup-boros-temannya-setan.html
Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan.” (QS. Al Isro’ [17]: 26-27).

Akhi, ukhti, yuk baca tulisan lengkapnya di Rumaysho:
https://rumaysho.com/1813-hidup-boros-temannya-setan.html

Lalu, bagaimana dengan keluarga kami?
Beberapa bulan belakangan ini hampir satu tahun, kami memilih berinvestasi di saham syariah. karena kami tidak tinggal di Indonesia, saham menjadi pilihan yg menurut kami lebih "aman" karena kami sendiri yg menghandlenya. Dan menjadi ladang dakwah tuk mewarnai saham syariah di pasar modal. Suamipun semangat sekali dalam belajar dan mengajak teman-teman terutama mahasiswa unntuk mengenal saham. Jujur kamipun pernah skeptis/ragu dengan saham. Ternyata saham syariah memiliki fatwa di MUI (bisa di googling).
Sedihnya ternyata masih sedikit sekali orang Islam yg melek soal pasar modal syariah salah satunya saham. Karena menganggap bahwa saham harus memiliki modal besar padahal 100rb rupiah saja bisa.
Saya sebagai Ibu Rumahanpun harus melek soal investasi (insyaAllah saya akan bahas soal ibu rumahan harus "mandiri" juga dalam keuangan) Saya dan suami hanya sama-sama belajar dan mengajak umat muslim di Indonesia mewarnai pasar modal saham syariah. Supaya perekonomian syariah di Indonesia berkembang maju.
Saya bukan financial planner dan bukan lulusan ekonomi. Saya hanya suka belajar. Ini salah satu hasil resume dari beberapa "kajian financial" yg sy ikuti. Semoga bermanfaat.

Sumber:
kulwap perencanan keuangan, nabung saham syariah
https://www.youtube.com/watch?v=ygVTnaDCn8o (Hukum Jual-Beli Saham dalam Islam, oleh Ahli Syariah Pasar Modal / Anggota MUI Pusat)

No comments:

Post a Comment