CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Jun 30, 2021

Saya dan Bahasa Inggris

Siapa di sini yang dulu klo baca buku bahasa Inggris di artikan satu per satu? Atau pusing kalo mendengarkan orang ngomong bahasa Inggris atau lagi nonton?
Jawabannya adalah gw banget.

Sebenarnya dalam perjalanan hidup 30 tahun ini banyak sekali penyesalan. Salah satunya adalah belajar yang tidak sungguh-sungguh. Dulu cuma bisa bilang "yang penting bisa masuk negeri aja". Seiring berjalannya waktu ada rasa sesal di hati.

Setelah hijrah, senang banget atau iri dengan keilmuan mereka yg masyaallah pinter-pinter banget.

Dulu ketika kuliah pengen banget bisa les bahasa Inggris, tapi saat itu mahal banget harga kursus. Mau minta ke orang tua kasian terlalu mahal. Mau kursus di kampung bahasa Inggris di pare, kejauhan. Kalo bayar sendiri gak cukup. Dan udah merasa sibuk sama kuliah, organisasi, dan ngajar privat. Rasanya berat harus menambah aktivitas kursus.

Padahal salah mimpi saya setelah lulus S1 pengen banget bs S2 di Australia jurusan early childhood alias anak usia dini. Ternyata takdir Allah berkata lain, setelah lulus S1 tiga bulan kemudian, sy menikah dan akan di bawah ke Arab Saudi.

Sesampai di perantauan, di mulailah perjalanan hidup bernama fase pernikahan. Alhamdulillah tinggal di area kampus science jd, meski di Arab Saudi bahasa yang di gunakan adalah bahasa Inggris.

Saya ini gak banget deh sama bahasa Inggris. Kadang tidak percaya diri. Tapi, Alhamdulillah Allah takdirkan sy memiliki suami yang tidak pelit dengan ilmu bahkan rela uangnya untuk belajar istrinya. Akhirnya saya di kursusin bahasa Inggris di area kampus suami yang memang untuk spouse. Padahal harganya tidak murah kalo dirupiahkan.
Kata abang "gapapa yang penting kamu punya teman dan nanti bisa percaya diri. Tidak akan rugi uang yang dikeluarkan untuk pendidikan".

Satu tahun berlalu, akhirnya sudah mulai percaya diri, saya ditawarkan menjadi volunteers dan melamar kerja di sekolah International The Kaust School yang ada di dalam kampus sebagai assistant teacher. Dari sini saya mulai belajar banyak bahasa Inggris, belajar mendengarkan perbedaan pengucapan. Belajar dari murid-murid yang memang usianya anak usia dini, belajar ngobrol dengan bahasa Inggris berbagai negara. Yang menurut sy tersulit adalah bahasa Inggris orang Australia. Yang paling seneng klo didengerin adalah orang UK (Inggris) rasanya sopan aja di dengernya.

Alhamdulillah mungkin ini jalan Allah membuat saya jadi bisa dan percaya diri dalam belajar bahasa Inggris meski belum mahir.

Ketika punya anak, jadi makin belajar bersama karena Hijaz lebih bisa pakai bahasa Inggris. Saya jadi belajar dari buku-buku cerita yang kami beli atau pinjam di perpustakaan. Yang notabennya dari bahasa Inggris. Sering kali saya tidak tau maksud dari kalimat ini itu atau kata. Saya berkata ke Hijaz "maaf ya nak, una gak tau what's the meaning atau kalo lagi ada abang/daddynya Hijaz kami bertanya ke beliau. Beliau adalah kamus berjalan sy yang tau apapun. Masyaallah 🤗

Tujuh tahun di sini, meski tidak mahir saya mengapresiasikan diri saya alhamdulillah sudah bisa baca buku dengan bahasa Inggris tanpa di translate satu per satu.

Beberapa minggu lalu abang dapat wawancara di salah satu Universitas di Eropa. Abang cerita dalam wawancaranya mereka bertanya tentang kegiatan Istri. Dan abang menjelaskan kalo istrinya pernah kerja di International School. Mereka terkejut dan bilang kalo nanti kamu di sini, istri kamu bisa kerja di sekolah International atau kuliah lagi di universitas di sini.

Ketika abang cerita tentang ini, saya langsung berkata kalo di terima, ambil ya.
Meski belum tau apa yang terjadi ke depan.

Terima kasih Anik, kamu sekarang udah bisa baca buku dan mendengarkan video-video dalam bahasa Inggris tanpa pusing. Hugs yourself. Abang juga suka ngeledekin "cie udah gak pusing kalo di ajak nonton pake bahasa Inggris😀".





seberapa lama saya bisa baca buku ini.




2 comments:

  1. MasyaAllah...
    Duh serasa ditampar2 baca ini😅.

    Bahasa Inggris ku pun, wassalam🤭
    Trus.. belum move on dari bahasa emak.

    Akhir² ini lg galau sama kemampuan bahasa Inggris. Apakah perlu kursus juga, mengikuti jejak mu?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihi terima kasih sudah mampir ya mba Aty.. waduh bahasa inggris sy juga masih biasa2 ja mba.. silakan mba sesuai kebutuhan😁

      Delete