CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Sep 27, 2021

1 dari 1000, 1 dari 100, 1 dari 10


Allah pertemukan abang dengan saya ketika kami sama-sama berada di jalan dakwah. Meski kami buat ustadz/ah, ilmu kami sedikit, akhlak kami masih buruk, dosa kami sangat banyak, amalan kami masih sedikit. Tapi, kami tau bahwa berdakwah itu kewajiban bagi semua muslim.
Setelah akad nikah berlangsung, kami sholat sunnah. Memohon Allah memudahkan dan menjadikan pernikahan kami sakinah, mawwaddah, dan warahma. Saya jd Qurota'ayun abang dan begitupun sebaliknya. 
Abang bilang salah satu doa kami, "semoga Allah jadikan keluarga kecil kita keluarga dakwah, keluarga Qur'ani, Keluarga yang bermanfaat buat orang banyak." Aamiin

Setelah abang lulus S3 bulan Maret kemarin dan ketika abang memilih negara minoritas muslim. Rasa yang saya khawatirkan adalah lingkungan yang non muslim untuk anak-anak kami. 
Berat pastinya. Tapi, kami selalu percaya itu semua yg terbaik yang Allah berikan. 
Kami selalu berdiskusi bahwa mau sebagus apapun lingkungan tetep keluarga menjadikan karakter anak juga. Betapa banyak anak yg di titipkan ke guru ngaji. Ngaji sekedar ngaji, yang utama adalah pondasi yaitu aqidah yang kokoh. Sekolah hanyalah sarana. 
Kami selalu bertanya, kenapa orang-orang yg islamnya baik dan menyebarkan Islam di negara minoritas justru dari negara2 dari India, pakistan, atau Bangladesh. Kemana negara muslim?🥲


Ditambaj belum lama mendengarkan kajian Ust. Aher, bagaimana mendidik anak di negara minoritas? 

Pertama, jangan berkecil hati. Karna kita inilah yg menyebarkan Islam. Kita belajar dan ibnu batutah, jadikan keluarga kita menjadi bagian yg menyebarkan Islam di manapun berada.

Kedua, berdoa. Senjata umat muslim tak lain selain doa.

Jadi teringat masa-masa tasqif waktu rohis. Bahwa yg memegang teguh Islam kelak akan asing semoga dari 1000 satu diantaranya kami, dari 100 satu diantarabya dari kami, dari 10 satu diantaranya dari kami. Semoga Allah istiqomahkan kami.

:')

No comments:

Post a Comment