Bismillahirohmannirrohim
Alhamdulillah udah
lebih dari sebulan dapat “tittle” di belakang nama saya sebagai sarjana
Pendidikan Agama. Alhamdulillah status
saya masi sebagai pengajar TPA, pengurus Yayasan yang kami dirikan
bareng-bareng, dan masih punya murid privat. Jadi, bisa dibilang tidak
menganggur ^^.
Sebulan berlalu rasanya
ingin sekali mengajar di sekolah seperti mimpi saya yang tercatat pada waktu
itu “guru pai di sekolah”. Baru 1 kali
ngirim lamaran langsung di telepon. Alhamdulillah tapi sayangnya saya tidak
ambil. Karna pekerjaan yang terikat dan saya disana bukan sebagai guru PAI. Saya
merasa disana saya tidak berkembang. Bukan soal gaji tapi cita-cita! ><
beberapa teman saya
cerita mereka masi melamar kerja. Ada yang cerita sampe frustasi dan bilang “apa
gw terima aja ya nik jadi trainer karyawan yang dii tempat itu jual minuman
keras”. Spontan bilang iya gaji u gede tapi harta u gk berkah. Bukan sekedar
gaji tapi cita-cita.
Ya Robb, mungkin ni
tantangan kami. Lulus dan sampai sekarang masi belum mengajar disekolah. T.T
Dapat tawaran ngajar
PAUD bahkan langsung jadi kepala sekolah di Yayasan saya dan teman-teman
kelola, saya cuma bisa bilang saya belum bisa, bukan karna belum bisa
melaksanakannya. Tapi ini soal cita-cita saya dahulu.
Dapat tawaran lagi menjadi
pendamping anak berkebutuhan khusus disekolah alam. Lagi-lagi saya bakal tak
berkembang disekolah itu, walau dapat pelatihan tapi saya hanya mendamping anak
tersebut saya tidak bisa menjadi guru pai impian saya disana.
Ini bukan untuk
menyombongkan diri dan bukan soal gaji yang ditawarkan tapi ini cita-cita^^
Orang tua juga tak
pernah menuntut untuk cepat kerja, mungkin karna saya sudah punya penghasilan
sendiri orang tua tak pernah berteriak untuk kerja sana. Tapi mereka
mengarahkan. Kedua orang tua saya ingin sekali anak perempuannya ini menjadi
PNS. Bukan saya tak mau tapi, saya tak ada impian untuk jadi PNS. Tapi tak menutup kemungkinan saya kelak akan
menjadi PNS.
Mimpi saya adalah ingin
menjadi guru agama yang profesional, bukan cuma transfer ilmu tapi membuat anak
murid saya mengamalkan apa yang saya ajarkan. Kenapa saya memimpikan seperti
itu karena saya merasa menjadi guru agama itu gak cuma teori tapi harus dipraktekan dalm kehidupan
sehari-hari. Bukan soal gaji tapi cita-cita, mimpi saya menjadi guru bukan
sebagai mata pencarian tp sebagai kewajiban saya. Karena saya mau berwirausaha aamiin
J
Kenapa saya ingin
mengajar di sekolah milik negara, padahal negara aja tak peduli dengan
kesejahteraan guru, terutama guru honorer. Karena saya yakin klo sekolah
internasional sudah pasti gurunya sudah profesional dan sangat menghargai
pendidik, kalo sekolah negeri? -.-“ kalau bukan guru muda yang berkualitas yang
merubah negara kita siapalagi? “Ni negara gw, gw mau negara gw maju minimal
merubah dilingkungan kita” tidak bisa dibayangkan kebanyakan guru agama
sekarang,terutama guru yang sudah ‘berumur’ hanya meminta murid mengerjakan LKS atau
menulis buku saja yang jelas-jelas murid telah mempunyai buku tersebut atau
sekedar mendengarkan curhatan guru yang ngalor-ngidul ^^. Saya ingin merubahnya
bukan sekedar gaji tapi cita-cita ^^ semoga Alloh memudahkan saya meraih mimpi
saya yang masing menggantung 5cm dikening saya ini^^
9 April 2013
28 Jumadil’awal 1434H
Anik Sofiyah
#semangatanpabatas ^^
No comments:
Post a Comment