CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Sep 2, 2014

Kontemplasi Usia ke-24

Sepotong kue dan sehelai surat merupakan hadiah yang suami saya berikan kepada saya. Saya tidak pernah berharap dapat surprise, kado, atau apapun. Islam tak pernah mengajarkan untuk merayakan perayaan ualang tahun, apalagi tiup lilin.

Terlahir dari orang tua yang merantau dari daerah ke Ibukota untuk mengadu nasib. Ibu dan bapak gak pernah mengajari anak-anaknya untuk merayakan ulang tahun. Mereka mengajarkan bagaimana bersyukur dengan apa yang Alloh berikan.

Di usia saya yang ke 24 tahun, semakin berkaca apa yang telah saya perbuat untuk membuat orang tua saya tersenyum? Apa yang telah saya lakukan untuk negaraku Indonesia? Apa yang telah saya lakukan untuk dakwah Islam? Apa yang telah saya perbuat hingga saya pantas masuk surga-Nya? Semakin sedih bila diteruskan karena saya merasa masih sangat jauh dengan apa yang telah saya lakukan selama hidup saya ini.

Mimpi saya hanya ingin secuil surga dari setiap kata yang tercurahkan dalam sebuah tulisan, hanya ingin setiap langkah saya penuh perbaikan dan kebaikan hingga berbuah surga dari-Nya.

Ahhh saya hanya wanita biasa yang ingin surga dari setiap bakti saya kepada suami. Saya hanya wanita biasa yang ingin umur saya bermanfaat buat umat. Saya hanya ingin surga yang dirindukan para syuhada.

Tabarokalloh… Maha Mulia Alloh, sebaik-baik skenario hingga hidup saya penuh warna. Mohon maaf segala khilaf kata dan perbuatan yang pernah melukai hati yang pernah kenal dengan saya.

Mohon doanya untuk para pembaca, semoga Alloh izinkan saya menjadi wanita sholehah dengan dikaruniai anak yang sholeh dan sholehah sebagaimana Nabi Zakaria a.s tak ingin hidup dengan kesendirian tanpa keturunan. Mohon doanya semoga Alloh mudahkan saya menjadi salah satu bagian orang-orang yang terlibat dalam memajukan Pendidikan di Indonesia. Dan semoga Alloh memudahkan kita untuk semakin memperbaiki diri hingga kita pantas masuk kedalam surga-Nya.

Terima kasih banyak buat Ibu, bapak, kakak, adek doanya, makasih buat Abang cakenya, kadonya, suratnya, doanya, supportnya, sahabat-sahabat saya yang rela bikin gambar dan video ditengah kesibukan kalian hingga bisa melepas rindu saya pada kalian, adik-adik di Yayasan, sahabat-sahabat yang ga bisa saya sebut satu per satu.

Salam rindu dari wanita biasa di Tepi Laut Merah

No comments:

Post a Comment