![]() |
ini Beacon maskod dari KAUST tempat suami saya kuliah dan kami tinggal |
![]() |
Daya tarik dan yang bikin betah di Saudi Arabia |
Satu tahun
sudah saya meninggalkan Jakarta ikut suami merantau ke negara di mana Al-Qur’an
diturunkan. Masih ingat di benak saya waktu satu tahun yang lalu saya menangis
sepanjang perjalanan sejak pamitan waktu di bandara, di pesawat sampe di apartemen
tempat saya dan suami tinggal saat ini. Waktu itu saya merasa kehilangan banget
karena saya anak perempuan satu-satunya di keluarga dan saya tidak pernah
merantau sebelumnya.
Setelah
menikah seminggu kemudian saya dan suami berjauhan (kalo bahasa anak sekarang
LDR). Karena suami harus mengikuti Orientasi Mahasiswa. Ternyata saya dan suami
harus menjalani LDR selama 4 bulan (kebayang dong rindunya kaya apa) ^_^.
Saya ingat
dan masih tertempel di dinding Ruang tamu suami saya menyambut saya dengan
tulisan “ We start our family here” ya memang saya dan suami memulai kehidupan
bersama Desember Tahun lalu. Memang pernikahan kita masi seumur jagung tapi
namanya keluarga ngambek-ngambek dikit mah pasti ada :D
Baru sampai
di apartemen hampir setiap hari saya skypean atau line-an sama orang tua.
Setiap abis sholat suka nangis karena kangen kalo udah skypean terus di
nasehatin bapak, tegar lagi besoknya nangis lagi. Begitu lika-liku bulan
pertama.
Beruntung
dengan fasilitas yag ada di KAUST sebagai dependent saya mengikuti program English Class di Harbor
Library, terdapat juga swimming pool for female dan Gym for female semua ada.
Lebih enaknya lagi bebas tanpa abaya dan pergi sendirian pun aman terkendali
^_^.
Hari demi
hari saya dan suami lewati, biasanya kalo di Jakarta saya sibuk banget pas
tinggal di Saudi bingung mau ngapain. Akhirnya bantuin jualan souvenir Korea,
baca buku, nambah hafalan, masak, dan kegiatan ibu rumah tangga lainnya.
Kebiasaan saya dan suami kalo weekend kita melakukan kegiatan bersama entah
masak ayam penyet bareng, siomay atau kerja bakti dirumah sama-sama (tips untuk
pasangan lakukan kegiatan sama-sama deh, insyaAlloh bisa menambah kemisteri
kamu dan suami).
Sempat
dikasih amanah sama Alloh tapi tidak jadi karena si dedek keluar lagi, sedih
sih tapi Alloh lebih tau scenario yang terbaik untuk hamba-Nya.
Merancang
cita-cita bersama, hingga suami saya mendaftarkan saya ke English Course (kalo
yang ini bayar). Dua laki-laki yang selalu support mimpi-mimpi saya bapak dan abang.
Mereka berdua sama banget deh supportnya dan doanya. Meski ikut kelas bahasa Inggris
ini ga murah harus dipotong gaji abang, abang Cuma bilang “Rezeki udah
ditetapkan mumpung kamu disini cari pengalaman sekarang kamu belajar supaya
bisa ngajuin S2 ke Australia seperti mimpi kamu” Tabarokalloh. (mungkin ini
jalan yang Alloh berikan saya disuruh belajar dulu memperbaiki bahasa Inggris
saya).
Waktu terus
berjalan setiap doa saya lantunkan “ ya Alloh jangan biarkan waktu saya
terbuang dengan sia-sia” dan Alloh kabulkan kini saya sebagai Volunteer(magang)
di KAUST School dengan kurikulum IB saya bisa banyak belajar dan Improve bahasa
Inggris saya. Meski tak digaji senangnya bisa ketemu anak-anak lagi dan
tentunya bisa nambah pengalaman. Kini saya lebih sibuk dari seorang PhD student
(baca: Suami saya) saya harus bangun lebih pagi dan masak untuk dibawa ke
sekolah untuk makan siang dan Dinner kita berdua. Setelah pulang sekolah
sekitar jam 14.00 saya masi harus di sekolah untuk jadi baby sitternya Ambieka.
Ambieka ini salah satu anaknya guru di KAUST School yang bersedia saya jadi
Voleenter kelasnya. Biasanya Ambiieka ikut after school karena lain hal Mel,
ibunya minta saya menemaninya (baby sitter). Sampai jam 17.00 saya baru tiba di
rumah. Hehehe
Saya baru tau
bahwa jadi Baby sitter bukanlah pekerjaan yang dipandang rendah, karna disini
pelajar-pelajar beranjak dewasa KAUST
School mereka bekerja sebagai Baby sitter untuk melatih jiwa kemandiriannya.
No comments:
Post a Comment