Tak pernah ada yang tahu tentang masa depan tapi, kita dilarang untuk diam, berpangku tangan.
Nasihat dari Imam syafi'i
"Orang berilmu dan beradab tidak diam beristirahat di kampung halaman.
Tinggalkan negerimu dan hidup asing (di negeri orang)".
Pindah dari satu negara ke negara lain, dengan kondisi lingkungan, budaya yang berbeda. Tapi, di sanalah kita belajar menerima. Bahwa takdir Allah memang tak pernah mengecewakan hamba-Nya. Selalu ada hikmah di setiap fase kehidupan.
Hidup asing di negara orang, merupakan tantangan baru dan keluar dari zona nyaman. Aku bisikan ya..😁 "itu berat" tapi, tenang aja, selama percaya dan yakin
لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِٱللَّٰهِ ٱلْعَلِيِّ ٱلْعَظِيمِ
Nothing worry about it (gak perlu khawatir ttg itu)
Betapa banyak keahlian yang muncul setelah merantau. Mulai bisa masak, bisa bercocok tanam, mengenal olahraga baru, bahkan belajar cara menganti ban sepeda, dan terpenting belajar menerima perbedaan.
Hidup di negeri minoritas, memang sangat tertantang untuk menjalankan ibadah tapi, disanlah tempat ujiannya. Bagaimana dengan kondisi berbeda, tetap menomor satukan Allah Sang Pencipta.
📷 our first family picture Autumn in Sweden
Many thanks to my teams. Alhamdulillah bini'matihi tatimmush sholihaat
#kisahanikdiuppsala #keluargahebatAW #merantau #livinginsweden #uppsala #swedia #mamarantau #indonesianlivinginsweden #bless #alhamdulillah
No comments:
Post a Comment