
Salah satu taget pencapaian saya di tahun
2013 lalu yaitu ingin sekali melaksanakan ibadah Umroh bersama suami tercinta. Alhamdulillah di Bulan Desember lalu yang merupakan penghujung tahun 2013, Allah mudahkan kami melangkah menuju Tanah Suci, Mekah Almukaromah, untuk melaksanakan ibadah Umroh. Sebuah tempat yang sangat didambakan oleh seluruh Umat Islam bukan hanya karena nilai historis saja melainkan juga perintah agama. Siapapun yang cinta kepada agamanya, tentu akan berusaha sekuat-kuatnya agar bisa hadir di tempat ini, dari seluruh penjuru dunia.
Sedikit saya berbagi tentang pengalaman saya di sini, bersyukur banget beasiswa suami
saya mendapatkan beasiswa di universitas terbesar di Arab Saudi, yang katanya universitas ini memberikan beasiswa yang cukup menarik, ditambah dengan fasilitas
apartemen dan segala isinya disediakan. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu
dustakan? Q.S 55:55
Di
Saudi jarang sekali sepeda motor, alat transportasi disini mobil pribadi,
taksi, dan bus. Meskipun kami tidak memiliki mobil, namun alhamdulillah di KAUST, kampus suami saya ini, menyediakan fasilitas bus untuk ke Mekkah setiap sepekan
sekali, yaitu setiap kamis sore selepas jam kerja. Hari libur di Arab Saudi bukanlah Sabtu-Minggu seperti di Indonesia, melainkan hari Jumat-Sabtu. Setiap hari Jumat pekan ke-2 dan pekan ke-4 setiap bulan juga ada bus yang mengantarkan kami ke Masjidil Haram.
Seminggu
disini saya langsung diajak suami untuk umroh bentuk rasa syukur kam, karena
kami telah disatukan kembali. ^^ disini umroh hanya 2-4 jam saya karena hanya
kegiatan inti Thawaf, Sai, Tahalul. Klo di Indonesia mungkin bisa 2 minggu
karena ziarah dan ke Madinah terlebih dahulu.
Alhamdulillah
di usia saya yang masi muda ada kesempatan ke sini ke Rumah-Nya, dan mungkin
bisa sering ke sini ya… walo gak umroh minimal saya mau ngejar sholat berjama’ah
di Rumah-Nya.
“Satu kali shalat di masjidku lebih utama
daripada seribu kali shalat di tempat lain, selain Masjidil Haram. Sedangkan
satu kali shalat di Masjidil Haram itu lebih utama daripada seratus ribu kali
shalat di tempat lain.”
(HR. Ibnu Majah: 1/450).
Masyaalloh ya…
Dalam perjalan
umroh saya, saya melihat orang-orang yang sudah tua semangat untuk umroh. Padahal
umroh adalah ibadah fisik. Bisa dibayangkan. Jadi, saya dan suami bener merasa
bersyukur banget dan nggak mau sia-siakan tinggal dekat dengan rumah Alloh. Rasa
syukur kami tak terhingga… Alhamdulillah alladzi bi ni’matihi tatimmus
shalihat (Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya semua
urusan menjadi baik).
Pada saat umroh, saya dan suami
melihat seorang kakek tua yang pakaian Ihrom sudah tak sebersih dengan yang
lain malah bisa dibiang lusuh. Mungkin semangat beliau perjuangan beliau ingin
ke Rumah-Nya hingga membuat seperti itu, masyaalloh perjuangan yang luar biasa.
Sedihnya belum bisa mencium
hajar aswad, karena Desember-Februari ini musim umroh banyak sekali jamaah2
dari seluruh dunia. Masyaalloh.
Dan disini ada juga restoran
Indonesia untuk melepas rindu masakan Indonesia, itu adanya di zam-zam tower
lantai 3. Di Restoran ini kita makan prasmanan. Bebas tapi klo nambah bayar
lagi. Hehehe sekali makan 30 Riyal ^^
