CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Jan 13, 2019

"Jangan panik saat anak sakit, ajarkan dia tentang Tauhid"

13/30


Sudah 2 tahun 9 bulan saya menjadi ibu. Meski pengalaman saya belum banyak. Mudah2an tulisan saya bermanfaat. 😊

.

.

Saat menjadi ibu baru tahun 2016 bulan April. Saya dan suami bener2 panikan. Kami memang melewati berdua saja. Jd wajar kita serba panik. Seminggu Hijaz di rumah kuning panik ke dokter, matanya banyak kotoran ke dokter, bahkan usia Hijaz 3minggu kami sudah tlp 911 dan naik ambulan buat cek Hijaz. Saat itu hijaz kolik. Minum asi muntah, muntah dahsyat disertai semburan. Salah satu penyebabnya adalah tongue tie yg dimilikinya. Karena tongue tie, dia ga bisa menyusu dengan sempurna. Sehingga banyak gas yang masuk ke perutnya. 

.

.

Alhamdulillah tinggal di compound dengan fasilitas masyaAllah ada Klinik dan ambulance yg siap siaga dan itu free. 

karena kami tak punya mobil dan hanya punya motor. Motor disini ga boleh boncengan ber3, apalagi usia hijaz yg masi bayi. Tlplah 911, 5menit kemudian ambulance datang menuju ER (emergency room). Dokter ER malah bikin panik. Katanya harus dimasukin selang buat ngeliarin gasnya. 😑 huff.. akhirnya kami ditransfer ke RS di Jeddah dengan ambulance. Pdhal smpe Jeddah di suruh tummy time dan pijat ILU. 😅

.

.

Hijaz juga pernah HMFD/fku singapur 2x. 


Berharap ga naik ambulance lagi karena Hijaz sakit, qodarulloh usia hampir 2thun kami naik ambulance lagi. 😓

Iya hijaz panas sampe 41° pdhal sudah minum penurun panas. Dan saat tidur napas dia begitu cepat. Tlplah 911 lagi. 5menit setelah tlp si ambulance datang. Hijaz di cek urin, darah, dan ronsen. Dia kena gejala pneumonia. Sebenarnya ga terlalu jelas, tp dokter menyarankan di transfer di RS Jeddah. Dan lagi2 kami naik ambulance. 😙

Bedanya kali ni Hijaz di rawat. Melihatnya di infus, hati ibu mana yg tak kasihan. 

Saya panik dan selalu bertanya kepada suami "gimana yang?".

Dengan tenang dia menjawab sambil menggengam tangan sy.  "it's ok, sayang. Ga usah khawatir. Kan udah ditanganin dokter. Kita tinggal berdoa". 

.

.

Meski Fasilitas VIP dan gratis tetap aja, tdr di rumah lebih enak dibanding di RS. Alhamdulillah hanya semalam aja bobo di rs. 

.

Alhamdulillah saat ini anaknya sudah bisa diajak kerjasama dan dia sudah tau rasanya kalo dia sedang sakit. 

3 hari yang lalu, Kamis pagi dia meler. Biasanya sy sudah feeling klo meler gini. Malamnya bakalan panas. Iya benar saja, bis magrib matanya sudah mulai berair dan dia bilang panas una. 

Karena pengalaman yg sudah ada, selama suhunya belum 39, saya kompres aja dia. Ajak tdr, ajak dia minum air putih yang banyak, makan oranges atau minum orange jus, saya buatkan sup. Kalo anaknya ga mau makan biasanya sy buatkan bubur. Atau cemilan2 yg membuat perutnya terisi. Dan jangan lupa ajak dia berdoa. 

.

.

Saat dia lemas, saya bertanya "siapa yg kasih kita sakit,nak?"

Hijaz jawab "Allah".

Saya menjelaskan "iya Allah, tapi Allah kasih kita sakit bukan karena Allah tak sayang sama kita. Justru Allah sayang sm kita. Allah kangen kita berdoa kepada-Nya". 

Sekarang Hijaz berdoa ya. Gimana doanya? 

Saya membantunya "Allahumma a'fini fii"

Hijaz "Badani"

Sy "Allahumma a'fini fii"

Hijaz "sam'i"

Saya "Allahumma a'fini fii"

Hijaz "bashori"

Saya bantu lagi "Ya Allah sembuhkan hijaz, supaya sehat lagi. Bisa ke masjid lagi, ke mekkah lagi, main bola lagi". 

Aamiin. (Hijaz dan una)

*jadi klo anak sakit, ga perku panik. Kita ikhtiar,berdoa, dan kuatkan kesabaran. 

Demam adalah reaksi tubuh ketika ada sesuatu hal yg baru, entah virus atau bakteri. Jangan panik, mommy. 😊


No comments:

Post a Comment