CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Feb 25, 2019

Ceritanik tentang VBAC adek Hamim : A miracle from Allah (part 2)

part 1


Setelah berkeliling mall sampai mallnya sepi. Kami pulang lagi ke hotel. 

Sebelum tidur, abang bilang ke adek yg ada dalam kandungan. Adek keluarnya jam 10 pagi ya. Supaya abang Hijaz bisa lihat. Maksud hati kami kasian ke Hijaz, karena kami bawa kesana-kemari. MasyaAllah Tabarakallah baik budi banget dia. ;"

Tanggal 18 Februari pukul 2am, saya sudah merasakan kontraksi per 10menit tapi, masi berantakan. Kadang 7 menit, 5menit, balik lg ke 10 menit. Tetapi saat itu saya belum berani bangunin abang. Karena biasanya setelah subuh, akan membaik. Berusaha dibawa tidur tetapi, setelah jm 4pg semakin terasa ada yg mendorong. Memutuskan membangunkan suami. 

Abang : mau ke RS skrg?

Anik : tunggu deh. Takutnya ilang lagi. 

Abang : sambil nunggu kita sholat tahajud dulu aja. 

Anik : iya.

Abang : setelah sholat tahajud, abang bilang yg kata-katanya kurang lebih begini. 

:"Mau normal atau caesar, kamu tetap istri shalihah seperti bunda hajar yg tak mengeluh mencari air minum untuk nabi Ismail. Kamu tetap Maryam, dengan keshalihahannya bisa melahirkan Nabi Isa a.s". Bismillah ya sayang." Sambil memeluk. .

Anik : just cried dipelukannya. 

Akhirnya setelah subuh, kami berangkat ke RS. Sesampai disana jam 6pg Alhamdulillah sudah pembukaan 4. Itu berarti saya sudah tak boleh pulang.

Masih tersenyum dan ketawa-ketawa dengan perawat yg ramah. Sayangnya hijaz dan abang sudah tak boleh masuk. Huhu sendiri. Tp, dari awal sy hanya berdoa Allah bersama saya dan berharap mendapatkan dokter dan perawat yg mendukung saya.

Masuk ke ruang bersalin. Sudah merintih kesakitan. Di cek pembukaan, sudah 5 tetapi posisi adek masih tinggi. Dokter memutuskan untuk C-section. Karna khawatir adek kelelahan. Akhirnya meminta Abang untuk menandatangani C-section.

Qodarullah saya dipertemukan nurse yg baik banget, namanya Pretty. Berasal dari India. Beliau yg menyemangati saya. Yg membantu menngecek pembukaan. Bahkan yg dokter yg pro normal (dokter Tagrek) beliaulah yg menelpon untuk saya. MasyaAllah

Selama persalinan saya didampingi 3 dokter : dokter tagrek, dokter jaga saat melahirkan, dan dokter C-section.

Ditengah kesakitan saya, abang menyemangati via wa. Sy udah tak kuat telepon atau mengetik. Abang bilang "daddy and Hijaz love una. Banyak zikir".

Disana saya mulai merasakan sakit yg tak karuan. Dokter jaga mengatakan bahwa anak saya naughty boy. 

Sedih rasanya seorang ibu, dikatakan bahwa anaknya naughty(nakal). Dakam hati saya katakan ke adek dalam kandungan saya. "Ayo dek, kamu bisa. Kamu anak sholeh bukan nakal". Meski maksud dokter itu mengatakan hanya "jokes". Tapi buat sy sedih. 

MasyaAllah tabarakallah nursenya mengatakan bahwa saya sudah memasuki pembukaan 7 dan adek yg tdnya tinggi, Kini adek sudah diujung. Dengan berlarian nurse mengatakan ke dokter "It's miracle".

Dokter Tahreq pun mengatakan MasyaAllah laa haula wa laa quata illa billah. Anik insyaAllah kamu bisa melahirkan secara normal. 

MasyaAllah sakitnya sudah tak kuasa, saya bertanya bolehkah sy minta "epidural" (semacam penghilang rasa sakit perut ke kaki). Sama seperti sebelum C-section.  Disuntik di tulang belakang. Subhanallah nurse Pretty mengajarkan saya mendorong( push down) karna sy "mati rasa" saya hanya mendengarkan aba2 dia. Ditengah keputus asaan dokter, anik kayaknya kamu c-section. Karena terlalu lama, dokter khawatir si adek kelelahan karena saya push(mendorongnya) kurang kuat. Lalu, nurse pretty bilang "you can't do it". It's just push it m hard. You can do it".  Dan dokter Taqrek memutuskan adek hamim sejenis vacum agar membantu saya. MasyaAllah tak sengaja keluar air mata saya melihat dia, si adik sholeh Hamim Ahmad Wahyudi. 

Entah pukul berapa adek keluar, saya mengatakan mau menyusuinya. 

Dan pukul 12.36 siang, saya kirim foto adek ke abang. Beda saat C-section melahirkan Hijaz, abang sudah mendapatkan sms dr pihak RS. Sedangkan, Hamim tidak  mendapatkan informasi by message apapun. 

Abang bls "ماشاء لله تبارك الله 

😍😍😍😭😭😭 bikin terharu".

Ditengah recovery saya di ruang persalinan, saya kedinginan efek obat pain killer, haus karna memang tak diberikan minum. Pain killernya bisa menyebabkan muntah. Sehingga tak diberikan makan dan minum.


Caesar dan  normal memang sama. Jangan saling ngejudge. Sama2 sakit. Memang bedanya setelah melahirkan normal saya sudah bisa langsung jalan ke kamar mandi. Sedangkan C-section saya masih harus menunggu beberapa jam untuk bisa berdiri.


“Alhamdulillah bi ni’matihi tatimmus shalihat” 

 segala puji bagi Allah yang dengan kenikmatan-Nya menjadi sempurna segala amal sholih.

Mohon doanya semoga anak2 kami, menjadi anak yg sholeh, hafidz qur'an, bermanfaat buat keluarga, bangsa, dan agama. 

Dan kami bisa menjadi orang tua yg sabar, sholeh/ah dan bijak. Aamiin


Wandi dan Anik

1 comment:

  1. MashaAllah mba Anik.. barakallahu fiik. Memang benar afirmasi positif sangat penting dalam proses persalinan ya. Alhamdulillah Allah pertemukan dengan nurse yg baik ya..

    ReplyDelete