CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

May 21, 2014

K.A.M.U



Beberapa hari ini lagi merasakan bersyukur banget banget banget  saya diberikan Alloh suami yang luar biasa. Bagiamana tidak luar biasa ya. Semenjak saya dikabarkan bahwa saya sedang mengandung anak kami. suami saya sangat menjaga saya untuk tidak capek. Entahlah kehamilan saya ini normal atau tidak karena ada darah yang terus keluar layaknya haid. Suami hanya memintaku untuk istirahat dan kita berikhtiar, kalau anak kami nanti akan terjadi apa-apa, kami tetap huznudzon bahwa Alloh sudah menyiapkan kado istimewa buat kami berdua.
Tinggal di Negara orang jauh dari keluarga membuat kami benar-benar merasakan susah-senang sama-sama. Mungkin kalau kami tinggal sama orang tua, suami bisa kerja tanpa harus memikirkan “istri saya makan apa ”. karena biasanya kalo kami tinggal di rumah bersama orang tua, kami sudah dimassakin makanan. Karena kami tinggal berdua, kami menyelesaikan masalah ini berdua.
Suami saya adalah salah satu penerima beasiswa PhD di KAUST (King Abdullah University Science and Technology). Di jurusan yang dia ambil ya itu Material Science. Di jurusannya ada ujian qual yaitu mata kuliah wajib akan diujianin untuk penentuan lanjut atau enggak beasiswanya disini. 1 Juni mendatang adalah jadwal dia ujian.
Tinggal di KAUST Alhamdulillah kami dapat fasilitas yang luar biasa dapat flat/ apartemen dengan segala isinya. Karna kami belum mempunyai anak, kami dapat fasilitas kamar 1 dan kamar kami di lantai 2. Jadi segala aktifitas kami biasa naik-turun tangga. Sedangkan hamil muda seperti saya ini, dilarang untuk naik-turun tangga.
Bisa dibayangkan ya… istri lagi hamil muda, dia harus membagi waktu buat belajar dan mengurus istrinya.
Beberapa hari ini saya bed rest di kamar. Kegiatan saya, saya lakukan hanya dikamar. Semuanya di handle sama suami. Huhuhu kasian banget suami saya, beliau harus masak, menyiapkan makanan buat saya, dan segala aktivitas yang biasa saya lakukan. Untuk makanan bisa si beli di kantin kampus atau beli makanan cepat saji. Tapi beliau gak mau karna dia gak tau cara masaknya dan belum terjamin kesehatannya. Beliau putuskan untuk masakin saya. masyaAlloh. I love you sayang.
Beliau masakin, beliau anterkan makanan ke kamar, beliau nyuci piring dan beliau harus bagi waktu kapan dia harus belajar untuk mempersiapkan qualnya. Ya Robb… subhanalloh, walhamdulillah, wa laa ila ha illoh. Ketika beliau tidur dan saya terbangun, saya pandangi beliau ya Robb,, Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? Saya makin banya bersyukur  Engkau kirimkan saya suami yang hebat. Alhamdulillah. Terima kasih Ya Robb…
Terima kasih abang buat tenaganya, buat masakannya, buat dukungannya, dan buat doanya. Maafin kesalahan-kesalahanku ya sayang. Semoga Alloh mudahkan kita dalam mengapai cita-cita kita. Semoga Alloh selalu lindungi kamu, karena hanya Dia-lah sebaik-baik Pelindung dan Hanya Dia-lah sebaik-baik Skenario. Love you Due to Alloh
-Anik Sofiyah-

No comments:

Post a Comment