Beberapa hari ini lagi merasakan
bersyukur banget banget banget saya diberikan Alloh suami yang luar biasa. Bagiamana tidak
luar biasa ya. Semenjak saya dikabarkan bahwa saya sedang mengandung anak kami.
suami saya sangat menjaga saya untuk tidak capek. Entahlah kehamilan saya ini
normal atau tidak karena ada darah yang terus keluar layaknya haid. Suami hanya
memintaku untuk istirahat dan kita berikhtiar, kalau anak kami nanti akan
terjadi apa-apa, kami tetap huznudzon bahwa Alloh sudah menyiapkan kado
istimewa buat kami berdua.
Tinggal di Negara orang jauh dari
keluarga membuat kami benar-benar merasakan susah-senang sama-sama. Mungkin kalau
kami tinggal sama orang tua, suami bisa kerja tanpa harus memikirkan “istri
saya makan apa ”. karena biasanya kalo kami tinggal di rumah bersama orang tua,
kami sudah dimassakin makanan. Karena kami tinggal berdua, kami menyelesaikan
masalah ini berdua.
Suami saya adalah salah satu
penerima beasiswa PhD di KAUST (King Abdullah University Science and Technology).
Di jurusan yang dia ambil ya itu Material Science. Di jurusannya ada ujian qual
yaitu mata kuliah wajib akan diujianin untuk penentuan lanjut atau enggak
beasiswanya disini. 1 Juni mendatang adalah jadwal dia ujian.
Tinggal di KAUST Alhamdulillah kami
dapat fasilitas yang luar biasa dapat flat/ apartemen dengan segala isinya. Karna
kami belum mempunyai anak, kami dapat fasilitas kamar 1 dan kamar kami di
lantai 2. Jadi segala aktifitas kami biasa naik-turun tangga. Sedangkan hamil
muda seperti saya ini, dilarang untuk naik-turun tangga.
Bisa dibayangkan ya… istri lagi
hamil muda, dia harus membagi waktu buat belajar dan mengurus istrinya.
Beberapa hari ini saya bed rest di
kamar. Kegiatan saya, saya lakukan hanya dikamar. Semuanya di handle sama suami. Huhuhu kasian banget
suami saya, beliau harus masak, menyiapkan makanan buat saya, dan segala
aktivitas yang biasa saya lakukan. Untuk makanan bisa si beli di kantin kampus
atau beli makanan cepat saji. Tapi beliau gak mau karna dia gak tau cara
masaknya dan belum terjamin kesehatannya. Beliau putuskan untuk masakin saya.
masyaAlloh. I love you sayang.
Beliau masakin, beliau anterkan
makanan ke kamar, beliau nyuci piring dan beliau harus bagi waktu kapan dia
harus belajar untuk mempersiapkan qualnya. Ya Robb… subhanalloh,
walhamdulillah, wa laa ila ha illoh. Ketika beliau tidur dan saya terbangun,
saya pandangi beliau ya Robb,, Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? Saya makin banya bersyukur Engkau kirimkan saya suami yang hebat.
Alhamdulillah. Terima kasih Ya Robb…
Terima kasih abang buat tenaganya,
buat masakannya, buat dukungannya, dan buat doanya. Maafin
kesalahan-kesalahanku ya sayang. Semoga Alloh mudahkan kita dalam mengapai
cita-cita kita. Semoga Alloh selalu lindungi kamu, karena hanya Dia-lah
sebaik-baik Pelindung dan Hanya Dia-lah sebaik-baik Skenario. Love you Due to
Alloh
-Anik Sofiyah-
No comments:
Post a Comment