Belakangan ini lagi seneng banget
denger kajian Ust. Kholid Basalamah. Yah resiko tinggal jauh di Indonesia,
kalau di Indonesia saya bisa leluasa ikut kajian2 kesana-kemari mengendarai
motor. Kalo di sini kalo ngaji pekanan aja kadang harus pakai skype atau
berangkat dengan muhrim dengan perjalanan yang lumayan jauh (Thuwal-Jeddah 2
jam). Alhamdulillah teknologi semakin
maju dan di sini free wifi jadi bisa dengerin kajian Islam apapun yang kalian
inginkan. Sekarang ini ga ada alasan lagi untuk bermalasan menuntut ilmu. Salah
satunya dengerin kajian di Youtube. Biasanya saya dengerin bareng suami padahal
kita sambil belajar, kadang sambil bebenah, kadang juga sedang masak. Komitmen
kami berdua untuk menjauhkan segala musik. Mau nasyid atau lagu-lagu lainnya.
Mimpi kami “Become The Family of Qur’an”. Aamiin yah daripada sambil masak/
bebenah/ngerjain tugas dengerin musik. Yah lebih baik setel murotal atau sambil
dengerin kajian. :]
Pada saat itu, saat dengerin kajian
tentang bersyukur. Banyak hal yang harus kita syukuri salah satunya bersyukur
kita tinggal di Indonesia. Kenapa? (padahal saya sedang ngebujug suami buat
tinggal di korea ^^ sebenernya si cuma pengen megang salju dan foto di bawah
pohon sakura). Saat denger kajian ini. Suami senyum-senyum karena tuntutan saya
bisa tertolak. Hehe yang harus kita syukuri tinggal di Indonesia:
Yang Pertama, kita tinggal didekat
garis khatulistiwa yang hanya memiliki 2 musim (Musim hujan dan Musim kemarau)
kalo musim durian, musim mangga, musim rambutan, musim kawinan itu juga salah
satu keuntungan tinggal di Indonesia :D. Tinggal di Saudi subhanalloh di sini
hujan bisa 1tahun sekali bisa dibayangkan. Mangkannya bisa terjadi banjir
ketika hujan turun karna di sini tidak ada saluran air(selokan). Saya ingat
sekali ketika bulan Januari kemarin hujan turun, jalanan kampus di Pel.
Bayangkan jalanan dipel. Hehe cuaca yang ekstrim panasnya buanget ini sudah
mendekati musim panas suhunya sudah 34-38 derajat :[ katanya musim panas nanti
bisa sampai 55 derajat subhanalloh. Gak kebayang deh pada zaman Rasulullah dan
sahabat Rasul menyebarkan dakwah Islam gimana. Dan di sini sering terjadi badai
pasir. Hawanya lembab kayak di deket tungku, banyak debu(pasir). Subhanalloh.
Bersyukur tinggal di Indonesia. Jadi malas keluar rumah saking panasnya. Suami
pernah tinggal di Korea, beliau juga sering bilang musim dingin itu gak enak.
Mau kemana-mana ga enak karna dingin banget. Mau naik kendaraanpun juga ribet
karna salju di mana-mana. Bersyukur deh tinggal di Indonesia. Kalau mereka
ditanya mungkin mereka tak ingin tinggal di Negara 4 musim. :]
Yang
kedua, soal makanan masyaAlloh deh Indonesia gudangnya makanan. Tempe busuk aja
bisa jadi makanan kan. Di Saudi makanan apapun rasanya agak asem, banyak rempah-rempahnya,
sekalinya manis, manis banget. Pertama kali datang kesini saya bener-bener gak
mau makan kalo ga saya masak sendiri. Butuh beradaptasi yang cukup lama untuk
menerima makanan disini. Di Indonesia banyak makanan yang halal jadi ga perlu
repot ngecek makanan halal atau haram beruntung pemerintah peduli tentang hal
itu. Di Korea jelas susah banget mencari makanan halal. Kalopun ada masaknya bekas mengolah “bab*”.Di Saudi
belum terjamin halal juga karna banyak makanan yang di impor dari Negara luar.
Termasuk USA, Thailand, Australia, dll. Dan kalo kita ga teliti kita bisa menemukan
makanan yang mengandung bab*. Terutama di swalayan. Kalo di daerah Mekkah dan
Madinah insyaalloh sudah terjamin kehalalannya.
Yang
ketiga, soal tanaman bersyukurlah tanah di Indonesia tanah yang subur. Lempar
biji jeruk langsung numbuh pohon jeruk. Di Saudi yang ada hanya pohon kurma,
pohon kelapa. Sekalinya ada taman, pemerintah Saudi berani bayar mahal untuk
irigasi dan mengolah tanah agar gembur. Terutama di King Abdullah University
Science n Technology (kampus yang dibiayai langsung oleh raja Abdullah)
masyaalloh disini sang Raja berani bayar miliyaran Dollar buat ngurusin tanaman
doang. Beda lagi kalo di Korea di sana sejak perang dengan Jepang dan perang
saudara antara Korea Utara dan Korea Selatan. Tanaman disana mayoritas pohon
pinus.
Jadi, bersyukurlah tinggal di Indonesia dengan
cuaca yang baik, makanan yang halal dan lezat, serta tanah yang subur.
Terkadang penduduk Indonesia ingin sekali negaranya seperti Eropa, Korea, dll
disiplin, bersih, teratur. Padahal saya yakin kok Indonesia BISA seperti Negara
maju seperti itu, kalo saja penduduknya peduli dengan lingkungan, gak egois,
dan taat peraturan. Terkadang banyak yang ga disiplin alasannya ikut2an dengan
yang lain atau punya moto “peraturan ada untuk dilanggar”. Kalo semua orang
berpikiran seperti itu gimana Indonesia mau maju yang ada makin terbelakang.
Padahal sudah banyak kok lembaga social yang peduli lingkungan. Yuk kita “
mulai dari diri sendiri-mulai dari hal yang kecil dan mulai dari sekarang (aa
Gym). Untuk Indonesia yang lebih baik. (hehe kayak jargon pemilu). Tidak usah
menyalahkan pemerintah, kita lakukan saja apa yang kita bisa lakukan. Mulai
dari buang sampah di tempatnya. Kalo ga ada kita bisa taro di tas kita terlebih
dahulu dengan selalu sedia kantong plastik untuk sampah.
By : Anik Sofiyah
No comments:
Post a Comment