CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Sep 2, 2022

We love Sweden





Dimana pun berada pasti ada sisi suka dan dukanya. Sama seperti manusia, tidak ada yang sempurna. Kalo kata Ustadz Khalid Basalamah, "kalo hidup lurus2 aja gimana kita belajar sabar". 

Awal-awal pindah ke Swedia, sejujurnya  berat sekali tinggal di sini. Mungkin soal  keuangan, awal-awal wajar menurutku tapi, Alhamdulillah masih bisa di cukup-cukupin. Paling gemes sama birokrasinya itu. Really make us disappointed! Urusannya lambat banget. Gak bs tuntas dalam sehari. 

Sampai tulisan ini di buat, child support anak-anak belum turun, uang yg tanpa sengaja di bayar untuk pembuatan ID kord pun gak bs balik. 😄 dan banyak hal lain.   sampai dimana kami "pasrah". 
So far, masih cukup untuk semua. Alhamdulillah 

Sebelumnya di Saudi, kami hidup dengan uang saku raja. Beasiswa suami yg diterima sudah bersih meski ada potongan sewa rumah, asuransi, tapi kami masih merasa menabung di sana bs lebih banyak. Segala urusanpun sangat mudah karna di bantu dengan department yg ngurusin administrasi. Alhamdulillah 

Meski begitu, mungkin itu sisi "gemes"nya. Alhamdulillah dari semua keluhan di atas masih banyak ribuan yg perlu kami syukuri. 
Selama masih ada makanan yg bisa kita makan, masih ada tempat tinggal untuk berteduh, diberi kesehatan. Gak ada hal lagi yg di risaukan. Sebagaimana hadist nabi Rasulullah shallallahu alaihi "Barangsiapa di antara kamu masuk pada waktu pagi dalam keadaan [1] sehat badannya,[2] aman pada keluarganya, dia [3]memiliki makanan pokoknya pada hari itu, maka seolah-olah seluruh dunia dikumpulkan untuknya.”
 (HR. Ibnu Majah, no: 4141, dihasankan oleh Syaikh Al-Albani di dalam Shahih Al-Jami’ush Shaghir no. 5918)


Di Swedia udaranya seger banget. Hidup rasanya tenang lebih sehat.. alhamdulillah. Gak ada yg ngomentarin, hidup sederhana, jarang jajan juga, makan lebih teratur.
Dulu di Saudi, makan berantakan waktunya. Bahkan sering banget makan malam di atas jm 8 kalo berpergian. Tanpa di sadari tinggal dengan "orang berada" jd suka membandingkan. Meski tanpa maksud dan gak pernah bahas juga di "rapat" keluarga:D. Pernah ada di satu masa, diomongin untuk beli tas yg berbrand dengan alasan kan  wandi gajinya gede. Sampai akhirnya sy beli bukan karna dia tp, aku paling gak suka klo ud bawa2 keluarga.  

Abang gak beliin bukan karna gak mampu, karna aku yg gak mau. Khawatir brg yg di beli jd sia-sia. Khawatir tidak ke pakai, khawatir beli sesuatu karna ingin di "pandang". 

Di Swedia, banyak momen yg kita lewati bersama. Banyak yg kita explore meski dengan sepeda. Hijaz pernah bilang,  I love Sweden, una. karna dia bisa nonton pertandingan2 olahraga deket sama rumah. "Ada kehidupan" di sini, kemana-mana mudah dengan sepeda, jalan kaki. Paling seneng katanya olahraga di sekolahnya di Arena olahraga.

Meski renang dan badmintonnya jadi jarang karna harus bayar. Tp, terapi ketinggiannya mulai berkurang karna banyak playground yg bs dia explore. Sejujurnya sampai 8 bulan di sini, ada titik sudah move on dengan KAUST dengan segala "wah"nya.  rasanya gak mau pindah dari Swedia. Tapi, ada beberapa yg kami ikhtiarkan, kami mimpikan, sisanya semoga apapun nanti kami Ridho dengan keputusan yg Allah berikan untuk kami. Tidak mau ngoyo. Karna apapun itu, kami percaya pasti yg terbaik. 


Terkadang mengeluh itu bukan untuk di kasihani. Tapi, ingin mengeluarkan  uneg-uneg supaya lega.
:)

Badai pasir, badai salju, hujan, kemarau ud di lewatin sama2.. 
Kemana pun, apapun.. semoga kita terus ada di perahu ini.. kita tetap terus menjadi tim yg solid!

 1 September 2022
Uppsala, Swedia


No comments:

Post a Comment