Dulu, aku merasa sudah cukup baik hanya dengan berjilbab. Tapi ternyata, ada yang hilang—pemahaman tentang makna hijrah yang sebenarnya. Liqo adalah pintu awal yang membuka kesadaranku. Aku masih ingat, acara LDKS di remaja masjid itu mempertemukanku dengan komunitas ini. Lingkaran kecil yang sederhana tapi penuh makna.
Pertemuan seminggu sekali ini bukan sekadar duduk mendengar materi. Di sana, aku menemukan kehangatan yang berbeda. Tidak ada yang menghakimi, tidak ada yang merasa lebih baik. Kami, tujuh-sembilan perempuan muda, datang dengan latar belakang dan cerita hidup masing-masing.
Aku masih remaja, masih suka nongkrong, masih belajar menjaga lisan. Tapi teman-teman liqo ini membuatku merasa diterima apa adanya. Mereka adalah cerminan versi diriku yang lebih baik, sekaligus pengingat bahwa aku punya potensi besar untuk berubah.
Setiap pertemuan terasa seperti recharge iman. Kami tidak hanya belajar tentang agama, tapi juga saling berbagi kisah dan tawa. Ada sesi menghafal Qur’an, diskusi, hingga obrolan ringan tentang masalah-masalah remaja. Aku yang dulu canggung, perlahan merasa nyaman.
Yang paling berkesan adalah bagaimana liqo ini mengubah caraku memandang pergaulan. Aku sadar, berteman itu tak perlu dibatasi, tapi harus diarahkan. Aku tetap nongkrong dengan teman-teman lain, tapi dengan cara yang lebih baik. Aku ingin mereka melihat bahwa menjalankan agama tidak membuatku kehilangan jati diri, malah semakin memperkaya kepribadianku.
Lambat laun, aku mulai mengajak teman-teman dekatku untuk ikut kegiatan masjid. Meski tak selalu berhasil, aku tetap bahagia bisa menunjukkan contoh kecil melalui perubahan sikapku. Dakwah itu, aku belajar, tidak selalu harus besar dan langsung. Kadang cukup dari akhlak sehari-hari.
Liqo mengajarkanku untuk selalu bersyukur, untuk terus berusaha, dan untuk mencintai agamaku dengan sepenuh hati. Mungkin perjalanan ini masih panjang, tapi aku yakin, selama aku berada di lingkaran ini, aku tak akan tersesat.
Lingkaran kecil itu bukan sekadar komunitas, melainkan tempat aku menemukan versi terbaik dari diriku.
No comments:
Post a Comment