CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Dec 14, 2018

Berhentilah.. berkomentar kehidupan orang lain

Berkomentar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah memberikan kritik. 

Dalam menjalankan asam garam kehidupan ini pasti ada aja yang berkomentar. Sayangnya, kata-kata itu terucap mayoritas dari perempuan ke perempuan lainnya. Ibu-ibu ke ibu lainnya. 

Mungkin saya pun pernah begini secara tak sengaja. (Saya mohon maaf ya)

Bedanya kalo laki-laki berkomentar ke temannya. Yaudah it's a joke (bercanda). Sedangkan wanita, meski menurutmya bercanda. Tetep aja wanita itu bawa perasaan. Dan menjadi pikiran. (Pengalaman). 😅

.

● Mulai dari single belum menikah. 

"Kapan nikah? Tuh dia aja sudah nikah"

"Udah kepala 3, kok belum nikah2?"

"Jangan karir mulu dikejar" 

(celoteh perempuan)

Berhentilah basa-basi yang bikin sakit hati.

Kita ga pernah tau sudah sejauh mana mereka berikhtiar. 

Mungkin kita tak pernah tau bahwa dia karir bukan untuk dirinya tapi, menghidupi keluarga besarnya. 

Dari pada berkomentar, doakanlah!

● Setelah menikah

"Sudah hamil belum?"

"Wah sudah 2tahun belum dikasih anak?"

"Sudah cek ke dokter?"

"Anak saya aja sudah 2 nih?"

(Celoteh perempuan)

Berhentilah.. berkomentar urusan orang lain. Kita tak pernah tau sejauh mana mereka berikhtiar. 

Soal anak, itu hak Allah! tak usah malah tambah stres mereka. 

Daripada berkomentar, doakanlah!

(Sejujurnya saya pernah ada diposisi ini, dimana malas pulang karena blm dikasih keturunan. Karna mulut2 orang Indonesia itu terlalu "ramah", sehingga tak sadar bikin saya tak betah berlama-lama di tanah air). 😂

● Anak lahir melalui operasi caesar

"Lahirnya normal atau caesar? Wah kok caesar?"

"Wah anak mahal nih"

"Caesar mah 15menit udah keluar, belum merasakan perjuangam ibu yang sesungguhnya."

(Celoteh mamak muda dan sebagian emak-emak)

Ngelus dada.. astagfirulloh..

Berhentilah berkomentar yamg menyakiti hati. Kita tak pernah tau sejauh mana mereka berikhtiar untuk melahirkan normal.

Dan kita tak pernah tau, resiko apa yg terjadi bila memang dokter memutuskan harus operasi caesar.

Operasi caesar atau normal, itu sama2 perjuangan seorang ibu hidup dan mati. Tubuh mereka tetap berubah karena anak. Mereka tetap sama, membawa bayi selama 9bulan dengan rasa lelah dan makin lemah. 

Berhentilah berkomentar kehidupan orang lain. Doakanlah dan semangatilah! 

● Asi vs formula

"Wah kok di tambah Formula?"

"Eh Tambah formula aja, asi gizinya kurang."

"Asinya sedikit ya? Ga kayak saya asinya banyak, sekali mompa bisa 200ml"

(Celoteh mamak2)

Berhentilah.. berkomentar. Kita tak pernah tau sejauh mana perjuangan mereka untuk memberikan asi kepada anaknya. 

Kita juga tak pernah tau alasan mereka menambah susu formula. 

Berhentilah berkomentar.. doakanlah dan semangatilah! Seorang ibu pasti akan selalu kasih yang terbaik untuk anaknya. 

● Fisik anak

"Wah kulitnya item. Nih ga pernah makan kacang ijo ya?"

"Ih kepalanya besar."

(Celoteh mamak2)

Ya salammm... 

Berhentilah berkomentar kehidupan orang lain. Fisik pada anak itu sudah sebaik-baik rupa. Kita pun tak pernah minta. Yang penting dia sehat, normal. 

Kita bukan Tuhan yang bisa membentuk anak sebagaimana kita mau. 

Tuhan saja tak melihat rupa kita. Kenapa kita sibuk mengurusi rupa orang lain.


● berkerja lagi setelah melahirkan 

"Wah ga tega anaknya masi bayi dititipin?"

(Celotehan mamak2)

Berhentilah.. berkomentar tentang kehidupan orang lain. Kita tak pernah tau alasan mereka berkerja lagi. 

Mereka pasti tau yang terbaik untuk anaknya. 

● perkembangan anak kita beda dengan anak orang lain.

"Wah anaknya kok belum tumbuh gigi."

"Wah kok belum bisa jalan"

"Kok makannya di emut"

"Klo makan ajak jalan2 biar habis"

(Celoteh mamak2) 

Berhentilah mengomentari kehidupan orang lain. Ujian kita tak sama.

Seorang ibu pasti memberikan yang terbaik untuk anaknya. 

Setiap anak itu cerdas dan unik. Dia yang terlahir dirahim yang sama bisa menghasilkan minat dan bakat yang berbeda. Jadi, jangan samakan anakmu dengan anakku. 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ ۖ وَلَا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ ۖ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ ۚ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ

O you who have believed, let not a people ridicule [another] people; perhaps they may be better than them; nor let women ridicule [other] women; perhaps they may be better than them. And do not insult one another and do not call each other by [offensive] nicknames. Wretched is the name of disobedience after [one's] faith. And whoever does not repent -  then it is those who are the wrongdoers.

Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barangsiapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zhalim.

Q.S Al-Hujurat ayat 11

Jangan pernah merasa paling baik diantara orang lain. Karena kita bukan Tuhan yang bisa ngejudge. Saling dukung dan doakanlah!. 

Karena komentarmu bisa jadi menyakiti hati temanmu.. nasehatilah bila diperlukan.

Karena "sepatu" kita tak sama. Ujian kita berbeda. Model dan bentuk yg kita inginkan pun berbeda. Berhentilah berkomentar kehidupan orang lain. :)

Anik Sofiyah






No comments:

Post a Comment